Cari di Sini

Jumat, 09 September 2011

AS Hadapi Ancaman Teror Jelang Peringatan 9/11

WASHINGTON- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kemarin memerintahkan penguatan upaya kontra-terorisme untuk menghadapi ancaman menjelang peringatan serangan 11 September 2001 yang ke-10.

Sejumlah pejabat AS yang berbicara pada Reuters menjelaskan, ancaman teror itu meliputi Washington D.C. dan New York City yang satu dekade silam menjadi target serangan yang menewaskan sedikitnya 3.000 orang.

Gedung Putih menyatakan, Obama mendapat informasi tentang ancaman khusus pada Kamis pagi (9/9) dan menekankan bahwa pemerintah AS telah meningkatkan postur keamanannya menjelang peringatan 9/11 tersebut.

“Presiden memerintahkan komunitas kontra-terorisme untuk meningkatkan dua kali lipat upayanya dalam merespon informasi yang kredibel tapi belum terkonfirmasi ini,” papar pejabat Gedung Putih secara anonim.

Juru bicara Gedung Putih Jay Carney menjelaskan, “Kami sangat waspada dengan laporan spesifik ini yang baru saja masuk. Pemerintah AS telah mengambil semua langkah yang diperlukan.” Carney dalam wawancara dengan televisi MSNBC itu tidak memberikan rincian langkah-langkah yang diambil pemerintah AS.

Walikota New York City Michael Bloomberg menekankan bahwa ancaman itu belum memiliki bukti kuat, meskipun demikian dia mengumumkan langkah-langkah pengamanan yang beberapa mungkin Anda ketahui dan beberapa tidak Anda ketahui.

“Tidak ada alasan bagi kita untuk mengubah apa pun rutinitas kita setiap hari,” kata Bloomberg dalam konferensi pers, seperti dikutip AFP. “Selama tiga hari ke depan kita harus menjaga mata kita terbuka lebar.”

Bloomberg menjelaskan dia berbicara dengan kepala otoritas transportasi publik New York yang sudah meningkatkan keamanan. “Sebagai catatan, saya berencana naik subway besok pagi,” katanya.

Komisaris Kepolisian New York City Ray Kelly mengumumkan langkah-langkah termasuk lebih banyak pemeriksaan tas di subway, lebih banyak anjing pelacak bom yang berpatroli, dan peningkatan pengerahan peralatan pengawas radiasi.

“Akan ada peningkatan fokus di terowongan-terowongan, jembatan-jembatan, dan infrastruktur secara umum, termasuk lokasi-lokasi penting, tempat ibadah, dan gedung pemerintah,” kata Kelly.

Kelly menjelaskan, polisi dengan persenjataan berat sudah ditempatkan di sekitar Manhattan untuk membantu pengamanan kota. “Shift tambahan akan secara efektif ditingkatkan dengan sepertiga personil melakukan patroli sekitar di penjuru New York,” ujarnya.

Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS yang pekan lalu mengatakan tidak ada informasi kredibel bahwa Al Qaeda berencana menyerang pada saat peringatan 9/11, menolak memberikan rincian ancaman yang ada. Mereka hanya memperingatkan bahwa selalu ada laporan ancaman sebelum tanggal-tanggal penting seperti peringatan 9/11.

“Kami mengambil semua laporan ancaman dengan serius dan kami telah melakukan berbagai langkah dan akan terus melakukan semua tindakan yang diperlukan untuk mencegah semua ancaman meningkat,” papar pernyataan Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS.

Senator AS Susan Collins yang merupakan anggota komite keamanan dalam negeri, mengonfirmasi bahwa dia telah menerima informasi rahaisa tentang ancaman teroris yang spesifik dan kredibel pada Kamis pagi (8/9). “Saya yakin pemerintah menganggap serius ancaman itu dan membagi intelijen dengan aparat terkait di lokasi-lokasi yang ditargetkan,” katanya.

Sejumlah dokumen yang ditemukan di kompleks kediaman Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan, setelah dia dibunuh dalam serangan pada Mei oleh Navy SEAL, menunjukkan keinginan kuatnya menyerang AS pada saat peringatan serangan 9/11.

Tapi tidak jelas apakah berbagai rencana itu termasuk saat ini. “Seperti yang kita ketahui dari intelijen yang dikumpulkan setelah serbuan ke kediaman Osama bin Laden, Al Qaeda menunjukkan ketertarikan dengan tanggal-tanggal dan peringatan penting, seperti 9/11,” ujar Jan Fedarcyk di kantor FBI New York.

ABC News mengutip pernyataan beberapa pejabat intelijen yang mengatakan potensi rencana teror melibatkan tiga orang yang masuk AS melalui penerbangan udara bulan lalu, dengan niat melakukan serangan menggunakan mobil pada saat atau sekitar peringatan 9/11.

Menurut sumber intelijen itu, rencana itu didalangi pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri yang berjanji membalas pembunuhan terhadap Osama oleh pasukan komando AS. (syarifudin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar