ISLAMABAD – Perdana Menteri (PM) Pakistan Yusuf Raza Gilani segera memberikan pidato di parlemen tentang serangan pasukan khusus Amerika Serikat (AS),yang menewaskan Pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden pekan lalu.
Pidato itu dilakukan di tengah berbagai pertanyaan bagaimana Osama bisa tinggal di Kota Abbottabad dekat ibu kota Pakistan, Islamabad, tanpa terdeteksi. “Tuduhan keterlibatan atau inkompetensi Pakistan itu tidak berdasar,”ujar Gilani,dikutip Reuters. Gilani mendaskan siapa pun yang menuding negara itu bersekongkol dengan Al-Qaeda adalah hipokrit.Presiden AS Barack Obama menyatakan Pakistan harus dapat menemukan jika ada pejabatnya yang tahu tentang keberadaan Osama.
Ada kecurigaan bahwa seseorang di Badan Intelijen Pakistan (ISI) mengetahui keberadaan persembunyian Osama. ISI memiliki sejarah panjang kontak dengan berbagai kelompok militan. “Gilani diperkirakan membawa bangsa pada keyakinan tentang penyerbuan itu.Gilani akan berbicara tentang detail berbagai aspek operasi itu, pengorbanan Pakistan dalam perang melawan terorisme, dan strategi masa depan untuk menghadapi ancaman,” papar pejabat Pakistan.
Dalam wawancara pada acara 60 Minutes di stasiun televisi CBS, yang disiarkan Minggu (8/5),Obama menyatakan Osama pasti memiliki beberapa jaringan pendukung di Pakistan. Namun, Obama mengaku tidak tahu apakah itu melibatkan para pejabat pemerintah Pakistan. “Kami tidak tahu apakah di sana mungkin ada beberapa orang dalam pemerintahan Pakistan, orang luar pemerintahan, dan itu sesuatu yang perlu kita investigasi.
Dan lebih penting, pemerintah Pakistan melakukan investigasi,”ujar Obama dalam wawancara itu. Pesan Obama itu disampaikan secara diplomatis.Dia berhati- hati untuk tidak menuduh Pakistan menyembunyikan Osama. Selama ini, Pakistan memainkan peran penting dalam agresi AS di Afghanistan.
Semakin banyak tekanan publik terhadap Pakistan maka dapat memperburuk hubungan dua aliansi tersebut. AS kini fokus pada wakil Osama, Ayman al-Zawahiri dari Mesir. Seperti Osama,Zawahiri bersembunyi sejak serangan 11 September 2001 di AS yang menewaskan sekitar 3.000 orang. syarifudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar