Cari di Sini

Selasa, 28 Februari 2012

China Kecam AS Super Arogan

BEIJING – China menegaskan tidak dapat menerima sepenuhnya pernyataan Menteri Luar Negeri (menlu) Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton mengenai sikap Beijing terhadap Suriah.

Menurut China, Washington terlalu arogan untuk mengklaim berbicara atas nama rakyat Arab. Pernyataan Beijing itu muncul setelah Hillary pekan lalu menyebut veto China dan Rusia terhadap draf resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) atas Suriah sebagai tindakan “tercela”. “Mereka menempatkan diri mereka sendiri tidak hanya melawan rakyat Suriah tapi juga seluruh kebangkitan Arab,” ujar Hillary menyindir China dan Rusia yang menolak desakan Barat dan Liga Arab agar menekan Presiden Suriah untuk mundur.

China mempertahankan kebijakannya tersebut. “Ini tidak dapat diterima sepenuhnya bagi kami.China selalu memutuskan sikapnya tentang isu Suriah demi perdamaian dan stabilitas Suriah dan Timur Tengah,serta demi perlindungan jangka panjang,kepentingan fundamental rakyat Suriah dan Arab,” tegas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei,dikutip Reuters.

Hong menyatakan, pemerintah China berharap referendum di Suriah pada Minggu (26/2) dapat membuka jalan menuju rekonsiliasi damai. “Pihak luar tidak boleh memberlakukan berbagai rencana untuk Suriah.Kami harap langkah (referendum) akan membantu meningkatkan semangat reformasi di Suriah, meluncurkan dialog politik, dan menjawab permintaan masuk akal rakyat Suriah untuk perubahan dan untuk perlindungan kepentingan mereka sendiri,” paparnya.

Referendum itu menyerukan pemilu parlemen multipartai dalam tiga bulan.Kubu oposisi memboikot referendum tersebut. Kekerasan di Suriah mengakibatkan ketegangan antara kekuatan Barat dan China serta Rusia.Kedua pihak berselisih tentang bagaimana dunia harus melakukan intervensi di tengah kekacauan sipil. Surat kabar People Daily, yang merupakan corong Partai Komunis China,menyoroti konflik antara Barat melawan China dan Rusia.

“Motif AS untuk menunjukkan sebagai pelindung rakyat Arab tidak sulit untuk dibayangkan. Masalahnya ialah, apa dasar moral yang dimiliki untuk kelanjutan ini dan super-arogansi egoisme dan percaya pada diri sendiri itu?” ungkap komentar di harian itu, menyindir invasi AS di Irak. “Hingga sekarang, kekerasan berlanjut di Irak dan rakyat biasa tidak menikmati keamanan. Ini saja cukup bagi kami untuk mengungkapkan pertanyaan besar atas ketulusan dan kemanjuran kebijakan AS.”

China dan Rusia menolak intervensi internasional dalam masalah domestik di Suriah. Apalagi, Rusia merupakan aliansi dekat pemerintahan Damaskus. Pada 5 Februari, China dan Rusia menggunakan veto untuk menolak draf resolusi DK PBB. Beijing dan Moskow juga menolak menghadiri pertemuan “Teman-teman Suriah” di Tunis pada Jumat (24/2), saat Barat dan Liga Arab meningkatkan tekanan terhadap rezim Assad.

Komentar dalam People Daily menegaskan lagi argumen China.“Meski kebijakan luar negeri AS mengklaim landasan moral yang tinggi dengan terompet demokrasi dan kebebasan, Washington juga secara konsisten mengecam Rusia dan China,” ungkap komentar di harian tersebut, dikutip Reuters. Pengamat mengatakan, kekuatan untuk mengakhiri kekerasan di Suriah bergantung pada China dan Rusia.

Selama ini,kedua negara memberikan dukungan diplomatik yang melindungi rezim Damaskus. Sementara itu, kekerasan masih terjadi di Suriah.Artileri pasukan pemerintah membombardir daerah-daerah yang dikuasai pemberontak di Homs kemarin.Roket-roket dan artileri menerjang distrik-distrik Sunni Muslim di kota tersebut. Serangan itu dipimpin aparat dari minoritas Alawite.

“Serangan intensif terjadi di Khalidiya,Ashira,Bayada,Baba Amro, dan kota tua. Militer menembaki dari jalan-jalan utama hingga jalan-jalan kecil. Laporan awal menunjukkan sedikitnya dua orang tewas di daerah pasar,” kata aktivis oposisi Mohammed al-Homsi pada Reuters dari kota di sepanjang jalan Damascus-Aleppo. Sedikitnya 59 warga sipil dan tentara tewas pada Minggu (26/2) bersamaan dengan referendum untuk mengesahkan konstitusi baru.

Konstitusi baru itu memuat beberapa bentuk reformasi, tapi dapat juga mempertahankan kekuasaan Assad hingga 2028. Komite Internasional Palang Merah menyatakan kondisi di beberapa bagian Homs memburuk dari jam ke jam. Tidak ada kesepakatan yang berhasil dibuat untuk mengizinkan korban luka-luka dievakuasi dan bantuan tidak dapat dikirimkan. Saat ini Barat menolak membicarakan peran NATO seperti di Libya,untuk mendukung pemberontak Suriah

.Namun, negara-negaraArab Teluk mendorong sikap lebih tegas. Arab Saudi pekan lalu menegaskan akan mendukung ide mempersenjatai pemberontak. Ide ini tampaknya menjadi peringatan bagi Rusia.

“Saya sangat berharap AS dan negara-negara lain tidak mencoba membuat skenario militer di Suriah tanpa sanksi dari DK PBB,” tegas Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, dikutip Reuters. syarifudin

Abbas Tuduh Israel Hapus Identitas Arab

YERUSALEM – Presiden Pa- lestina Mahmoud Abbas menuduh Israel mencoba menghapus semua identitas Arab dari Yerusalem.Tuduhan ini mendapat respons keras dari Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

Saat berbicara dalam konferensi di Qatar,Abbas mengatakan bahwa selama beberapa tahun terakhir Israel melancarkan pertempuran akhir yang bertujuan menghapus karakter Kristen, muslim,Arab di Yerusalem Timur yang dicaplok Israel dari Yordania selama perang Timur Tengah 1967.

“Melalui pembangunan permukiman (Yahudi) di Tepi Barat dan Yerusalem,Israel melakukan pembersihan etnis, di semua sisi melawan penduduk Palestina untuk mengubah mereka menjadi minoritas di kota milik mereka sendiri,” tegas Abbas, dikutip Reuters.

Netanyahu menganggap pernyataan Abbas itu sebagai hasutan dari seseorang yang mengklaim sebagai penyeru perdamaian.“Abbas tahu sepenuhnya bahwa tidak ada landasan untuk pernyataannya,” ujar pernyataan kantor Netanyahu, dikutip Reuters. Pernyataan keras dari dua pemimpin itu menunjukkan bagaimana kota suci Yerusalem menjadi poin utama dalam perundingan damai Israel- Palestina.

Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara di masa depan yang meliputi wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza. Namun, Netanyahu menolak pemisahan Kota Yerusalem menjadi dua bagian. syarifudin

Kamis, 23 Februari 2012

AS Ancam Persenjatai Oposisi Suriah

WASHINGTON– Amerika Serikat (AS) membuka kemungkinan mempersenjatai oposisi Suriah jika solusi politik tak dapat menyelesaikan krisis di negara tersebut.

Pernyataan yang diungkapkan sejumlah pejabat Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri (kemenlu) AS itu menunjukkan perubahan sikap Washington yang sebelumnya menekankan kebijakan tidak mempersenjatai oposisi Suriah. Menteri Luar Negeri (menlu) AS Hillary Clinton akan bertemu perwakilan 70 negara di Tunis pada Jumat (24/2). Ini akan menjadi pertemuan pertama “Teman-teman Suriah” untuk mengkoordinasikan respon komunitas internasional terhadap gerakan antipresiden Suriah Bashar al-Assad.

“Kami tetap yakin bahwa solusi politik itu yang diperlukan di Suriah.Kami tidak ingin mengambil aksi-aksi yang akan berkontribusi lebih lanjut terhadap militerisasi Suriah, karena itu dapat menjerumuskan negara itu dalam jalur yang berbahaya. Tapi, kami tidak mengesampingkan langkah- langkah tambahan,” ungkap juru bicara Gedung Putih Jay Carney,dikutip Reuters. Juru bicara Kemenlu AS Victoria Nuland saat mengatakan, AS mengubah sikapnya untuk mempersenjatai pemberontak karena tidak ingin melihat kekerasan meningkat dan memusatkan upaya politik untuk menghentikan pertumpahan darah.

“Jika kita tidak dapat menekan Assad seperti yang sudah kita lakukan, kita mungkin perlu mempertimbangkan langkah-langkah tambahan,”ujarnya. Nuland menolak menjelaskan apa yang dimaksud dengan langkah-langkah tambahan itu. Komentar para pejabat AS itu muncul setelah peringatan dari Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Martin Dempsey bahwa Washington masih tidak cukup tahu tentang musuh-musuh Assad.“Hingga kita tidak jelas tentang siapa mereka dan apa yangmerekalakukan,saya pikir akan terlalu dini untuk membahas tentang mempersenjatai mereka,”tutur Dempsey.

AS dan aliansinya berharap pertemuan“Teman-teman Suriah” di Tunis pekan ini akan menghasilkan rencana untuk Suriah,setelah Rusia dan China mengeluarkanvetodrafresolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang mengecam rezim Assad. Pejabat AS menjelaskan, pertemuan “Teman-teman Suriah” akan fokus membahas cara meningkatkan tekanan ekonomi tehadap Assad, melalui berbagai sanksi tambahan. Selain itu juga membahas pengerahan bantuan untuk para korban kekerasan.

Diplomat Arab menuturkan, upaya mempersenjatai pemberontak Suriah mungkin juga dibahas. Rusia menyatakan tidak akan menghadiri pertemuan “Teman-Teman Suriah” karena Pemerintah Suriah tidak memiliki perwakilan dalam acara tersebut. Beberapa politikus AS, seperti Senator Republikan John McCain, mendukung upaya mempersenjatai pemberontak Suriah,jika tidak langsung oleh AS, dapat dilakukan melalui negara lain atau pihak ketiga. “Ada banyak cara untuk memberikan persenjataan pada orang-orang yang berjuang melawan tekanan ini, kita tunjukkan itu di Libya,” katanya saat mengunjungi Yerusalem.

“Mereka yang duduk dan menonton pembantaian ini berlanjut tanpa menjajaki semua pilihan yang mungkin dilakukan untuk menghentikannya adalah pengkhianatan bagi semua keyakinan dan pendirian AS.” Pengamat mengatakan, dengan adanya Rusia dan Iran yang sangat mendukung Pemerintah Suriah, dukungan AS untuk mempersenjatai pemberontak dapat sangat berisiko.

“Kekuatan yang didukung Teman-teman Suriah harus menjadi langkah terakhir. Mempersenjatai Tentara Suriah Bebas dan berbagai kelompok oposisi lain mungkin membantu menggulingkan Assad, tapijugameningkatkanpotensi perpecahan negara atau negara gagal,” ungkap Robert Danin, pengamat Timur Tengah dari Council on Foreign Relations. Sejumlah pengamat memperingatkan, upaya mempersenjatai oposisi Suriah dapat mengakibatkan dampak yang sama dengan yang sekarang terjadi di Libya.

Setelah rezim Muammar Khadafi digulingkan oleh pemberontak yang dipersenjatai negara-negara Barat,saat ini Libya terjerumus dalam perang sipil. Pemerintahan baru Libya tidak dapat mengendalikan para milisi bersenjata yang kerap melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Sementara, aktivis oposisi menyatakan, pasukan pemerintah menewaskan lebih dari 60 orang dalam serangan di sejumlah desa dan gempuran artileri di Kota Homs. syarifudin 

Negosiasi IAEA-Teheran Buntu

WINA – Ketua tim pengawas Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk program nuklir Iran Herman Nackaerts kemarin menyatakan, berbagai negosiasi dengan pemerintah Teheran menemui jalan buntu.

Pernyataan itu muncul setelah dua hari kunjungan pengawas IAEA di Iran.“Kami mencoba mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan semua isu besar. Kami melakukan perjalanan ini dengan semangat konstruktif. Malangnya, kami tidak dapat mencapai kesepakatan,” ungkap Nackaerts di bandara Wina, dikutip AFP. “Kami tidak mendapat akses ke fasilitas militer Parchin, kami tidak dapat maju. Kami sekarang akan melaporkan pada direktur jenderal dan kemudian pada badan gubernur IAEA.

Lalu kami akan melihat apa langkah selanjutnya.” Tim pengawas IAEA yang dipimpin Nackaerts berharap dapat mengklarifikasi isu-isu yang muncul dalam laporan badan itu pada November silam. Laporan tersebut menuduh Iran melakukan aktivitas pengembangan persenjataan nuklir.Iran menyangkal tuduhan tersebut. Setelah munculnya laporan IAEA, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) menerapkan berbagai sanksi yang menargetkan sektor minyak Iran. Muncul pula rumor bahwa Israel akan melancarkan serangan udara di fasilitas nuklir Negeri Mullah.

Iran mengancam menutup Selat Hormuz jika militer asing menyerang fasilitas nuklirnya. Penutupan Selat Hormuz akan mengakibatkan harga minyak global meningkat dan menciptakan krisis ekonomi. Kunjungan pengawas IAEA itu dianggap sangat penting untuk upaya menghidupkan lagi perundingan antara Iran dan kekuatan P5+1 yakni AS, China, Rusia, Prancis, Inggris, dan Jerman. Perundingan itu terhenti di Turki 13 bulan silam. Menurut pernyataan IAEA kemarin, berbagai upaya intensif untuk mencapai kesepakatan telah gagal.

Tim meminta akses ke Parchin pada kunjungan kali ini dan sebelumnya pada Januari. Fasilitas itu diyakini menjadi tempat uji coba bahan peledak.“ Tapi, Iran tidak memberi izin. Ini mengecewakan karena Iran tidak menerima permintaan kami untuk mengunjungi Parchin selama pertemuan pertama atau kedua,” kata Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amano. Utusan Iran untuk IAEA Ali Asghar Soltanieh menyatakan, perundingan akan dilanjutkan. Tapi,dia ataupun IAEA tidak menyatakan kapan kunjungan selanjutkan akan direncanakan.

Setelah berakhirnya kunjungan pengawas IAEA, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menegaskan bahwa rezim Teheran tidak menginginkan persenjataan nuklir.“Kami tidak menginginkan senjata atom. Kami ingin mengalahkan supremasi kekuatan dunia yang mengandalkan persenjataan nuklir. Dengan izin Tuhan, bangsa ini akan mencapai tujuannya,”paparnya pada para pakar nuklir Iran. Iran saat ini mulai merasakan dampak berbagai sanksi internasional.

Negeri Mullah kesulitan dalam melakukan transaksi keuangan untuk eksport dan import karena AS dan UE melarang berbagai institusi keuangan negara lain bekerja sama dengan bank sentral Iran.Padahal,bank sentral Iran selama ini menangani transaksi keuangan untuk eksport dan import. syarifudin

Senin, 20 Februari 2012

Pengawas IAEA Tiba di Iran


TEHERAN- Tim pengawas dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tiba di Teheran kemarin pagi. Kunjungan dua hari itu bertujuan mencari solusi untuk program nuklir Iran.

Ini merupakan kunjungan kedua delegasi IAEA ke Iran dalam tiga pekan terakhir. Kunjungan ini dianggap sebagai tes bagi keinginan Iran menggelar perundingan dengan IAEA tentang aktivitas mencurigakan terkait pengembangan senjata nuklir, seperti laporan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu pada November silam.

“Kami harap mendapat dua hari yang baik dan konstruktif di Teheran,” papar ketua tim pengawas IAEA Herman Nackaerts sebelum terbang ke Teheran dari Vienna. “Kami harap ada hasil kongkrit dari perjalanan ini. Prioritas utama tetap pada kemungkinan dimensi militer program nuklir Iran, tapi kami akan menangani semua isu besar lainnya. Ini tentu saja isu yang sangat rumit yang mungkin perlu waktu. Tapi kami harap ini bisa konstruktif.”

Pada diplomat Barat di IAEA menyatakan, perjalanan pertama pada 29-30 Januari lebih pada membangun kepercayaan. Saat itu tim pengawas tidak menemui tokoh-tokoh penting dalam program nuklir Iran atau pun mengunjungi fasilitas nuklir manapun.

Sementara, diplomat Barat tidak terlalu berharap dengan hasil kunjungan IAEA di Iran. “Saya masih pesimistis bahwa Iran akan menunjukkan kerja sama yang diperlukan, ujar salah satu diplomat di Vienna, dikutip Reuters.

Laporan IAEA pada November silam menyatakan Iran melakukan aktivitas terkait produksi senjata nuklir. Sejak terbitnya laporan itu, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) menerapkan sejumlah sanksi yang menargetkan sektor minyak Iran. Muncul pula perkiraan bahwa Israel mungkin melakukan serangan militer ke fasilitas nuklir Iran dalam beberapa bulan mendatang.

Iran menyangkal laporan IAEA tersebut. Menurut Teheran, laporan IAEA tidak memiliki bukti yang kuat. Negeri Mullah itu menegaskan akan membalas semua serangan militer asing ke Iran, termasuk menutup Selat Hormuz yang merupakan rute penting pengiriman minyak dunia.

Teheran pekan lalu menyatakan siap kembali ke meja perundingan dengan kekuatan P5+1 yakni AS, Rusia, China, Prancis, Inggris, dan Jerman. Perundingan itu terhenti di Turki pada Januari 2011.

Sementara, Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Martin Dempsey menegaskan bahwa serangan militer ke Iran akan terlalu dini karena tidak jelas apakah Teheran akan menggunakan program nuklirnya untuk membuat bom atom. “Saya yakin bahwa tidak jelas Iran akan merakit bom dan atas dasar itu, saya pikir akan terlalu dini untuk memutuskan bahwa saat itu opsi militer perlu kami lakukan,” ungkapnya. Dempsey yakin pemerintah Iran merupakan aktor yang rasional.

Dalam suratnya pada Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton pekan lalu, Iran menjanjikan membawa inisiatif baru ke meja perundingan. “Dalam negosiasi ini, kami mencari jalan keluar isu nuklir Iran saat ini sehingga kedua pihak menang,” ungkap Menlu Iran Ali Akbar Salehi pada televisi Iran, dikutip Reuters.(syarifudin)

Solusi Damai Masih Bisa Terwujud


AMMAN- Solusi damai masih mungkin dilakukan untuk mengatasi krisis Suriah. Pernyataan itu diungkapkan pejabat Negeri Tirai Bambu, sehari setelah Wakil Menteri Luar Negeri China Zhai Jun bertemu Presiden Suriah Bashar al-Assad di Damaskus.

Zhai Jun meminta semua pihak menghentikan kekerasan di Suriah. Zhai Jun juga mendukung rencana Assad menggelar referendum dan pemilu multipartai dalam empat bulan. China yang menjadi salah satu pendukung Assad, muncul sebagai pemain utama dalam upaya mengakhiri kekerasan di Suriah.

“China yakin, seperti banyak pihak lainnya, masih ada harapan krisis Suriah diselesaikan melalui dialog damai antara oposisi dan pemerintah, berbeda dengan beberapa argumen negara-negara Barat bahwa waktunya sudah habis untuk perundingan di Suriah,” papar pejabat China, dikutip kantor berita Xinhua.

China mengkritik sikap Barat. “Negara-negara Barat lebih mementingkan tujuan mereka sendiri untuk meliberalisasi rakyat Suriah daripada mempertimbangkan geopolitik,” ungkap sumber tersebut.

Sikap ini tampaknya akan menenangkan Assad yang sekarang mendapat tekanan dari Barat untuk segera melepas jabatannya. China dan Rusia merupakan pendukung Suriah dengan mengeluarkan veto untuk menolak draf resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang mengecam rezim Assad. Beijing dan Moskow pekan ini juga menolak resolusi mengecam Suriah di Majelis Umum PBB yang tidak memiliki kekuatan mengikat.

Amerika Serikat (AS), Eropa, Turki, dan negara-negara Arab mendesak Assad mundur dari jabatannya. Barat tidak secara terang-terangan mendukung intervensi militer asing di Suriah, seperti terjadi di Libya. Namun Liga Arab, dipimpin Arab Saudi, mengindikasikan beberapa negara anggotanya bersiap mempersenjatai oposisi Suriah.

Menteri Luar Negeri (menlu) Inggris William Hague menegaskan hal itu lagi pada BBC. “Kita tidak dapat intervensi seperti yang kami lakukan di Libya. Kami akan melakukan banyak hal lainnya,” katanya. “Saya khawatir Suriah menuju perang sipil dan kekuatan kami untuk melakukan sesuatu sangat terdesak, seperti semua orang lihat, kami tidak dapat mengesahkan resolusi di DK PBB karena oposisi Rusia dan China.”

Di Washington, Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Martin Dempsey menegaskan, intervensi di Suriah akan sangat sulit karena negara itu bukan Libya yang lain. “Akan menjadi satu kesalahan besar untuk berpikir ini seperti Libya lainnya,” ungkapnya pada CNN. “Angkatan bersenjata Suriah sangat mampu, dengan sistem pertahanan udara terintegrasi yang canggih, dan persenjataan kimia serta biologi.”

Menurut Dempsey, terlalu dini untuk mempersenjatai gerakan oposisi di Suriah. “Saya akan menantang semua orang untuk dengan jelas mengidentifikasikan pada saya gerakan oposisi di Suriah pada saat ini,” tegasnya.   

Sementara, dua kapal angkatan laut (AL) Iran berlabuh di Tartous, Suriah. Perkembangan ini tampaknya akan meningkatkan kekhawatiran Barat. “Kapal-kapal itu berlabuh pada Sabtu (18/2) dan bertujuan memberikan pelatihan pada AL Suriah sesuai kesepakatan yang ditandatangani setahun silam oleh dua aliansi,” papar Press TV, media yang dikelola pemerintah Iran.

“Kapal-kapal kami melintasi terusan Suez dan hak Iran untuk berada di perairan internasional,” ujar Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi, dikutip kantor berita Fars.
(syarifudin)

Iran Percepat Program Nuklir

TEHERAN– Iran mempercepat program nuklirnya di sebuah fasilitas bawah tanah dekat kota Qom. Peringatan itu diungkapkan seorang diplomat di Vienna kemarin.

Negeri Mullah tampaknya siap memasang ribuan sentrifugal generasi baru di fasilitas bawah tanah tersebut. ”Iran dapat mempercepat produksi uranium yang diperlukan untuk pembangkit listrik dan senjata nuklir,”ujar diplomat itu pada BBC.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tidak berkomentar atas peringatan tersebut. Pengawas IAEA dijadwalkan mengunjungi Teheran pekan ini untuk perundingan lanjutan mengenai aktivitas nuklir Iran. Pada kunjungan IAEA bulan lalu mereka ditolak masuk ke sejumlah fasilitas nuklir. Iran menyatakan, program nuklirnya untuk tujuan damai. Namun, negara-negara Barat menuduh Teheran secara rahasia berupaya membangun senjata nuklir.Tuduhan itu disangkal oleh Negeri Mullah itu.

 Menurut sumber diplomat itu, fasilitas Qom saat ini berisi peralatan pendukung, jaringan pipa dan sirkuit listrik yang diperlukan untuk sentrifugal generasi terbaru. Meski sejumlah sentrifugal itu belum dipasang seluruhnya dan tidak ada kejelasan tentang kapan semuanya akan terpasang. Tiga hari silam Iran menyatakan, negaranya telah mengalami kemajuan dalam program nuklir, termasuk mengembangkan sentrifugal yang dapat melakukan pengayaan uranium lebih cepat.Perkembangan ini diumumkan saat ketegangan meningkat terkait isu nuklir Iran, setelah laporan IAEA pada November silam menuduh Teheran melakukan sejumlah aktivitas terkait pengembangan senjata nuklir.

Pekan lalu Menteri Luar Negeri Inggris William Hague memperingatkan program nuklir Iran dapat memicu perlombaan senjata nuklir di kawasan. Saat ini satu-satunya negara di kawasan Timur Tengah yang diyakini memiliki senjata nuklir ialah Israel. Sementara itu, kapal-kapal perang Iran memasuki Laut Mediterania pada Sabtu (18/2). Ini merupakan manuver Iran untuk kedua kalinya sejak revolusi Islam 1979. Komandan Angkatan Laut (AL) Iran Laksamana Habibollah Sayari menyatakan, langkah ini sebagai pesan perdamaian.

”AL Republik Islam Iran telah melintasi Terusan Suez untuk kedua kalinya sejak Revolusi Islam 1979,” ujarnya, dikutip kantor berita IRNA. Sayari tidak menjelaskan berapa banyak kapal yang melintasi Suez atau apa misi yang mereka rencanakan di Mediterania. Namun, armada itu sebelumnya berlabuh di kota Jeddah,Arab Saudi. ”Dua kapal Iran, satu kapal destroyer Shahid Qandi dan satu kapal suplai Kharg, berlabuh di pelabuhan Laut Merah pada 4 Februari,”ungkap laporan media Iran.

Sementara Kepala Staf Militer Israel Letnan Jenderal Benny Gantz memperingatkan, keputusan untuk menyerang Iran akan dibuat secara sepihak oleh rezim Zionis. ”Israel merupakan penjamin utama keamanannya sendiri. Ini peran kami sebagai angkatan bersenjata. Israel harus membela dirinya sendiri,” katanya. ”Kita harus mengikuti perkembangan di Iran dan program nuklirnya, tapi dalam hal yang lebih luas,perlu diperhitungkan apa yang dunia lakukan, apa yang Iran putuskan, dan apa yang akan kami lakukan atau tidak lakukan.

” Menurut Gantz, Iran tidak hanya menjadi masalah Israel, tapi juga masalah dunia dan regional. Senada dengan itu, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak menyeru dunia untuk mengetatkan sanksi terhadap Iran sebelum Teheran mencapai ”zona kekebalan” terhadap serangan militer untuk menghentikan program nuklirnya. Dalam beberapa pekan terakhir, ada dugaan Israel segera menggelar serangan militer ke fasilitas nuklir Iran. Meski demikian, rezim Zionis menyangkal telah memutuskan untuk segera menyerang Negeri Mullah tersebut. Rezim Zionis juga menuduh Iran menjadi dalang atas upaya pembunuhan terhadap sejumlah diplomat Israel di India, Georgia, dan Thailand.

Teheran menyangkal tuduhan tersebut. Kemarin Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) memulai perundingan dengan pejabat Israel tentang berbagai isu, termasuk Iran. Pembicaraan itu digelar dua pekan menjelang kunjungan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu ke Gedung Putih untuk bertemu Presiden AS Barack Obama. Dalam artikel terbaru yang dirilis Washington Post, Menteri Pertahanan AS Leon Panetta menduga Israel mungkin menyerang fasilitas nuklir Iran dalam beberapa bulan mendatang.

Saat ini Iran telah mendapat empat paket sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan sanksi-sanksi sepihak dari AS serta Uni Eropa. Semua sanksi itu tidak menghentikan tekad Iran meneruskan program nuklirnya. syarifudin

The Simpsons Tayangkan Episode ke-500


 NEW YORK- Film kartun The Simpsons yang menjadi acara televisi terkenal, menayangkan episode ke-500 pada Minggu (12/2). Uniknya, dalam episode terbaru, para tokoh kartun itu bertemu pendiri WikiLeaks Julian Assange.

“Assange merekam perannya dari Inggris, tempat dia berjuang melawan ekstradisi ke Swedia terkait tuduhan pelecehan seksual. Tuduhan yang dia sangkal,” papar pernyataan Fox TV.

Komedi animasi itu sudah memasuki musim ke-23, membuat film itu sebagai program terlama yang diputar pada prime-time di TV Amerika Serikat. Kartun itu sudah dikontrak untuk diputar dua musim selanjutnya.

Dalam episode ke-500 ini, The Simpsons mengambil judul At Long Last Leave. Simpsons menyelinap dalam pertemuan rahasia, tempat mereka mendengar kabar bahwa mereka dipindahkan dari kota. Simpsons kemudian disambut di "The Outlands", dimana Assange menjadi tetangga mereka.  

Tidak kali ini saja Simpsons menampilkan tokoh-tokoh terkenal di serial kartunnya. Sebelumnya, tampil pula mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair, artis grafiti Banksy dan novelis Thomas Pynchon. Saat musim ke-25 berakhir, sejumlah episode akan ditayangkan hingga 559.

Selasa, 14 Februari 2012

Liga Arab Dukung Oposisi Suriah

KAIRO- Liga Arab sepakat membuka kontak dengan oposisi Suriah dan meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membentuk pasukan penjaga perdamaian ke negara itu.

Langkah Liga Arab ini langsung dikecam Suriah. Rezim Damaskus menuding keputusan Liga Arab itu merupakan pesanan Barat. “Diplomat Liga Arab akan membuka saluran komunikasi dengan oposisi Suriah dan menawarkan dukungan penuh keuangan dan politik, mendorong oposisi menyatukan barisannya,” papar pernyataan Liga Arab yang dikutip AFP.

“Liga Arab meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan keputusan pembentukan pasukan penjaga perdamaian PBB-Arab untuk mengawasi pelaksanaan gencatan senjata.” Resolusi Liga Arab tidak menjelaskan apakah usulan pasukan penjaga perdamaian PBB-Arab itu melibatkan pasukan bersenjata atau apakah bantuan yang ditawarkan untuk oposisi termasuk persenjataan.

Setelah perundingan maraton di Kairo, 22 anggota Liga Arab mengumumkan berakhirnya misi pemantau di Suriah. Namun,Ketua misi pemantau Liga Arab di Suriah Jenderal Mohammed Ahmed Mustafa al- Dabi mengundurkan diri. Sebagian besar anggota Liga Arab memang mendukung tekanan baru terhadap Suriah.

“Hanya Aljazair dan Lebanon yang menyatakan keberatan dengan resolusi tersebut,” papar pejabat Liga Arab. Duta Besar Suriah untuk Mesir Yusef Ahmed mengecam langkah Liga Arab.“Republik Arab Suriah menolak keputusan Liga Arab yang menunjukkan histeria negara-negara itu setelah gagal mewujudkan intervensi asing di Dewan Keamanan PBB,”tegasnya.

Surat kabar milik pemerintah Suriah, Ath-Thawra,menuduh Liga Arab dibayar kekuatan Barat. “Tidak ada kejutan karena perintah telah dikirimkan. Mereka tidak memutuskan apa pun,mereka hanya melaksanakan perintah. Mereka telah melakukan itu di masa lalu dan mereka akan melakukannya saat ini,” tulis harian itu mengomentari hasil kesepakatan Liga Arab.

Ketua oposisi Dewan Nasional Suriah (SNC) Burhan Ghalioun menyambut keputusan Liga Arab itu sebagai langkah pertama menuju terjatuhnya rezim Suriah. Adapun, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China mendukung mediasi Liga Arab di Suriah ta pi tidak memberikan sinyal dukungan atas seruan Liga Arab untuk pengiriman pasukan penjaga perdamaian menghentikan kekerasan di negara itu.

Seruan Liga Arab untuk pengiriman penjaga perdamaian di Suriah menambah tekanan diplomatik terhadap Rusia dan China.Kedua negara sebelumnya mengeluarkan veto untuk menghalangi draf resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengecam kekerasan di Suriah. “China menyerukan dan mendukung kelanjutan upaya Liga Arab untuk mediasi politik yang memainkan peran konstruktif dan proaktif demi terciptanya perdamaian Suriah,” ujar juru bicara Kemenlu China Liu Weimin, dikutip Reuters.

“Kami yakin PBB harus memberikan bantuan konstruktif berdasarkan piagam PBB dan norma hubungan internasional.” Semua misi pasukan penjaga perdamaian PBB memerlukan konsensus dari kekuatan asing yang saat ini terpecah belah dalam menyikapi konflik Suriah. Kepala Liga Arab Nabil Elaraby berpendapat, China dan Rusia kehilangan kredit diplomatik di dunia Arab karena mengeluarkan veto untuk draf resolusi Dewan Keamanan PBB pada 4 Februari silam.

Namun, Beijing menegaskan bahwa China berkomitmen untuk kepentingan jangka panjang rakyat Suriah. Sementara, kekerasan masih terjadi di penjuru Suriah. Pengawas Suriah untuk Hak asasi Manusia (SOHR) melaporkan sedikitnya 39 anakanak tewas pada Minggu (12/2), sebagian besar karena serangan pasukan Presiden Suriah Bashar al Assad di Kota Homs. Sebagian besar korban tewas di Baba Amr, basis pemberontak bersenjata yang menjadi target serangan pasukan pemerintah.

Serangan yang berlangsung selama lebih dari sepekan telah menewaskan sedikitnya 500 orang. SOHR melaporkan baku tembak di wilayah utara dekat Rastan.Di sana seorang wanita tewas saat sebuah roket menerjang rumahnya. Di berbagai tempat lain, penembak jitu menewaskan seorang anak di Daraa,tempat pemberontakan melawan rezim Assad yang telah berlangsung 11 bulan. syarifudin

Iran Siapkan Kapal Bom Bunuh Diri

MANAMA – Iran membangun kekuatan angkatan laut (AL) di Teluk dan menyiapkan kapalkapal yang dapat digunakan untuk serangan bunuh diri.Namun, AL Amerika Serikat (AS) mengklaim dapat mencegah Iran menutup Selat Hormuz.

Pemimpin Armada Kelima AS Wakil Laksamana Mark Fox mengungkapkan hal itu kemarin saat briefing di pangkalan armada mereka di Bahrain. Menurutnya, Iran menambah jumlah kapal selam dan kapal penyerang cepat. Saat ini Iran memiliki 10 kapal selam kecil. “Beberapa kapal kecil dilengkapi dengan hulu ledak besar yang dapat digunakan sebagai peledak bunuh diri.

Iran juga memiliki simpanan ranjau yang banyak,”ujar Fox,dikutip Reuters.“Kami mengamati perkembangan roket jarak jauh dan pendek, rudal balistik jarak medium dan panjang,serta perkembangan program nuklir mereka.” Pakar militer mengatakan, Armada Kelima AL AS yang berpatroli di Teluk memiliki kekuatan lebih besar dibandingkan AL Iran.

Namun sejak bom bunuh diri Al-Qaeda di sebuah kapal kecil yang menewaskan 17 pelaut di kapal penghancur USS Cole di pelabuhan Yaman pada 2000,Washington khawatir dengan kerentanan yang dimiliki kapal perang berukuran besar terhadap serangan bom kapal kecil milik musuh. Saat ditanya bagaimana AL AS bersiap menghadapi serangan atau masalah di Teluk, Fox menjelaskan, “Kami sangat waspada, kami telah membangun berbagai opsi untuk presiden dan kami siap.

Apa pun yang dapat terjadi malam ini? Kami siap hari ini.” Pejabat Iran mengancam menutup Selat Hormuz, pintu masuk Teluk yang menjadi jalur hampir semua kapal minyak dariTimurTengah.Saat ditanya apakah dia menganggap ancamanIranituserius, Foxmenjawab,“ Dapatkah mereka membuat hidup sangat sulit bagi kami? Ya, mereka dapat. Jika kami tidak melakukan apa pun dan mereka mampu beroperasi tanpa diganggu, ya mereka dapat menutupnya, tapi saya tidak melihat bahwa kami akan berada dalam posisi itu.”

Menurut Fox, diplomasi harus diberi prioritas untuk menyelesaikan ketegangan. “Jadi saat Anda mendengar diskusi tentang semua ini memanas dari Iran,kami sangat yakin bahwa cara terbaik untuk menangani ini melalui diplomasi. Saya sangat yakin bahwa itu jalan keluarnya. Ini pekerjaan kami untuk bersiap. Kami siaga,” katanya. Fox menambahkan, kontak antara AL AS dan kapal Iran di Teluk berjalan rutin.

Pernyataan ini terkait tindakan pelaut AS yang membantu kapal-kapal Iran yang mendapat tekanan atau ancaman dari perompak. Selain sebagai komandan Armada Kelima, Fox memimpin pasukan multinasional untuk memastikan rute kapal di Teluk tetap terbuka.

Meskipun sebagian besar kekuatan berasal dari AS, tugas itu melibatkan negara Barat lainnya dan negara-negara Teluk Arab. Uni Eropa (UE) menyepakati embargo minyak Iran bulan lalu. Blok tersebut akan melaksanakan embargo itu sepenuhnya pada 1 Juli.AS dan UE memberlakukan sanksisanksi baru terhadap bank sentral Iran. syarifudin

Senin, 13 Februari 2012

Iran Segera Umumkan Kemajuan Nuklirnya

TEHERAN – Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyatakan akan segera mengumumkan kemajuan program nuklirnya.

Pernyataan itu diungkapkannya dalam peringatan 33 tahun Revolusi Islam yang menggulingkan rezim Shah yang didukung Amerika Serikat (AS). Puluhan ribu rakyat Iran berpawai memperingati ulang tahun tersebut. “Dalam beberapa hari, dunia akan menyaksikan pengumuman sangat penting tentang prestasi nuklir Iran,” ujar Ahmadinejad di hadapan ribuan massa di Lapangan Azadi (Kebebasan) dalam pidato yang ditayangkan langsung di televisi Iran,dikutip Reuters.

Puluhan ribu orang membawa bendera Iran dan gambar pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Mereka meneriakkan “Kematian untuk Israel” dan “Kematian untuk Amerika”. Ismail Haniya, pemimpin pemerintahan Hamas di Jalur Gaza,Palestina, menghadiri acara tersebut. Ahmadinejad dalam pidatonya tidak menjelaskan secara terperinci bagaimana kemajuan program nuklir Iran saat ini.Teheran menegaskan negaranya akan membalas setiap serangan militer asing di negaranya.

“Jika diserang oleh rezim Zionis (Israel), kami akan menjadikannya debu. Ribuan rudal kami akan menargetkan Israel dan 40 pangkalan Amerika di kawasan,” tegas salah satu komandan Garda Revolusi Mohammad Shirdel, dikutip kantor berita Fars. Duta Besar Iran untuk Indonesia Mahmoud Farazandeh menjelaskan bahwa negaranya telah berhasil melewati 33 tahun penuh tekanan politik dan ekonomi,serta ancaman militer.

“ Dari pandangan identitas, baik ideologi maupun kebudayaan, revolusi ini tidak memiliki contoh kedua di dunia, maka para musuh kemandirian bangsa kami tidak berhasil membungkamkannya pada awal perjalanan ataupun mengarahkannya dengan proses tertentu, karena pemimpin spiritual secara bijaksana mempunyai kemampuan menyesuaikan segala sesuatunya dengan perkembangan dan situasi zaman,”paparnya di Jakarta.

“Berbagai fitnah yang telah dilancarkan dengan tujuan menghancurkan persatuan rakyat Iran telah mengalami kegagalan dan seluruh sanksi ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi telah memperkuat rasa percaya diri dan kemandirian bangsa Iran,” kata Farazandeh. Menurut Farazandeh, Iran telah berhasil menduduki peringkat pertama di kawasan dan peringkat ke-17 di dunia dari segi ilmu pengetahuan.

“Tujuan mempermasalahkan program nuklir Iran dan menuduh kami membuat senjata nuklir hanya satu pemerintah tertentu di dunia hanyalah untuk mencegah kemajuan bangsa Iran,”tuturnya. Dia menambahkan, sejak ribuan tahun yang lalu, para ilmuwan Iran seperti Ibnu Sina, Biruni, Zakaria Razi, berjasa terhadap kehidupan umat manusia. Kini, menurutnya, para ilmuwan Iran yang masih hidup ataupun yang mati syahid dibunuh negara-negara pendukung terorisme, sedang berjalan ke arah yang sama dengan para pendahulunya.

“Dalam pertemuan saya di Teheran dengan keluarga para ilmuwan Iran yang mati syahid, saya mendengar bahwa para istri dari ilmuwan-ilmuwan tersebut mengatakan bahwa mereka akan mendidik anak-anak ilmuwan-ilmuwan ini lebih baik dari ayahnya dalam hal mendalami ilmu pengetahuan,” ungkap Farazandeh. Sementara itu, otoritas Iran kemarin menegaskan akan melawan pengunjuk rasa yang menentang penahanan rumah terhadap para pemimpin oposisi, Mirhossein Mousavi dan Mehdi Karoubi.

Gerakan oposisi Iran bangkit setelah pemilu 2009 yang memenangkan lagi Mahmoud Ahmadinejad.Iran akan menggelar pemilu parlemen pada 2 Maret mendatang,pertama kali sejak Mousavi dan Karoubi kalah melawan Ahmadinejad.Kedua tokoh oposisi itu lantas menjalani tahanan rumah sejak 14 Februari tahun lalu, karena dituduh menggerakkan unjuk rasa antipemerintah Iran. syarifudin

Jumat, 10 Februari 2012

Oposisi Suriah Dekati China

BEIJING – Negeri Tirai Bambu kemarin mengungkapkan, satu delegasi oposisi Suriah mengunjungi Beijing pekan ini dan bertemu Wakil Menteri Luar Negeri China. 

Ini merupakan kontak pertama antara oposisi Suriah dan Beijing yang diungkapkan China, saat kecaman internasional atas veto China terhadap draf resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk mengecam Suriah. ”Delegasi dari Badan Koordinasi Nasional Suriah untuk Perubahan Demokratis (SNCBDC) yang dipimpin wakil koordinator umum Hassan Mana melakukan perjalanan empat hari ke China. Mereka meninggalkan Beijing pada Kamis (9/2),”papar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Liu Weimin, dikutip Reuters.

SNCBDC menentang intervensi asing dalam krisis, tapi tidak menolak keterlibatan Liga Arab. Delegasi oposisi Suriah bertemu Wakil Menteri Luar Negeri China Zhai Jun dan diplomat senior lainnya.”Kedua pihak bertukar pendapat tentang situasi terbaru di Suriah, dan China menjelaskan prinsip dan posisinya serta menyeru semua pihak segera menghentikan kekerasan,” ujar Liu. 

”Pemerintah Suriah harus memenuhi janji-janjinya, segera melakukan proses reformasi inklusif dengan partisipasi luas, serta menyelesaikan perselisihan dan konflik melalui perundingan dan konsultasi.” Liu menegaskan China merupakan teman rakyat Suriah.” China ingin mempertahankan kontak dan komunikasi dengan kelompok oposisi Suriah yang relevan, berupaya mendorong perundingan, serta melakukan upaya memperbaiki situasi,” katanya.

”China akan melakukan berbagai upaya menuju perdamaian dan stabilitas Suriah.” Menurut Liu, delegasi oposisi Suriah mengapresiasi sikap China di Timur Tengah. ” Delegasi oposisi berharap China akan memainkan peran lebih besar sehingga Suriah dapat bangkit dari krisis secepatnya,” ujarnya. China bersama Rusia akhir pekan ini memveto resolusi DK PBB yang mendukung rencana Liga Arab mendesak Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mundur, setelah beberapa bulan terjadi kekerasan.

Veto itu dikecam Barat dan Liga Arab. Negeri Tirai Bambu menepis kecaman itu dengan menegaskan bahwa veto dilakukan demi kepentingan jangka panjang rakyat Suriah. Awal pekan ini,pemerintah China menyatakan sedang mempertimbangkan mengirim delegasi ke Timur Tengah untuk membahas krisis Suriah. Sementara oposisi Suriah menyatakan, pasukan rezim membombardir Kota Homs hingga hari keempat,kemarin. 

”Pasukan Suriah menewaskan sedikitnya 29 orang pada Kamis (9/2) dalam serangan roket dan mortir di Homs,” papar sumber oposisi kepada Reuters. Oposisi menyatakan bombardir difokuskan di Baba Amro, Inshaat, Khalidiya, al- Bayyada,dan Jouret al-Shayyah yang dihuni satu juta jiwa. Sebelumnya, Pengawas Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) menyatakan 12 orang tewas di Baba Amro dan Khalidiya. 

Aktivis menyatakan sedikitnya 40 tank dan 50 infanteri dengan 1.000 tentara dikerahkan dari perbatasan dekat Lebanon dan dari pantai,menuju Homs.” Warga mayoritas Sunni yang menjadi target serangan roket dan mortir pasukan loyalis Assad yang dipimpin Alawite, masih belum mendapat aliran listrik, air, dan kebutuhan pokok,” tutur aktivis di Homs. 

Tidak ada komentar dari otoritas Suriah dengan laporan tersebut.”Kami telah menyaksikan penyerangan 24 jam terakhir di berbagai wilayah seperti Khalidiya,Bab Amro,dan Inshaat. Tank-tank dikerahkan setelah bombardir, dan kemudian ditarik lagi,” kata aktivis Mohammad Hassan kepada Reuters melalui telepon satelit. 

Tokoh oposisi Suriah Mazen Adi yang melarikan diri ke Paris beberapa pekan silam, menjelaskan bahwa pemberontak kurang terorganisasi di bawah payung Angkatan Bersenjata Suriah Bebas (FSA). Pemberontak melakukan taktik perang gerilya melawan pasukan pemerintah di Homs. ” FSA masih berupaya menyerang target-target strategis di Homs, seperti kantor polisi rahasia,” ujar Adi.

”Rezim tidak dapat menempatkan tanktank dalam waktu lama di wilayah oposisi karena mereka akan diserang dan mereka membalas dengan membombardir warga sipil.” Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan, negaranya ingin menjadi tuan rumah negosiasi internasional untuk menyepakati cara menghentikan kekerasan di Suriah dan menyediakan bantuan kepada rakyat Suriah.

”Tidak cukup menjadi pengatas. Saatnya untuk mengirim pesan kuat para rakyat Suriah bahwa kita bersama mereka,” tuturnya kepada Reuters, sebelum terbang ke Washington untuk membahas krisis Suriah. syarifudin 

Mesir Usut Aliran Dana Asing di NGO

KAIRO – Pengadilan Mesir menyelidiki aliran dana asing secara ilegal ke berbagai organisasi nonpemerintah (NGO) domestik dan luar negeri. Berbagai NGO itu juga dituduh mencampuri masalah politik. 


”Sejumlah NGO itu beroperasi tanpa izin dan pekerjaan mereka dianggap murni aktivitas politik dan tidak terkait dengan pekerjaan civil society,” papar Hakim Sameh Abu Zeid, dikutip AFP. Sameh Abu Zeid menyatakan, razia Desember di 17 kantor NGO merupakan bagian penyelidikan tentang pendanaan ilegal terhadap berbagai organisasi tersebut. ” Ini merupakan kasus yang rumit dan sangat luas yang melibatkan ratusan orang dan organisasi, baik dari Mesir maupun asing,” katanya.

” Ada banyak bukti, termasuk keterangan saksi mata, keterangan pakar, dan pengakuan. Ada 67 barang bukti,” ungkap Abu Zeid. Abu Zeid menjelaskan,berbagai organisasi asing bukan kelompok social society,melainkan cabang organisasi yang berpusat di luar negeri. Badan keamanan berulang kali menolak mendaftarkan NGO yang bekerja di Mesir selama bertahun- tahun dengan visa wisatawan.

Menurut Sameh, puluhan orang telah dibawa ke pengadilan karena ada bukti yang cukup kuat. Mereka yang diadili ialah 19 warga Amerika Serikat (AS).Langkah ini membuat tiga senator AS memperingatkan Mesir tentang bencana yang dapat ditimbulkan akan lebih besar. ” Mereka menerima perintah dari luar negeri untuk melakukan ini dan diberi tahu untuk tidak mencari izin kerja. Mereka juga melanggar undang- undang pajak Mesir,” ungkapnya.

Menurut Abu Zeid,kasus itu melibatkan pendanaan ilegal dari AS, Eropa, dan juga dari negara-negara Arab. AS menyatakan telah diberi tahu otoritas Mesir tentang tuduhan resmi terhadap warga negara AS dalam satu dokumen berbahasa Arab setebal 100 halaman. ” Kami sekarang memiliki satu dokumen dakwaan resmi.Kami sedang bekerja untuk memahami siapa yang terlibat dan apa ancamannya,” papar pernyataan pemerintah AS.

Pejabat lain di Washington menjelaskan, petinggi militer AS berencana menuju Mesir pekan ini.AS berupaya menekan Mesir untuk mencabut dakwaan terhadap warga negara AS. ”Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Martin Dempsey dijadwalkan menuju Mesir setelah pekan ini,” ungkap juru bicara Dempsey, Kolonel Dave Lapan, kepada AFP. ” Dalam lawatan itu,Dempsey akan bertemu mitranya, Letnan Jenderal Sami Enan dan penguasa militer Mesir, Marsekal Hussein Tantawi.”

Abu Zeid mengatakan, dia menolak permintaan Duta Besar AS Anne Patterson untuk mencabut larangan terbang pada staf NGO warga AS. Berbagai NGO yang diinvestigasi termasuk US International Republican Institute (IRI), National Democratic Institute (NDI), Freedom House, dan German Konrad-Adenauer Foundation.

Polisi London Razia Geng Kriminal

LONDON – Satu unit kepolisian khusus menangani geng-geng kriminal London, kemarin menggelar ratusan razia dan menahan 158 orang. Operasi itu digelar tepat enam bulan sejak kerusuhan terbesar yang terjadi di ibu kota Inggris.


Ratusan anggota geng itu ditahan dalam 300 operasi razia Polisi Metropolitan di penjuru ibu kota sejak fajar kemarin. ” Mereka yang ditahan dituduh melakukan pemerkosaan, perampokan, suplai narkoba, dan pencucian uang. Sejumlah kokain, heroin, dan uang tunai juga disita,” papar juru bicara kepolisian London, dikutip AFP.

Penahanan dilakukan saat Komisaris Kepolisian Metropolitan Bernard Hogan-Howe mengungkapkan bahwa unit baru kepolisian itu merupakan langkah perubahan dalam mengatasi geng kriminal di London.

Unit khusus berjumlah 1.000 personel itu disebut Komando Pemberantas Geng Kriminal. Unit itu diciptakan untuk memonitor aktivitas geng dan bekerja sama dengan otoritas lokal di London. Unit itu diyakini sebagai yang terbesar di Inggris.

” Sebagai bagian dari operasi melumpuhkan geng kriminal, 144 surat penangkapan telah dilaksanakan di seluruh London, menghasilkan 158 penahanan untuk sejumlah kejahatan,” ungkap pernyataan Badan Kepolisian Metropolitan, dikutip AFP. (syarifudin) 

Rabu, 08 Februari 2012

Obama Terapkan Sanksi Baru Iran

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengesahkan sanksi baru terhadap Bank Sentral Iran kemarin. Negeri Mullah mengecam langkah tersebut.

Keputusan baru Obama itu semakin meningkatkan tekanan terhadap Negeri Mullah tersebut. Namun,banyak pihak tetap meragukan bahwa berbagai sanksi itu dapat menghentikan program nuklir Iran saat ini. “Saya telah menetapkan bahwa sanksi-sanksi tambahan itu terjamin,khususnya terhadap berbagai praktik Bank Sentral Iran dan bank-bank Iran lainnya, hingga pada semua pihak yang melakukan transaksi tersembunyi,” tulis Obama dalam pesan yang disampaikan untuk Kongres AS, dikutip AFP.

Obama juga menyatakan berbagai aktivitas Iran dapat membahayakan sistem finansial internasional. Sebelumnya, dalam wawancara dengan NBC, Obama berupaya meredam kekhawatiran tentang kemungkinan serangan Israel ke Iran.Obama mengatakan tidak berpikir keputusan semacam itu telah diambil rezim Zionis karena dapat memicu perang baru di Timur Tengah.

Berbagai sanksi yang ditandatangani Obama menjadi undang-undang baru pada Minggu (5/2) akan memblokir semua properti dan kepentingan pemerintah Iran, Bank Sentral Iran (CBI), dan seluruh institusi keuangan Iran dalam yurisdiksi AS. Sebelumnya, semua institusi AS diharuskan menolak berbagai transaksi dengan sistem keuangan Iran. Iran kemarin mengecam sanksi baru AS tersebut.

Teheran menegaskan bahwa berbagai sanksi itu tidak akan berdampak. Sebagai bentuk balasan, parlemen Iran menyatakan mereka mempercepat pengesahan draf undang-undang yang melarang ekspor minyak Iran ke Uni Eropa (UE), sebelum keputusan blok itu untuk melarang impor minyak Teheran diberlakukan sepenuhnya. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran Ramin Mehmanparast menganggap berbagai sanksi itu akan gagal.

“Ini perang psikologis yang tidak berdampak. Tidak ada yang baru. Ini telah terjadi selama lebih dari 30 tahun,” tegasnya,menyebut tiga dekade permusuhan Washington- Teheran. Ketegangan Iran dan Barat meningkat bulan lalu, saat Washington dan UE mengambil keputusan untuk melumpuhkan sektor minyak Teheran untuk memaksa Negeri Mullah menghentikan program nuklirnya.

Iran menegaskan, setelah UE menyetujui embargo minyak Iran pada 23 Januari, Teheran akan melawan sanksi itu dengan sanksi dari Negeri Mullah. Parlemen Iran pada 30 Januari menunda membahas ide pelarangan penjualan minyak mentah ke UE. Namun, langkah terbaru AS kini memprovokasi parlemen Iran untuk mempercepat pengesahan draf undang- undang untuk melarang ekspor minyak Iran ke beberapa negara UE, sebelum blok Eropa itu melaksanakan embargo minyak Iran pada Juli mendatang.

“Untuk membalas langkah UE yang didukung Zionis Israel untuk melarang minyak Iran, kami siap memberlakukan larangan ekspor minyak ke beberapa negara Eropa,”papar anggota parlemen Iran Mohammad Javad Karimi-Qoddusi,dikutip kantor berita Fars. “Draf undang-undang itu hampir selesai. Draf itu akan mengharuskan pemerintah segera menghentikan ekspor minyak ke UE.

Draf itu juga akan melarang impor berbagai barang dari UE.Mayoritas anggota parlemen mendukung draf penting tersebut,” kata anggota parlemen Iran Parviz Sarvari. Dia tidak menyebut tanggal untuk voting draf undang- undang tersebut. Mehmanparast menekankan bahwa pemerintah Iran tidak akan menghentikan program nuklirnya meskipun ada sanksi internasional.

Iran menegaskan bahwa mereka membutuhkan teknologi nuklir untuk menghasilkan listrik dan tidak untuk membuat senjata atom. “Sanksi-sanksi itu tidak akan memiliki dampak apa pun pada program nuklir kami dan Barat tidak akan mencapai tujuannya. Sejarah kami menunjukkan bahwa sanksisanksi yang seluruhnya tidak logis itu telah mempercepat perkembangan bangsa kami,” papar Mehmanparast, dikutip kantor berita Reuters.

Mehmanparast menjelaskan, Iran tidak memiliki transaksi keuangan apa pun dengan AS sehingga sanksi baru itu akan sia-sia. Menurutnya, Iran akan segera mengirim surat kepada Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Catherine Ashton tentang menghidupkan lagi perundingan dengan kekuatan utama. “Iran selalu menyambut perundingan konstruktif dan produktif, tapi kami selalu mengatakan bahwa hak nuklir kami tidak dapat dinegosiasikan,”ungkapnya.

Perundingan nuklir Iran pada Januari 2010 gagal, karena Teheran menolak menghentikan aktivitas pengayaan uranium seperti diinginkan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan enam kekuatan dunia.

AS dan Israel menyatakan tidak menutup kemungkinan serangan militer jika penyelesaian diplomatis gagal menghentikan program nuklir Iran. Teheran pun memperingatkan akan membalas semua serangan militer asing dengan menutup Selat Hormuz. syarifudin

AS Tutup Kedubesnya di Suriah

DAMASKUS – Amerika Serikat (AS) menutup kedutaan besarnya di Suriah dan menarik semua stafnya karena khawatir dengan meningkatnya kekerasan di Damaskus. Inggris dan Prancis juga memanggil diplomatnya untuk konsultasi.

Langkah ini dilakukan untuk menyusun tindakan selanjutnya menekan rezim Suriah. Meski demikian,Presiden AS Barack Obama menekankan pentingnya diplomasi dan menyatakan situasi di Suriah sangat berbeda dengan di Libya. “AS telah menghentikan operasi kedubes kami di Damaskus mulai 6 Februari. Dubes Robert Ford dan semua personel AS telah meninggalkan negara itu,” papar pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) AS, dikutip AFP.

“Meningkatnya kekerasan, termasuk pengeboman di Damaskus pada 23 Desember dan 6 Januari, meningkatkan kekhawatiran bahwa kedubes kami tidak cukup terlindungi dari serangan bersenjata.” “Kami bersama beberapa misi diplomatik lainnya, menyampaikan kekhawatiran tentang keamanan kami pada pemerintah Suriah, tapi rezim gagal merespons dengan memadai,” ungkap Kemenlu AS.

Obama menyatakan solusi negosiasi dengan Suriah masih dimungkinkan. Dia membela cara pemerintah AS menangani krisis di Damaskus.“Penting untuk menyelesaikan ini tanpa intervensi militer asing dan saya pikir itu mungkin. Insting saya ialah,Anda melihat semakin banyak orang di Suriah yang menyadari pentingnya perubahan dan rezim Assad merasakan tekanan di sekitar mereka. Ini hanya menunggu waktu,”katanya.

Sementara itu,Menteri Luar Negeri (menlu) Rusia Sergei Lavrov berada di Damaskus kemarin untuk berunding dengan Presiden Suriah Bashar al- Assad. Kunjungan itu dilakukan setelah Moskow dan Beijing memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa- Bangsa (DK PBB) yang mengecam kekerasan di Suriah. Kemenlu Rusia menyatakan, Lavrov menuju Damaskus karena Moskow menginginkan stabilitas situasi di Suriah.

Rusia merupakan pemasok persenjataan utama ke rezim Assad. Pelabuhan Tartus, Suriah merupakan pangkalan angkatan laut Rusia satusatunya di Mediterania. Pemerintah China juga mempertimbangkan mengirim delegasi ke Timur Tengah untuk membahas krisis Suriah.

Juru Bicara Kemenlu China Liu Weimin menegaskan, negaranya bertekad menjadi teman Dunia Arab dan mungkin mengirim delegasi mereka ke sana. Liu menegaskan, rakyat China teman Suriah dan rakyat Arab. “Kami selalu bekerja sama dan dalam semua masalah,” ungkapnya. syarifudin

Senin, 06 Februari 2012

Romney Menang di Kaukus Nevada

LAS VEGAS – Kandidat presiden dari Partai Republik Mitt Romney menang dalam Kaukus Nevada pada Sabtu (4/2). Kemenangan itu menguatkan posisinya sebagai kandidat utama menghadapi Barack Obama pada pemilu November mendatang. 


Dengan 42,9% suara yang telah dihitung, Romney meraih 42,5% suara.Perolehan kali ini masih berada di bawah suara yang didapat Romney pada 2008 sebesar 50%.

Adapun mantan Ketua DPR (House of Representative) AS Newt Gingrich berada di urutan kedua dengan memperoleh 26,2% suara.Anggota DPR asal Texas Ron Paul berada di urutan ketiga dengan 18,4% suara, diikuti tokoh religius konservatif dan mantan Senator AS dari Pennsylvania Rick Santorum dengan 13% suara. Dalam pidato kemenangannya, Romney tidak menyinggung satu pun lawan-lawannya dari Republik. Dia justru mengkritik Obama. Hal ini merupakan sinyal jelas bahwa dia ingin menegaskan posisinya sebagai kandidat utama.

“Kebijakan salah panduan presiden ini menjadikan masa sulit ini lebih lama. Amerika memerlukan seorang presiden yang dapat memperbaiki ekonomi karena dia paham ekonomi, dan saya bisa dan saya akan,” tegas Romney saat berpidato di sebuah hotel kasino Las Vegas. Romney menekankan bahwa pengalaman bisnisnya menjadi cara memperbaiki lambatnya perekonomian yang menderita akibat tingginya tingkat pengangguran mencapai 12,6% pada Desember.Argumen Romney sangat persuasif dengan menjadikan isu ekonomi sebagai andalannya. Namun, Gingrich bertekad mengerahkan semua kemampuan untuk nominasi kandidat presiden Republik pada Agustus.

Gingrich menegaskan dia tetap dapat menang. Dia berharap dapat memperoleh posisi sama dengan Romney dalam jumlah delegasi pada April mendatang.“ Saya tidak akan mundur. Saya sangat bahagia dengan posisi kita sekarang,”tuturnya. Gingrich juga menyalahkan Romney atas rumor yang beredar bahwa dia akan mundur. “Kita akan terus berkampanye hingga Tampa,” tegasnya.Tampa merupakan lokasi konvensi Partai Republik yang berada di Kota Florida pada 27 Agustus mendatang.

“Saya akan berjuang untuk serangkaian kemenangan hingga pemilihan pendahuluan di Texas pada 3 April. Pada saat itu, kami sama dengan gubernur Romney dan pada saat itu kami baru dapat melihat apakah kami dapat memenangkan nominasi atau tidak. Semua kandidat Republik akan berjuang memperebutkan suara terbanyak dari 1.144 delegasi di Tampa. Sejauh ini Romney memiliki 95,Gingrich 30,Paul 13,dan Santorum 10. Belum jelas hingga saat ini berapa delegasi yang didapatkan masing-masing kandidat dari 28 delegasi Nevada.

Gingrich yang meraih kemenangan di South Carolina bulan lalu,harus bertarung untuk menghadapi kemampuan pendanaan Romney yang lebih unggul dan mesin kampanye yang lebih baik. David Damore, asisten profesor politik di University of Nevada, Las Vegas, memprediksi Gingrich akan tetap bertahan. Namun Damore memperingatkan, Gingrich harus menang dalam Super Tuesdaypada 6 Maret untuk dapat membuat perubahan nyata. “Saya pikir Gingrich tidak akan mundur,begitu juga Paul. Jika Gingrich tidak menunjukkan apa pun, dia akan tertinggal setelah Super Tuesday.

Tapi jika dia menang, Tampa akan menyenangkan!” tutur Damore. Romney menang di Silver State karena didukung komunitas Mormon yang besar di sana. Kemenangan itu empat hari setelah dia menang di Florida. Ini merupakan kemenangan ketiganya mengalahkan Gingrich, setelah New Hampshire dan Florida. Tiga negara bagian akan menggelar pemilihan pada Selasa ( 7/10), yakni Colorado, Minnesota,dan Missouri.

Romney menarik perhatian publik setelah dia merilis tagihan pajaknya yang menunjukkan dia berpenghasilan USD20 juta dari investasinya pada 2010 dan hanya membayar 13,9% untuk pajak, tingkat terendah dibandingkan sebagian besar rakyat AS. 

AS Pindahkan 4.700 Marinir dari Jepang ke Guam

TOKYO – Jepang dan Amerika Serikat (AS) menyetujui pemindahan 4.700 marinir dari Pulau Okinawa ke Guam.

Kedua negara pada 2006 menyepakati pemindahan sekitar 8.000 marinir dari Okinawa ke wilayah AS,Guam,dan relokasi satu pangkalan udara di Okinawa. Namun, pelaksanaannya tertunda karena Jepang masih berupaya meyakinkan penduduk Okinawa agar menerima kesepakatan tersebut. “Kementerian Pertahanan AS sekarang mempertimbangkan pemindahan sisa 3.300 marinir ke berbagai wilayah di Pasifik, seperti Hawaii,Australia, dan Filipina,” ungkap sumber diplomatik yang dikutip kantor berita Kyodo News.

Pejabat pertahanan dan luar negeri Jepang serta AS akan bertemu di Washington hari ini. Kedua negara akan menjelaskan perincian pemindahan tersebut pada 13 Februari. Tokyo berupaya meyakinkan warga Okinawa untuk menerima rencana relokasi Pangkalan Udara Futenma,sebagai bagian paket penyusunan kembali. Banyak warga Okinawa menentang rencana tersebut, termasuk pemindahan pangkalan AS ke bagian lain pulau itu. Okinawa selama beberapa dekade menjadi tempat bagi lebih dari 50.000 pasukan AS di Jepang.Tokyo dan Washington juga sepakat membangun satu landasan pesawat di laut.

“Langkah pemindahan marinir ke Guam mungkin menjadi sikap kompromi Tokyo karena pemerintah Jepang telah berupaya meyakinkan warga Okinawa untuk menerima kesepakatan tersebut,” ungkap laporan harian Asahi. Dalam isu berbeda, AS berencana mempertahankan pasukan khusus di Afghanistan setelah mengurangi operasi tempur di negara itu.Pasukan khusus itu akan dimanfaatkan untuk memburu para pemimpin pemberontak dan melatih pasukan Afghanistan. Harian New York Times (NYT) mengutip sumber dari Pentagon yang mengatakan bahwa pasukan khusus itu dapat tetap berada di Afghanistan setelah misi NATO berakhir pada 2014.

Para menteri pertahanan (menhan) NATO dalam pertemuan di Jerman pekan ini berharap pasukan Afghanistan dapat mengambil alih tanggung jawab keamanan di negara itu pada 2013. Pada saat yang sama, pasukan asing akan mengurangi perannya. Menhan AS Leon Panetta sebelum tiba di Eropa pekan lalu menyatakan,AS berencana mengurangi misi tempur paling cepat pada pertengahan 2013. “Sesuai rencana yang ada,ribuan pasukan khusus AS akan tetap berada di Afghanistan setelah pasukan konvensional AS ditarik,” papar laporan NYT.

Pengamat militer dan pejabat Pentagon menjelaskan, rencana baru untuk Afghanistan itu bukan respons langsung atas memburuknya kondisi di negara itu.Perubahan ini dapat memberi perlindungan politik bagi Presiden AS Barack Obama yang saat ini menghadapi serangandarilawannya diPartai Republik. Republikan mengkritik Obama yang dianggap menarik pasukan terlalu cepat dari Afghanistan.Fokus baru ini untuk menghadapi sisa ancaman teroris dan melatih trainer militer untuk menyiapkan pasukan keamanan Afghanistan. syarifudin 

Demonstran Desak Pilpres Dipercepat

KAIRO – Satu gedung pemerintah Mesir dibakar kemarin,dalam unjuk rasa yang melumpuhkan Kairo pada hari keempat. 


Demonstran mendesak pemilu presiden (pilpres) dipercepat. Unjuk rasa itu semula digelar untuk mengecam aparat keamanan yang dianggap lalai dalam mencegah bentrok antarfans sepak bola yang menewaskan 74 orang di stadium di Port Said pada Rabu (1/2).Tujuh orang tewas dalam unjuk rasa di sekitar gedung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Mesir,Kairo,dan di Kota Suez,sejak Kamis (2/2).

Demonstran dan aparat keamanan bentrok lagi pada Sabtu (4/2) di Kairo, meskipun sejumlah aktivis berupaya mencegah kekerasan.Para pemuda melemparkan batu ke arah polisi yang menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran.Kemendagri menyatakan polisi berupaya melindungi gedung dari amukan massa. Demonstran menganggap Kemendagri bertanggung jawab atas korban tewas di Port Said.Banyak spekulasi tentang penyebab insiden berdarah di stadium sepak bola tersebut.

Beberapa pihak yakin pendukung rezim Mubarak memicu kekerasan di Port Said untuk menciptakan kekacauan sehingga menguatkan pengaruh mereka.Namun,Kemendagri menyatakan kekerasan yang terjadi diprovokasi oleh saling hina antarfans sepak bola. Ratusan polisi antihuruhara memblokade jalan-jalan menuju Kemendagri di Kairo. Polisi terus menembakkan gas air mata untuk membuat demonstran tetap berada di Teluk. Polisi memasang blokade beton di Jalan Mansur yang menjadi pusat bentrok berdarah. Mereka juga memasang pagar kawat berduri di jalanjalan lainnya.

Demonstran melemparkan batu dan bom molotov ke barisan polisi. Pengunjuk rasa senang saat teman mereka membawa seorang pria yang mereka sebut aparat berbaju preman. Demonstran lainnya berusaha melindungi pria itu dari tendangan dan pukulan pengunjuk rasa. Sementara itu, satu dewan sipil dibentuk untuk memberi saran bagi dewan militer dalam persiapan menuju pemilu presiden. Langkah tersebut didukung anggota Partai Keadilan dan Kebebasan (FJP) yang menjadi sayap politik Ikhwanul Muslimin, gerakan paling solid di Mesir. FJP merupakan partai yang meraih kursi terbanyak di parlemen Mesir.

“Dengan mempertimbangkan seriusnya kejadian tersebut, kami tidak bisa diam,kami tidak bisa menunggu.Ini sebuah gugatan revolusioner,” tegas Mona Makram Ebeid, anggota dewan sipil,kepada Reuters. “Dewan penasihat akan mempertimbangkan menghentikan rapatnya jika dewan militer tidak merespons,”tutur Sherif Zahran,anggota dewan sipil. Nominasi resmi untuk jabatan presiden akan diterima sejak 23 Februari,berdasarkan isi rekomendasi, dua bulan lebih cepat dibandingkan 15 April, tanggal yang diumumkan sebelumnya.

Dengan rekomendasi itu, pemilu dapat digelar paling cepat pada April atau Mei.Sesuai jadwal,dewan militer akan menyerahkan kekuasaan para presiden terpilih pada akhir Juni.Pejabat Mesir mengindikasikan pemilu akan digelar beberapa saat sebelumnya. “Pemilu presiden dapat digelar pada Mei,”tutur Deputi Ketua FJP Essam el-Erian. syarifudin 

Sabtu, 04 Februari 2012

Dewan Militer Didesak Akhiri Kekuasaan

KAIRO – Tragedi berdarah di  Kota Port Said semakin meletupkan  amarah rakyat Mesir  terhadap Dewan Militer.

Ribuan  warga kemarin turun ke jalan,  mengecam militer yang dianggap  tidak mampu mengurus  negeri itu pascatergulingnya  Presiden Hosni Mubarak.  Demonstrasi kembali berujung  pada kericuhan.  Seorang demonstran dan seorang  personel militer dilaporkan  tewas di Kairo, sementara  dua tewas ditembak dalam bentrok  melawan polisi di Suez.Dengan  demikian, empat nyawa  melayang usai kerusuhan  antara pendukung klub sepak  bola Al Masry dan Al Ahly yang  menewaskan 74 orang, Rabu  (1/2) malam waktu setempat.

Lebih dari 30 orang terluka  dalam bentrok di Suez.“Polisi  menembakkan gas air mata  untuk membubarkan ratusan  demonstran sebelum akhirnya  melepas peluru tajam,” ungkap  saksi mata saat menjelaskan  kejadian di Suez,pada kantor  berita AFP.  Seorang dokter di ruang jenazah  menyatakan,“Kami menerima  dua jasad demonstran  yang tewas ditembak di Suez.”  Seorang saksi mata mengatakan,  “Demonstran berusaha  menerobos masuk kantor polisi  Suez dan polisi menembakkan  peluru tajam.” Namun,  sumber keamanan Mesir membantah  aparatnya melepas  tembakan pada demonstran.

Menurut sumber itu, ratusan  orang menyerang kantor pusat  keamanan lokal di Suez.  Sejak Kamis (2/2) hingga kemarin  ribuan orang berunjuk  rasa di Kairo.Mereka berkumpul  di jalanan menuju Kementerian  Dalam Negeri, mendesak  penguasa Dewan Militer  Marsekal Hussein Tantawi  turun dari jabatannya. Setiap  gas air mata yang ditembakkan  aparat membuat massa berlarian,  tapi demonstran berkumpul  dan berpawai lagi.  Demonstran yang terluka  dibawa menggunakan sepeda  motor saat mobil-mobil ambulans  mendekati Lapangan Tahrir.

Ratusan fans Al Ahly mengenakan  kaos tim mereka  berpawai dari markas klub  mereka menuju Kemendagri  melalui Lapangan Tahrir. “Ini  bukan insiden olahraga. Ini  pembantaian oleh militer!”  tuduh demonstran.  Sekretaris Jenderal Perserikatan  Bangsa-Bangsa (PBB)  Ban Ki-moon mendesak pemerintah  Mesir mengambil langkah  tegas untuk merespons  insiden tragis ini.  Perdana Menteri (PM) Mesir  Kamal al-Ganzuri menggelar  sidang darurat parlemen  untuk membahas insiden berdarah  tersebut. Ganzuri menyatakan,  direktur dan petinggi  Asosiasi Sepak Bola Mesir  (EFA) dan kepala keamanan  Port Said telah dipecat.Gubernur  Port Said juga telah menyatakan  pengunduran diri.

Anggota parlemen mendesak  Menteri Dalam Negeri  Mesir Mohammed Ibrahim  agar dipecat. Ibrahim duduk  terdiam di parlemen, mendengarkan  tuduhan bahwa dia  lalai.  Ibrahim dalam wawancara  televisi CBC sebelumnya mengatakan,  “Kejadian itu dimulai  dengan provokasi antara  fans Al Ahly dan Al Masry, kemudian  saling menghina,hingga  berakhir dengan insiden menyedihkan  itu.

”  Dalam insiden berdarah di  Stadion Port Said, tayangan televisi  menunjukkan polisi  antihuru-hara hanya berdiri  saat fans berkelahi di sekitar  mereka.Kemendagri menyatakan,  sebagian besar korban tewas  akibat terinjak-injak, tapi  tim medis menyatakan beberapa  orang ditikam dengan senjata  tajam.“74 orang tewas,termasuk  seorang polisi. Ratusan  orang terluka,”ujar pejabat Kementerian  Kesehatan Mesir.  Polisi menyatakan,47 orang  telah ditahan dan penguasa  militer mengumumkan tiga  hari masa berkabung.  Pengamat politik Safwat  Zayat berpendapat, insiden  berdarah ini merusak citra  Dewan Militer.

“Kejadian ini  meningkatkan tekanan untuk  mempercepat pemindahan  kekuasaan pada sipil,”katanya  pada Reuters.  Sejumlah politisi, fans, dan  pemain sepak bola mengekspresikan  kekhawatiran mereka  terkait insiden di stadion  tersebut.“Ada orang mati tergeletak  di tanah! Ada orang mati  di ruang ganti,”papar striker  Al Ahly, Emad Meteab.

“Saya  tidak mau bermain sepak bola  lagi hingga orang-orang ini  mendapat keadilan.”  Konfederasi Sepak Bola Afrika  (CAF) menyatakan,mereka  akan mengheningkan cipta  pada akhir pekan ini untuk mengenang  para korban.“Sepak  bola Afrika dalam masa berkabung,”  kata Presiden CAF  Issa Hayatou.  syarifudin

Jumat, 03 Februari 2012

Reformasi Myanmar, Nyata atau Semu?



Delegasi Myanmar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa tahun lalu komplain bahwa beberapa anggota PBB tidak menunjukkan penghormatan diplomatik dengan menyebut negara itu Burma, bukan Myanmar.

Sekarang, sebagian besar diplomat dan publikasi berita menyebut negara itu Myanmar, sebagai penghormatan pada rezim baru yang melakukan sejumlah reformasi. Namun apakah memang benar sudah terjadi perubahan di Myanmar?

Tahun lalu, pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi dibebaskan dari puluhan tahun tahanan rumah. Suu Kyi lantas memberikan pidato di Forum Ekonomi Dunia di Davos atas nama 55 juta rakyat Myanmar yang selama ini terlupakan. Dia meminta komunitas internasional untuk mendorong demokratisasi, pembangunan manusia, dan pertumbuhan ekonomi di Myanmar.

Partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) kemudian menjabarkan sejumlah kebijakan yang diperlukan untuk mempromosikan perubahan sesungguhnya. NLD menegaskan bahwa berbagai sanksi Barat itu mengalihkan dari masalah utama di Myanmar, antara lain korupsi, kronisme, dan penolakan rezim militer menyerahkan kekuasaan ke sipil.

NLD menyatakan, parlemen yang terbentuk melalui pemilu 2010 didominasi oleh Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan bentukan militer. 25% kursi parlemen juga diisi perwakilan militer yang tidak dipilih melalui pemilu. Menurut NLD, berbagai langkah itu didesain untuk menjadikan parlemen sebagai forum politik yang menjadikan demokratisasi di Burma sebagai dagelan.

Setahun kemudian, berbagai laporan perubahan muncul dari negeri itu. Presiden Myanmar Thein Sein menyebut dirinya sebagai pemimpin yang ingin memperbaiki kehidupan rakyat, memberantas kemiskinan, dan memasukkan NLD dalam proses politik.
Dia membentuk Komisi Hak Asasi Manusia dan melunakkan undang-undang untuk mendorong pembangunan dan investasi asing.

Berbagai kebijakan baru itu muncul pada saat yang tepat. Ketika berbagai perusahaan internasional banyak yang khawatir dengan krisis utang Eropa dan lambannya ekonomi Amerika Serikat (AS), mereka pun berupaya mencari lokasi-lokasi baru untuk dana mereka. Myanmar pun tiba-tiba muncul sebagai tujuan yang memungkinkan.

Seperti yang diungkapkan chairman Rogers Holdings yang berbasis di Singapura pada November silam, “Jika Anda dapat mencari cara untuk berinvestasi di Myanmar, Anda akan menjadi sangat-sangat kaya pada 20, 30, 40 tahun selanjutnya.”

China dan Thailand saat ini telah mencatatkan sebagai investor terbesar di Myanmar, mencapai 70% dari total investasi asing. Bahkan executive vice president Stock Exchange of Thailand menyatakan, “Setiap perusahaan Barat komplain dengan sanksi-sanksi yang ada. Yang menggembirakan, di Myanmar ada banyak peluang.”

Mengikuti perkembangan saat ini, delegasi bisnis AS tingkat tinggi, teramsuk chairman Microsoft Bill Gates akan mengunjungi negara itu pada Februari, untuk menguatkan hubungan AS dengan Myanmar yang sejak lama terisolasi. “Para investor Eropa juga tertarik dengan berbagai sektor, termasuk sumber daya alam dan infrastruktur,” papar Presiden Kamar Dagang Thailand-Jerman saat membuka Pusat Bisnis Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) – Eropa yang baru di Bangkok, Thailand.

Jelas ada berbagai alasan komersial untuk optimistis. Apalagi Myanmar sedang mengembangkan kompleks industri dan pelabuhan di kota pantai Dawei senilai USD8,6 miliar. Kompleks industri dan pelabuhan itu didesain memiliki wilayah 16 kali lebih besar daripada kompleks industri terbesar Thailand.

“Yang membuat Dawei menarik ialah Myanmar itu sendiri. Negara itu tertutup sangat lama dan sekarang pemerintahannya lebih terbuka. Berbagai perusahaan Thailand melihat banyak peluang karena murahnya biaya buruh dan banyak sumber daya alam,” tutur Ketua Federasi Industri Thailand Thanet Sorat.

Di tengah hiruk pikuk berita reformasi yang diberitakan media internasional, pelanggaran hak asasi manusia (HAM) tampaknya masih terjadi di beberapa kawasan. Yayasan HAM Monland (HRFM) baru-baru ini melaporkan meluasnya kekerasan terhadap penduduk di Divisi Tenasserim, Dawei. “Di desa-desa nelayan sepanjang pantai, unit administrasi Angkatan Laut (AL) Myanmar meminta uang bulanan pada setiap rumah tangga, memerintahkan kapal-kapal nelayan membawa staf dan tentara, minta jatah makanan dari penduduk lokal, dan memaksa warga bertindak sebagai penjaga keamanan,” papar laporan HRFM.

Tahun lalu, unit AL yang sama dituduh menyita lebih dari 405 hektar lahan perkebunan karet dan buah-buahan dari petani lokal. Tidak ada lahan yang mendapat kompensasi atas penyitaan tersebut. “Lebih dari 1215 hektar perkebunan karet telah disurvei untuk disita. Banyak otoritas lokal mendapat uang dengan memberi ijin untuk menggusur mantan pemilik lahan agar bekerja sebagai buruh murah di perkebunan mereka yang disita dengan upah bulanan,” ungkap laporan HRFM.     

Buku berbahasa Burma setebal 38 halaman berjudul Pengambilalihan Paksa Lahan Pertanian dan Kemenangan Sepihak yang dipublikasikan Jaringan Pembela Hak Petani, menceritakan perjuangan warga desa melawan berbagai perusahaan yang didukung militer yang mengambil tanah mereka bagi pembangunan industri.

Komisi Nasional HAM yang dijalankan Kementerian Dalam Negeri Myanmar, tidak menginvestigasi klaim-klaim yang disebutkan dalam buku tersebut. “Tidak ada perubahan dan pembangunan nyata seperti dikatakan pemerintah. Ini karena pelanggaran di tingkat lokal yang dilakukan oknum militer lokal, yang tidak menghormati perintah dan kekuasaan pemerintah pusat,” ungkap seorang bekas guru sekolah, dikutip dalam laporan HRFM.

    
Perubahan Nyata atau Semu?
Lantas, apakah perubahan di Myanmar itu sudah mencapai substansinya? Apakah pemerintahan sipil yang didukung militer itu menginginkan pengakuan internasional dan reward berupa pencabutan sanksi ekonomi dan finansial?

Salah satu syarat pencabutna sanksi-sanksi Barat terhadap rezim Myanmar ialah pembebasan para tahanan politik. Pemerintah Myanmar telah membebaskan sejumlah tahanan politik. Namun sejumlah pengamat mengatakan, amnesti yang diberikan itu tidak berdasarkan pada undang-undang tapi lebih pada keputusan pemimpin.

Menurut Asosiasi untuk Tahanan Politik Burma (AAPPB), lebih dari 1.000 tahanan politik (tapol) masih dipenjara. Jumlah tapol sebenarnya tidak diketahui. Tidak ada review independen tentang berbagai fasilitas penjara, kamp buruh, dan kamp produksi pertanian sejak 2005, saat Komisi Palang Merah Internasional (ICRC) ditolak aksesnya.

“Meskipun berbagai berita tentang reformasi, tidak ada undang-undang dan regulasi yang selama ini digunakan untuk membungkam oposisi, yang telah diubah. Dan tetap ada banyak pertanyaan yang tidak terjawab tentang hal itu,” ungkap Nancy Hudson-Rodd, pengamat di Edith Cowan University, Australia, dalam artikelnya di Asia Times Online.

Misalnya, ke mana produk-produk kamp penjara buruh pertanian itu dijual? Apa kompensasi bagi tanah, lahan pertanian, dan sumber daya alam yang disita pemerintah? Bagaimana masalah hak dan kepemilikan lahan dibahas, khususnya saat para investor asing berusaha hadir di negara itu?

Memang, pengumuman Suu Kyi bahwa NLD akan memasuki pentas politik lagi, menambah legitimasi Presiden Thein Sein dan parlemen. Pernyataan Suu Kyi sejauh ini lebih pada proses demokratisasi yang terbatas, bukan pada perbaikan kebebasan sipil dan HAM yang menjadi alasan berbagai sanksi ekonomi diterapkan terhadap Myanmar.

Semua undang-undang di Myanmar disahkan sejak 1988, saat militer dituduh membunuh lebih dari 3.000 pengunjuk rasa pro-demokrasi. Semua undang-undang itu disahkan melalui keputusan eksekutif, bukan proses legislatif. Selain itu juga tidak ada pengadilan independen di Myanmar.   

Konstitusi 2008 yang disahkan melalui referendum, didesain untuk memastikan berlanjutnya dominasi rezim militer. Siapa sajay ang berbicara menentang rezim, masih beresiko diseret ke penjara. Media massa juga masih melalui sensor ketat. Perubahan masih marjinal.

Meski ada keinginan menuju demokrasi, pemerintahan Thein Sein masih tergantung pada militernya yang merupakan salah satu angkatan bersenjata terbesar di Asia Tenggara, untuk bertahan. Tanpa ada kemungkinan serius invasi asing, militer masih menjadi kekuatan utama untuk mengontrol rakyat. Budaya kekebalan hukum juga telah lama ada di Myanmar, di mana pejabat pemerintah dan personil militer tidak dapat dituntut atau diadili untuk pelanggaran yang mereka lakukan.

Konstitusi 2008 juga masih mengabadikan budaya kekebalan hukum dengan memberi jaket amnesti untuk kejahatan serius yang dilakukan bekas anggota junta, termasuk mantan pemimpin Jenderal Senior Than Shwe. Konstitusi itu juga menyangkal hak korban atas pelanggaran di masa lalu karena militer masih berpengaruh dalam pemerintahan Thein Sein. Otoritas masih membatasi akses untuk mekanisme komplain bagi warga yang haknya dilanggar. 

Pendukung NLD Win Tin yang ditahan selama 19 tahun, mengatakan dia tidak melihat perbedaan atau perubahan pada pemerintahan baru. Menurutnya, Komisi HAM Myanmar serupa dengan yang pernah dibentuk oleh rezim militer dulu. “Tidak ada perubahan. Jika Anda ke daerah pinggiran, Anda akan melihat orang miskin yang hak kemanusiaannya dilanggar,” tuturnya. (syarifudin)  

Merkel Minta China Tekan Iran

BEIJING – Kanselir Jerman Angela Merkel kemarin mendesak China menggunakan pengaruhnya untuk meyakinkan Iran menghentikan program nuklirnya.

Pernyataan itu diungkapkan Merkel kemarin, dalam lawatan tiga hari di Negeri Tirai Bambu. Merkel menyatakan dia telah melakukan diskusi panjang dengan Presiden China Hu Jintao dan Perdana Menteri (PM) China Wen Jiabao tentang sanksi-sanksi untuk Iran. ”Jika kita bicara tentang sanksi-sanksi Eropa terhadap Iran, pertanyaannya ialah bagaimana China dapat lebih baik menggunakan pengaruhnya untuk membuat Iran memahami bahwa dunia tidak boleh memiliki satu kekuatan nuklir lagi,” tutur Merkel di Chinese Academy of Social Sciences,dikutip Reuters.

Dia berharap Dewan Keamanan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dapat meloloskan resolusi baru untuk menekan Iran.Amerika Serikat (AS) telah memberlakukan sanksi baru terhadap Iran, sejak Presiden AS Barack Obama pada 31 Desember menandatangani undang-undang baru tentang sanksi yang melibatkan Bank Sentral Iran. Uni Eropa (UE) pekan lalu memberlakukan larangan terhadap impor, pembelian, atau transportasi minyak Iran. China sejak lama menolak mendukung sanksi terhadap Iran, meskipun Wen Jiabao bulan lalu menjelaskan, Beijing menentang pengembangan senjata nuklir Teheran.

Iran merupakan penyuplai minyak terbesar ketiga untuk China. Menurut Teheran,program nuklirnya untuk tujuan sipil. Sumber dari Jerman menjelaskan, Merkel dapat mendesak China untuk menghentikan impor minyak mentah dari Iran. Namun,tampaknya desakan itu sulit dilaksanakan Beijing. Li Xiangang, pakar hubungan Timur Tengah dan China di China Institute of International Studies,menuturkan bahwa Negeri Tirai Bambu hanya akan bertindak setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengirim pengawas ke Iran.

”China menentang penggunaan energi nuklir untuk proliferasi tapi yakin ini digunakan untuk tujuan damai,” kata Li yang menjabat sebagai pegawai di Kedutaan Besar China di Iran pada 1990-an. ”Sanksi-sanksi energi terhadap Iran hanya akan mengakibatkan harga minyak dunia naik dan merusak pemulihan ekonomi global. Itulah mengapa saya pikir China tidak mendukung sanksi selanjutnya terhadap Iran,”tuturnya. Merkel juga menekan China untuk memperbaiki perlindungan hak kekayaan intelektual. Dia mendesak Beijing memastikan bahwa bisnis Jerman memiliki akses pada pasarnya.

Masalah tersebut tampaknya akan ditekankan lagi saat Merkel mengunjungi Guangzhou pada Jumat (3/2) untuk konferensi bisnis.Merkel ditemani beberapa CEO Jerman yang pada konferensi bisnis dua tahun silam juga menginginkan akses pasar lebih besar. Jerman menikmati ekspor yang besar ke China, khususnya dalam produk mesin dan teknologi tinggi. Namun, ekspor China merusak manufaktur di Eropa dan kebijakan Beijing juga mengancam bisnis Jerman di masa depan.

Bagi China, kunjungan Merkel merupakan peluang untuk mendapat penjelasan langsung mengenai krisis Eropa. syarifudin