Cari di Sini

Jumat, 09 September 2011

Pakistan Tutup Kompleks Kediaman Osama

ISLAMABAD- Pakistan melarang wartawan asing dan pengunjung lainnya mendekati rumah mendiang Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden menjelang peringatan serangan 11 September 2001.

Duta Besar Denmark untuk Pakistan Uffe Wolffhechel dan istrinya, serta dua wartawan Prancis, menjadi beberapa orang yang ditahan pekan ini di Abbottabad, kota persembunyian mendiang Osama. “Mereka ditahan sebentar sebelum diijinkan kembali ke Islamabad,” kata kepolisian Pakistan, seperti dikutip harian Dawn.

Wolffhechel menjelaskan, dia bertanya pada pejabat keamanan di pos pemeriksaan di jalan menuju rumah mendiang Osama sehingga dia dan istrinya dapat melihatnya. “Mereka (aparat keamanan) mengatakan pada kami, ‘Maaf, tidak boleh’, dan kami berjabat tangan dan mengatakan ‘Hari yang baik’,” paparnya.

Menurut Wolffhechel, aparat keamanan kemudian menahannya selama dua jam, sedangkan petugas lainnya memeriksa dokumen-dokumen yang dibawanya.

Pemerintah Denmark menyatakan, tidak ada motif politik atas keberadaan Wolfhechel dan istrinya yang mengemudi mobil mendekati rumah mendiang Osama di Kota Bilal, Abbottabad. Menurut pemerintah Denmark, yang terjadi hanyalah masalah turis.

Juru bicara Kedutaan Besar Denmark di Pakistan menyatakan pada The News bahwa istri Wolfhechel ingin melihat rumah Osama seperti obyek wisata lainnya. “Tidak ada motif politik atas kejadian tersebut,” papar pernyataan juru bicara itu.

Pemerintah Pakistan dan sejumlah diplomat menyatakan, lebih baik jika ada seorang duta besar yang mengibarkan bendera negaranya di mobilnya, harus menghindari mengunjungi lokasi sensitif dan kontroversial. Namun tidak ada aturan yang melarang kunjungan ke rumah Osama untuk melihat-lihat.

Serangan AS yang menewaskan Osama di Abbottabad pada Mei silam menimbulkan pernyataan bagaimana CIA mampu melacak Osama tanpa sepengetahuan militer dan badan intelijen Pakistan. Akibat serangan itu, pemerintah Pakistan mencurigai setiap orang asing di negara tersebut.

Tidak ada perintah resmi pemerintah untuk melarang media menuju Abbottabad. Namun petugas polisi Abbottabad Karim Khan mengatakan, “Otoritas melarang wartawan dan orang asing mengunjungi kompleks tersebut karena ini terkait bukti investigasi tentang bagaimana Osama tinggal di sana dan bagaimana CIA menemukannya.”

Tajuk di surat kabar Dawn kemarin, mengkritik larangan terhadap kunjungan warga asing di kediaman mendiang Osama. “Hadapilah: Kompleks Osama sebagai lokasi ditemukan dan dibuduhnya orang paling dicari di dunia, dan tubuhnya dibawa pergi dalam drama serbuan tingkat tinggi, akan terus menarik para pengunjung,” tulisnya.

“Pembatasan yang diberlakukan untuk mengunjungi atau mengambil film di Abbottabad tidak dapat dipertahankan, dan harus dicabut untuk menunjukkan pada dunia bahwa tidak ada yang ingin disembunyikan Pakistan,” tulis Dawn.

Beberapa hari setelah penyerbuan itu, ratusan wartawan melakukan perjalanan ke kota angkatan darat tersebut. Saat itu diijinkan untuk mendekati pintu masuk kompleks yang memiliki dinding tinggi tersebut, tempat Osama, istri dan anaknya tinggal selama beberapa tahun. (syarifudin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar