Cari di Sini

Jumat, 08 Maret 2013

Eksport China Tumbuh 21,8% pada Februari


BEIJING- Eksport China tumbuh 21,8% pada Februari. Jumlah tersebut melebihi perkiraan pengamat sebesar 15%.
“Peningkatan eksport itu membantu China mencapai surplus perdagangan USD15,3 miliar pada Februari. Surplus perdagangan itu menyusut dari USD29,2 miliar pada Januari,” papar pernyataan Departemen Umum Bea Cukai China, dikutip AFP.

Meski tidak terlalu besar, surplus perdagangan pada Februari itu sangat mengejutkan. Pasalnya, pasar memperkirakan terjadi defisit perdagangan USD16 miliar, berdasarkan poling perkiraan 13 ekonom yang disusun Dow Jones Newswires.

“Eksport meningkat 21,8% menjadi USD139,4 miliar pada Februari. Adapun import turun 15,2% menjadi USD124,1 miliar,” ungkap pernyataan Departemen Umum Bea Cukai China.

Pengamat menilai kuatnya pertumbuhan eksport itu menjadi tanda perbaikan ekonomi. Namun pengamat menekankan bahwa lemahnya import mungkin akibat tutupnya pabrik-pabrik saat hari libur nasional sehingga mengurangi permintaan komponen dan bahan mentah.

“Data import mungkin dipengaruhi faktor musiman Tahun Baru Imlek, tapi eksport tidak banyak terpengaruh sehingga tumbuh lebih besar dari perkiraan,” ungkap Liu Ligang, ekonom untuk bank ANZ di Hong Kong pada AFP. “China tidak diragukan lagi tetap pada jalur pemulihan tahun ini, dengan ekonominya tumbuh lebih dari delapan persen.”

Kementerian Perdagangan China kemarin memperkirakan pertumbuhan perdagangan akan membaik tahun ini dibandingkan 2012. Namun dia memperingatkan terjadi masalah-masalah global tak terduga yang dapat mempengaruhi pertumbuhan itu.

“Saya optimistis dengan situasi perdagangan umum tahun ini. Kita harus melakukan lebih baik tahun ini,” kata Menteri Perdagangan China Chen Deming di sela-sela acara Kongres Rakyat Nasional.

Total pertumbuhan perdagangan asing China hanya 6,2% tahun lalu sebesar USD3,87 triliun, turun dari target pemerintah sekitar 10% pertumbuhan. Badan perencanaan negara tertinggi, Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional memperkirakan pertumbuhan 8% untuk volume perdagangan asing tahun ini.

Para investor menginginkan pertumbuhan ekonomi China kembali menguat setelah pertumbuhan tahunan 7,8% pada 2012. Pertumbuhan itu merupakan yang terburuk dalam 13 tahun terakhir. Kondisi ini terjadi akibat melemahnya pasar domestik dan asing.

Awal pekan ini, Perdana Menteri (PM) China Wen Jiabao menetapkan target pertumbuhan ekonomi 7,5% tahun ini. Target tersebut tidak berubah dari tujuan yang ditetapkan pemerintah tahun lalu.

“Ekonomi domestik masih melakukan pemulihan, tapi masih sulit untuk mengatakan penguatan pemulihan,” ujar Zhang Zhiwei, ekonom asal Nomura Securities di Hong Kong, pada AFP.

Aktivitas manufaktur di China berada pada level terlambat dalam lima bulan terakhir pada Februari. Data resmi yang ditunjukkan bulan ini menunjukkan indeks pembelian manajer (purchasing managers index/PMI) sebesar 50,1.

PMI dianggap sebagai barometer kesehatan ekonomi China. Jika nilainya di atas 50 maka menunjukkan ekspansi dan jika di bawah 50 menunjukkan kontraksi. Meski data eksport Februari itu positif, Shanghai Composite Index ditutup pada penurunan 0,24% kemarin. (syarifudin)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar