Cari di Sini
Kamis, 10 November 2011
Iran Pindah Material Nuklir ke Bunker
VIENNA – Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan Iran sedang mengembangkan senjata atom dan mulai memindahkan material nuklir ke sebuah fasilitas bawah tanah (bungker) untuk melakukan aktivitas sensitif.
Ini merupakan pernyataan terkeras Badan Pengawas Atom Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap aktivitas nuklir Iran.Meskipun sejumlah aktivitas yang ada dalam laporan 12 halaman itu dapat digunakan untuk kepentingan sipil dan militer,IAEA menyatakan bahwa aktivitas lainnya spesifik untuk pembuatan persenjataan nuklir. “Informasi kredibel menunjukkan Iran melakukan aktivitas terkait pengembangan peralatan peledak nuklir,”ungkap laporan IAEA,dikutip AFP.
Dalam penyusunan laporan itu IAEA menggunakan data dari lebih 10 badan intelijen asing ditambah informasinya sendiri. IAEA melaporkan rincian yang dilakukan Iran di 12 area yang setiap kawasannya tertutup. “Gambarannya sangat komprehensif saat Anda ingin mengembangkan satu senjata nuklir.Ini memiliki inti sendiri. Ini memiliki sistem pengiriman.Ini memiliki material akuisisi,” ungkap pejabat yang terlibat dalam penyusunan laporan IAEA.
Menurut IAEA, aktivitas Iran termasuk model komputer untuk hulu ledak nuklir,pengujian bahan peledak dalam sebuah kamar besi di pangkalan militer Parchin, dekat Teheran, serta studi tentang bagaimana mempersenjatai rudal jarak sedang Shahab 3 dengan hulu ledak nuklir. Isi laporan IAEA itu menambah kecurigaan Barat bahwa Teheran berupaya membangun persenjataan nuklir. IAEA melaporkan, Iran terus menyimpan uranium pengayaan rendah (LEU).
Laporan IAEA juga berisi informasi terbaru tentang pengayaan uranium Iran yang menjadi sesuatu yang paling dikhawatirkan Barat. Uranium pengayaan tinggi dapat digunakan untuk menciptakan senjata nuklir. Keputusan Iran pada awal 2010 untuk menaikkan level pengayaan uranium dari kemurnian 3,5%,yang diperlukan untuk bahan bakar pembangkit listrikbiasa,menjadikemurnian 20% mengkhawatirkan Barat, karena mendekati kemurnian 90% untuk membuat bom atom.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Iran berada di dekat pusat kota Natanz. Namun, Iran pada Juni menyatakan akan memindahkan aktivitas pengayaan uranium level yang lebih tinggi ke Fordow, tempat yang lebih terlindung dari serangan militer apa pun. Dokumen IAEA pekan ini menunjukkan bahwa Iran sekarang memasang dua set 174 mesin sentrifugal yang masingmasing dapat memurnikan uranium menjadi kemurnian fisil 20% di Fordow, dekat kota Qom. Mesin sentrifugal itu belum beroperasi.
Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad menyangkal laporan IAEA bahwa Teheran bekerja untuk mendesain bom atom. Laporan itu berdasarkan informasi cacat dari Washington. “Anda harus tahu bahwa bangsa ini tidak akan mundur bahkan selebar jarum pun dari jalur yang ditempuhnya. Mengapa Anda merusak martabat IAEA karena klaim cacat Amerika?” ucapnya. China kemarin memperingatkan, aksi militer terhadap Iran akan mengakibatkan kekacauan di Timur Tengah.Namun, Beijing menolak berkomentar tentang kemungkinan sanksi baru setelah laporan IAEA bahwa Iran berusaha mendesain sebuah senjata nuklir.
Amerika Serikat (AS) memperingatkan akan meningkatkan tekanan dan menyiapkan sanksi baru terhadap Iran.“Kami tidak menutup semua kemungkinan saat kami mempertimbangkan sanksi-sanksi. Kami yakin di sana ada spektrum luas aksi yang dapat kita ambil,” papar pejabat senior AS secara anonim. syarifudin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar