Cari di Sini

Selasa, 22 Maret 2011

Salah Satu Putra Khadafi Tewas

TRIPOLI- Salah satu putra Pemimpin Libya Muammar Khadafi, Khamis, kemarin dikabarkan tewas saat serangan udara di ibu kota Tripoli. Menurut surat kabar Arab, putra keenam Khadafi itu tewas saat seorang pilot Libya bunuh diri menabrakkan pesawatnya ke kompleks Bab al-Azizia yang menjadi kediaman Khadafi.

“Khamis tewas akibat luka bakar yang dialaminya setelah dibawa ke sebuah rumah sakit di Tripoli,” tulis laman Arabian Business News, kemarin.

Namun laporan itu disangkal pemerintah Libya. Dugaan itu muncul saat anggota parlemen di House of Commons, parlemen Inggris, mengesahkan mosi mendukung keputusan pemerintah untuk mengerahkan pasukan Inggris ke Libya, dengan 557 suara mendukung, dan 13 suara menolak, dengan kubu mayoritas 544 kursi.

Saat keputusan itu muncul, pesawat tempur RAF Typhoon Eurofighters lepas landas untuk terbang pertama dalam misi tempur mengawasi zona larangan terbang di Libya. Juru bicara Kepala Staf Pertahanan Strategis Mayor Jenderal John Lorimer membenarkan, ini pertama kalinya pesawat Typhoon digunakan dalam misi tempur.

Typhoon merupakan pesawat tempur yang dapat meluncurkan rudal dari udara ke udara, menjatuhkan semua pesawat Libya yang mengabaikan zona larangan terbang.

Sementara itu, pasukan darat Khadafi masih bertempur untuk mempertahankan wilayah, kemarin, setelah dua hari dibombardir negara-negara Barat.

Hingga kemarin, Khadafi dikabarkan bersembunyi di bunker rahasia yang dijaga 40 pasukan perempuan bersenjata lengkap. Khadafi yang tidak terlihat ke publik sejak serangan udara pasukan koalisi dilakukan, diduga melarikan diri ke Sabha, sebuah kota gurun yang dihuni 130.000 orang yang semuanya sangat setia pada pemimpin Libya tersebut.

Khadafi juga dilaporkan mengelilingi dirinya dengan pasukan khusus dari Chad, Nigeria, dan Eropa Timur, untuk memberikan perlindungan penuh padanya. Pasukan itulah yang setiap menit selalu menjaganya.

Meski ada kabar bahwa Khadafi masih berada di Libya, beberapa negara Barat yakin dia akan keluar dari negaranya saat kekalahan di pihaknya tinggal hitungan hari. “Jika kemudian Khadafi diketahui melarikan diri atau tewas, pemberontakan terhadapnya di beberapa kota di Libya akan menyambut gembira,” tulis laman mirror.co.uk.

Hingga saat ini, warga Libya masih khawatir untuk menunjukkan sikap mereka yang sebenarnya. Mereka khawatir jika Khadafi tetap sanggup bertahan melawan invasi pasukan koalisi.

“Jika melarikan diri, Khadafi diduga akan menuju negara sahabatnya seperti Zimbabwe, di mana Robert Mugabe mengatakan bahwa dia akan menyambut pemimpin Libya tersebut,” tulis mirror.co.uk.

Negara lain yang diduga menjadi tujuan Khadafi ialah Venezuela serta negara-negara Afrika seperti Chad dan Nigeria. Presiden Venezuela Hugo Chavez merupakan sahabat Khadafi yang saling memberi dukungan.

“Dugaan inilah yang menjadi alasan mengapa pesawat tempur Barat membombardir sebuah bandara yang dekat dengan perbatasan di Libya. Bandara itu digunakan pesawat pribadi milik keluarga Khadafi dan akan menjadi cara ideal baginya untuk melarikan diri. Serangan itu menggunakan bom kendali laser dari pesawat tempur Prancis dan Inggris,” papar mirror.co.uk.

Khadafi sempat muncul dengan berbicara melalui telepon yang disiarkan televisi Libya, sebelum serangan udara pasukan koalisi. Dia sengaja tidak langsung muncul di kamera televisi karena hal itu dapat menunjukkan keberadaannya.

“Dia diduga telah keluar dari Tripoli untuk menyelamatkan diri dari serangan bom pasukan tempur sekutu. Namun sejumlah putra Khadafi masih berada di ibu kota untuk membantu logistik,” ungkap mirror.co.uk.

Putra-putra Khadafi yang masih di Libya ialah Khamis, 32, yang dikabarkan tewas di kompleks kediaman ayahnya. Kakak kandungnya, Saif al-Islam, 38, juga diduga masih berada di Tripoli. Saif menulis tesis PhD di London School of Economics tentang peran civil society dalam demokratisasi.

Sedangkan Saadi Khadafi, 37, merupakan mantan pemain sepakbola profesional di Malta dan Italia, tapi kini meimpin pasukan khusus Libya. Mutassim Gaddafi, 33, diduga memiliki posisi terkuat di antara empat saudara kandung, dengan memegang posisi Penasehat Keamanan Nasional Libya.

Ironisnya, para pakar keamanan mengatakan, ancaman terbesar Khadafi bisa berasal dari orang-orang terdekatnya. Para agen intelijen Inggris, M16, secara aktif menyadap para pembantu Khadafi dengan harapan dapat mengungkap lokasi Khadafi atau gerakannya nanti.

Para agen intelijen asing juga dapat mengetahui mobil-mobil yang digunakan Khadafi dan mampu mengamati pergerakan mereka dari pesawat pengintai RAF Nimrod yang terbang di atas Libya. Agen-agen asing juga akan mengumpulkan seluruh catatan tentang Khadafi, termasuk kapan dia bangun, meninggalkan kompleks kediaman, dan saat dia tidur.

Meski demikian, tetap saja sulit untuk menemukan Khadafi, seperti dalam kasus perburuan Saddam Hussein. Pemimpin Irak itu menghindari perburuan terhadapnya selama berpekan-pekan dengan mengendarai taksi berwarna kuning tua. Saddam hanya ditemukan pasukan Amerika setelah mendapat informasi dari pemberontak Kurdi di desa Ab Dawr.

Ada pula laporan bahwa Khadafi mengupah beberapa orang yang mirip dengannya untuk mengecoh pasukan asing. Dia dapat membayar prajurit upahan dengan emas batangan dalam simpanan pribadinya.

Khadafi juga ditemani seorang petugas medis jika dia sakit atau terluka. Tapi perawat kesukaannya berasal dari Ukraina bernama Galyna Kolotnytska, 38, sudah kembali ke negaranya bulan lalu.

Para pengawal pribadi Khadafi yang terdiri atas perempuan yang dilarang melakukan hubungan seks, telah disumpah mati melindunginya dan dilatih untuk perkelahian tangan kosong. Mereka semua mengenakan lipstik, perhiasan, kuku dicat, dan mengenakan sepatu hak tinggi.

Pada 1998, salah satu pengawal perempuannya tewas saat Khadafi diserang seseorang. Pengawal yang tewas itu bernama Aisha dan menurut rumor, merupakan salah satu favorit Khadafi. Aisha melemparan dirinya di depan Khadafi untuk menghentikan peluru yang ditembakkan penyerang. (syarifudin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar