TEHERAN– Parlemen Iran kemarin voting untuk mengusir duta besar Inggris sebagai pembalasan atas sanksi Barat terhadap program nuklir Teheran.
Dari 290 anggota parlemen Iran, 179 suara mendukung pengurangan hubungan diplomatik menjadi ke level terendah, charge d’affaires, dalam dua pekan dan meminimalkan hubungan ekonomi dengan Inggris. Hanya empat suara yang menolak dan 11 suara abstain. Langkah ini akan memaksa duta besar Inggris pergi dari Iran. Anggota parlemen menunjukkan kemungkinan langkah serupa terhadap negara-negara lain yang bersikap seperti Inggris.“Draf peraturan ini hanya awal,”ujar ketua parlemen Iran Ali Larijani,dikutip AFP.
Draf peraturan ini telah diajukan ke Dewan Pelindung Iran untuk mendapat pengesahan sebelum dapat diterapkan. Setelah draf itu diajukan di parlemen Iran pada Rabu (23/11), Inggris menyatakan negaranya akan menyesalkan jika duta besarnya untuk Iran Dominick Chilcott diusir. Chilcott baru menjabat posisinya bulan lalu. London merupakan pasar finansial terbesar di dunia selain New York. Inggris menyatakan pada 14 November silam bahwa London telah menghentikan semua kontak antara sistem keuangannya dengan Iran. Langkahitudiumumkansetelah berkoordinasi dengan sanksi serupa oleh Amerika Serikat (AS) dan Kanada,sepekan setelah laporan Badan Energi Atom Internasional(IAEA) yangmenuduh Iran melakukan riset persenjataan nuklir.
Teheran menyangkal laporan tersebut dan menegaskan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai. Sementara komandan divisi antariksa Garda Revolusi Amir Ali Hajizadeh menyatakan, Iran dapat menyerang instalasiinstalasi di Turki yang menjadi bagian dari rencana tameng rudal NATO dalam konflik di masa depan. Iran menyatakan tidak senang dengan kesediaan Turki untuk pemasangan sistem peringatan dini rudal NATO.Teheran menganggap tameng rudal itu sebagai upaya AS melindungi Israel dari serangan balasan jika rezim Zionis menargetkan fasilitas nuklir Iran.
Hubungan antara Iran dan Turki sudah memanas tahun ini akibat kritik keras Ankara terhadap Presiden Suriah Bashar Al-Assad dalam penanganan demonstran. syarifudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar