Cari di Sini

Sabtu, 14 April 2001

Reaktor Nuklir Mulai Stabil

TOKYO– Operator Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi, Jepang kemarin bertekad tetap menjalankan sejumlah rencana mengakhiri krisis atom di negara itu.

Komentar itu muncul setelah level darurat nuklir di Fukushima sudah ditetapkan setara krisis nuklir Chernobyl 1986. Krisis nuklir di Jepang semakin mengkhawatirkan dengan adanya tes yang menunjukkan kenaikan tingkat radiasi di laut dekat PLTN. Namun, operator PLTN, Tokyo Electric Power Co (TEPCO),menyatakan bahwa situasi di fasilitas nuklir itu telah stabil.Para pekerja segera mengosongkan air radioaktif tinggi dari salah satu reaktor nuklir. Pengosongan air itu membuat mereka dapat memulai perbaikan sistem pendingin untuk mengontrol lagi reaktor.

“Seperti diperintahkan Perdana Menteri Jepang Naoto Kan,kami bekerja keras untuk mengetahui cara mengatasi situasi sehingga mereka dapat dibuka sesegera mungkin, ”papar Presiden TEPCO Masataka Shimizu yang menunjukkan ekspresi tenang saat konferensi pers di Tokyo kemarin. Shimizu jarang muncul selama operasi pemulihan krisis nuklir. Dia lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sakit dan hanya mengunjungi kawasan Fukushima,Senin (11/4).

Dia menolak berkomentar atas desakan publik agar mengundurkan diri.“Saya tidak pada tempatnya untuk berkomentar apakah saya akan atau tidak akan mengundurkan diri,” katanya. Shimizu kembali meminta maaf kepada rakyat Jepang atas krisis nuklir yang terjadi.“Kami melakukan segala cara agar reaktor-reaktor di Fukushima Daiichi dapat didinginkan dan menghentikan penyebaran radiasi,”tuturnya.

“Tanggung jawab terbesar saya ialah menyelesaikan krisis di PLNT Fukushima Daiichi, mendukung semua orang yang dievakuasi, dan memastikan kami mengalirkan listrik sesegera mungkin,”ujar Shimizu. Kantor pusat TEPCO di Tokyo menjadi target kemarahan demonstran atas krisis nuklir. Truk-truk polisi dan aparat keamanan dikerahkan di pintu gerbang saat konferensi pers kemarin.

Badan Keamanan Nuklir dan Industri Jepang (NISA) menyatakan, tes terbaru menunjukkan radiasi dekat PLTN meningkat dua kali lipat pekan lalu,hingga 23 kali di atas batas yang diizinkan, di laut sekitar Kota Minamisoma. Contoh air laut yang dikumpulkan pada Senin (11/4) dari jarak 15 kilometer lepas pantai Kota Minamisoma menunjukkan radiasi di air meningkat 23 kali lipat,dari batas yang diizinkan 9,3 kali lipat pada 7 April.

“Pada satu poin, kami mendeteksi radiasi level tinggi di pantai itu.Tapi, kami pikir ini tidak membahayakan kesehatan manusia. Kami akan terus mengawasi dari dekat,” ujar Deputi Direktur Jenderal NISA Hidehiko Nishiyama. Pada Selasa (12/4),Kementerian Sains Jepang menyatakan penemuan strontium, salah satu elemen radioaktif paling berbahaya, di tanah dekat Fukushima Daiichi. Pemerintah telah memperluas zona evakuasi dalam radius 20 kilometer pada Senin (11/4) karena tingginya akumulasi radiasi. syarifudin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar