Cari di Sini

Minggu, 22 Juli 2012

Obama Ucapkan Selamat Ramadan

WASHINGTON– Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kemarin memberikan ucapan selamat beribadah puasa pada bulan Ramadan bagi umat Islam di penjuru dunia.

Rabu, 18 Juli 2012

Pemberontak Tingkatkan Serangan

DAMASKUS– Pemberontak Suriah me lan car - kan serangan terbesar melawan pasukan pe me rin - tah di Damaskus dan sekitarnya kemarin.

Selasa, 17 Juli 2012

Annan dan Ban Tekan Rusia-China

NEW YORK– Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Liga Arab Kofi Annan dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon kemarin menuju Rusia dan China untuk menekan dua anggota tetap Dewan Keamanan PBB itu agar bersedia menekan Suriah.

Senin, 16 Juli 2012

Tak Terpengaruh Krisis, Rusia Kirim Tiga Astronot ke Antariksa

BAIKONUR – Pesawat antariksa Soyuz TMA-05M milik Rusia kemarin meluncurkan tiga astronot menuju Stasiun Antariksa Internasional (ISS).

Selasa, 10 Juli 2012

Annan Berjuang Selamatkan Misinya

DAMASKUS – Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Liga Arab Kofi Annan tiba di Damaskus kemarin, setelah dia mengakui misinya membawa perdamaian di Suriah gagal. Ini merupakan perjalanan ketiga Annan ke Suriah sejak pecah konflik di negara itu.

Senin, 09 Juli 2012

Gelombang Panas AS Tewaskan 42 Orang

MIDWEST – Sedikitnya 42 orang tewas akibat gelombang panas yang terjadi di puluhan negara bagian Amerika Serikat (AS) mulai dari Midwest hingga East Coast. Tanaman pertanian layu,jalanan dan jalur kereta melengkung akibat panas.

Sabtu, 07 Juli 2012

Jenderal Suriah Membelot

PARIS – Jenderal Munaf Tlass yang dekat dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan keluar ganya telah membelot. Tindakan ini merupakan pukulan besar bagi Assad.

Senin, 02 Juli 2012

Dunia Dukung Transisi Suriah

JENEWA– Kekuatan dunia menyepakati pemerintahan transisi harus dibentuk di Suriah dengan melibatkan oposisi dan anggota rezim saat ini.

Utusan Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) dan Liga Arab Kofi Annan mengumumkan hal itu setelah pertemuan di Jenewa kemarin.Dia juga menyerukan gencatan senjata dan pelaksanaan enam poin rencana damai PBB, termasuk akses untuk organisasi kemanusiaan dan media massa.

“Konferensi telah menyepakati bahwa harus ada badan pemerintahan transisi dengan kekuasaan eksekutif penuh. Kami bertekad untuk segera bekerja sama untuk mengakhiri kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia,serta meluncurkan proses politik yang dipimpin rakyat Suriah,menuju transisi yang memenuhi aspirasi sah rakyat Suriah dan membuat mereka dapat secara independen dan demokratis menentukan masa depan mereka sendiri,” ungkap Annan, dikutip BBC.

Annan memperingatkan, “Grup aksi telah menjanjikan langkah, dan mereka sedang mengirim pesan tekad dan harapan,tapi kata-kata hari ini tidak boleh menjadi kekecewaan besok.” “Kerja keras dimulai sekarang. Kita harus bekerja sama untuk melaksanakan apa yang telah disepakati. Kita tidak dapat melakukan ini sendiri.Saya harap semua pihak di Suriah akan yang telah ditetapkan di sini dan bekerja dengan kami untuk menghentikan pembunuhan dan membangun masa depan lebih baik,” imbuhnya.

Annan yakin rakyat Suriah tidak akan memilih seseorang yang tangannya berlumuran darah untuk memimpin mereka. Sementara itu,lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yakni Amerika Serikat (AS), Inggris,Prancis,Rusia,dan China menyatakan berkomitmen mendukung upaya Annan. Rusia telah menghalangi syarat dalam rencana Annan itu yang mendesak Presiden Suriah Bashar al-Assad mundur untuk memberi jalan bagi pemerintahan transisi.

Rusia dan China menekankan bahwa Suriah harus memutuskan bagaimana transisi akan dilakukan, bukan karena didiktekan dari pihak luar. “Bagaimana pastinya kerja dalam transisi menuju tahap baru akan diputuskan oleh rakyat Suriah sendiri. Tidak ada permintaan untuk mengeluarkan pihak mana pun dari proses ini. Aspek ini telah disajikan dalam banyak proposal mitra-mitra kami. Kami telah meyakinkan mereka bahwa ini tidak dapat diterima,” kata Lavrov. “Pihak luar tidak dapat membuat keputusan untuk rakyat Suriah,” kata Menlu ChinaYang Jiechi.

Menlu AS Hillary Clinton menegaskan bahwa Assad tidak boleh terus berkuasa dan terlibat dalam proses transisi. “Assad tetap harus pergi,” ucapnya. Menlu Prancis Laurent Fabius mengambil sikap serupa. “Jelas bahwa Assad harus mundur.Tidak seorang pun dapat membayangkan bahwa Assad akan terlibat dalam pemerintahan baru. Saya pikir semua orang berpikir masih mungkin bagi dia untuk menciptakan lingkungan yang netral sesuai kesepakatan. Pemerintahan transisi tidak akan melibatkan para pembunuh,” ujarnya.

Adapun Menlu Inggris William Hague mengakui bahwa kesepakatan untuk membentuk pemerintahan transisi di Suriah merupakan hasil kompromi karena Rusia menyatakan tidak dapat diterima jika ada pihak mana pun yang dikecualikan dari proses transisi.

Di Suriah,Assad menekankan dia tidak akan menerima solusi asing untuk menyelesaikan krisis di negaranya. “Ini masalah dalam negeri yang tidak ada kaitannya dengan negara-negara asing.Tidak ada tekanan asing yang dapat mengubah kebijakan dalam keamanan internal Suriah,” tuturnya. Juru bicara oposisi Suriah menyambut ada sejumlah elemen positif dalam kesepakatan transisi yang dibuat di Jenewa. Namun, oposisi menganggap kesepakatan itu terlalu samar.

“Deklarasi akhir pertemuan tentang Suriah tampaknya menunjukkan sedikit elemen positif. Namun, sejumlah elemen penting masih terlalu ambigu dan rencana itu sangat samar untuk direalisasikan dan dilaksanakan segera,” ungkap juru bicara oposisi Dewan Nasional Suriah Basma Qadmani, dikutip AFP. ●syarifudin

Hong Kong Rayakan 15 Tahun Penyerahan

HONG KONG– Hong Kong merayakan 15 tahun penyerahan kota itu dari Inggris ke China. Presiden China Hu Jintao memimpin upacara peringatan setelah melantik Leung Chunying sebagai pemimpin baru wilayah tersebut.

Saat upacara pelantikan, Hu memberikan ucapan selamat kepada Leung dan timnya. Hu menyebut peringatan 15 tahun penyerahan Hong Kong ke China merupakan peristiwa gembira. Hu menegaskan lagi komitmen China terhadap kebijakan satu negara dua sistem,di mana warga Hong Kong diizinkan memiliki lebih banyak kebebasan berpolitik dibandingkan rakyat China daratan. Dalam pelantikannya, Leung yang merupakan seorang konsultan properti berjanji menegakkan supremasi hukum.

“Saya berjanji membela Undang-Undang Dasar Hong Kong,”ujar Leung dalam bahasa Mandarin saat dia membacakan sumpah di depan Presiden China Hu Jintao, dikutip AFP. Hu kemudian menjabat tangan Leung di depan 2.300 tamu yang hadir dalam acara pelantikan. Leung diambil sumpahnya di depan latar belakang spanduk yang menggambarkan bendera China dan Hong Kong. Undang-undang dasar merupakan konstitusi mini yang dimiliki Hong Kong.

Undangundang dasar itu menyatakan sistem satu negara dua sistem yang dicanangkan pemerintah China. Leung, 57, yang terpilih pada Maret lalu menegaskan, “Saya akan melakukan yang terbaik untuk melaksanakan kepercayaan yang diberikan pada saya oleh pemerintah pusat dan rakyat.” “Saya akan melaksanakan janji saya untuk membawa perubahan bagi Hong Kong sambil menjaga stabilitas,” imbuhnya.

Leung menepis tuduhan bahwa dia anggota rahasia Partai Komunis China. Leung mengambil alih jabatan itu dari Donald Tsang yang mengakhiri masa jabatannya dengan berbagai kontroversi terkait hubungan dekatnya dengan para pengusaha kelas kakap. Keamanan di tempat upacara peringatan itu sangat ketat. Polisi Hong Kong berupaya melindungi presiden China dari pengunjuk rasa.

Petugas juga menggunakan penyemprot merica untuk membubarkan massa yang menuntut penyelidikan atas keamanan aktivis China,Li Wangyang,di Tiananmen, awal tahun ini. Kunjungan Hu saat ini di Hong Kong sangat berbeda dibandingkan lawatannya lima tahun silam. Saat itu Hu keliling Hong Kong dengan sambutan meriah menjelang acara Olimpiade. Sejumlah demonstran mengecam kedatangan Hu di Hong Kong.

Mereka menuduh sistem yang digunakan untuk memilih pemimpin Hong Kong didesain untuk menetapkan kandidat yang didukung pemerintah China.Pemimpin Hong Kong dipilih oleh komite pemilihan yang terdiri atas 1.200 tokoh bisnis dan warga negara berpengaruh lainnya yang sebagian besar setia pada pemerintah China.

Warga Hong Kong tampaknya tidak senang dengan harga properti yang semakin mahal, semakin lebarnya kesenjangan kekayaan, kurangnya kebebasan demokrasi, dan sejumlah skandal politik. ●syarifudin