CANNES– Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 yang dimulai kemarin di Cannes, Prancis, didominasi isu krisis utang yang melanda negara-negara pengguna mata uang euro (zona euro), khususnya Yunani dan Italia.
Menjelang KTT, para pemimpin zona euro memperingatkan Yunani untuk memenuhi persyaratan dari kesepakatan utang yang disetujui pekan lalu.Jika tidak,Negeri Dewa- Dewa tersebut tidak akan mendapatkan dana talangan (bailout) berikutnya dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF).
Tuan rumah KTT G-20 Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel berharap dapat memberikan jaminan kepada para mitranya dengan mendesak Perdana Menteri (PM) Yunani George Papandreou untuk melaksanakan kesepakatan bailout Uni Eropa.Papandreou diundang dalam perundingan pra-KTT,Rabu (2/11), dan dia menegaskan Yunani tetap ingin berada di zona euro.
Sebelumnya,para pemimpin dunia mengkritik rencana Yunani menggelar referendum atas kesepakatan paket dana talangan. Rencana referendum dinilai merupakan tindakan tidak bertanggung jawab lantaran sebelumnya Pemerintah Yunani gencar meminta dana itu. Kemarin, PM Papandreou mengatakan, rencana referendum belum pasti dilaksanakan. “Referendum tidak pernah berakhir dengan sendirinya.
Kami memiliki dilema untuk menggelar referendum ini. Saya katakan,jika ada persetujuan kami tidak perlu referendum,” katanya. Merkel dan Sarkozy memperingatkan Yunani tidak akan mendapatkan “satu sen pun lagi”dari rencana bantuan IMF dan Uni Eropa jika Yunani menolak kesepakatan paket dana talangan. Tanpa dana tersebut, pejabat senior di Cannes mengatakan, Yunani kemungkinan tidak dapat membayar gaji pegawai negeri.
Dengan krisis utang sekacau itu Yunani bisa terpaksa meninggalkan zona euro. “Kami tidak ingin membiarkan euro hancur, kami tidak ingin membiarkan Eropa hancur. Rakyat Yunani bebas memilih, tapi kami akuntabel untuk stabilitas zona euro,”papar Sarkozy yang melakukan konferensi pers bersama Merkel kemarin, dikutip AFP.“Teman kami,Yunani, harus memutuskan apakah mereka ingin terus berjalan bersama kami.”
Merkel juga mengatakan, meski dia memilih menstabilkan euro dengan Yunani sebagai anggota,prioritas utama tetaplah menyelamatkan euro, bukanYunani. Ketua para menteri keuangan zona euro,Jean-Claude Juncker, menjelaskan bahwa pembuat kebijakan sedang bekerja untuk berbagai kemungkinan skenario jika Yunani keluar dari zona euro. “Kami sedang bekerja untuk subjek bagaimana memastikan tidak terjadi bencana bagi rakyat di Jerman, Luksemburg, zona euro.
Kami mutlak bersiap untuk situasi itu,”tuturnya. Menteri urusan Eropa dari Prancis Jean Leonetti menyatakan euro dapat selamat tanpa Yunani.“Yunani ialah sesuatu yang dapat berakhir,sesuatu yang kita dapat hidup tanpanya,” paparnya. “Dalam isu Yunani, Anda memiliki semua skenario dan kami secara internal memperkirakan kerugian yang harus ditanggung. Kami harap kami tidak akan mengarah ke sana,” ujar sumber pejabat senior di G-20.
“Apakah mereka akan tetap di euro atau keluar,merupakan sesuatu yang harus diputuskan zona euro, tapi tentu saja G-20 membahasnya dan mencoba memahami dampak serta implikasi kemungkinan Yunani keluar dari euro.” Komisi Eropa menyatakan, jika Yunani memutuskan keluar dari euro, maka itu juga harus keluar dari Uni Eropa, sesuai ketentuan Traktat Uni Eropa.
“Traktat menegaskan apa yang kami katakan di sini: traktat tidak mengizinkan keluar dari zona euro tanpa keluar Uni Eropa, sehingga itulah situasinya sekarang,” papar Juru Bicara Komisi Eropa Karolina Kottova. Kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama diCannesuntukmengikutiKTT G-20 kemarin disambut para penggemarnya.
“Saya ingin memberikan penghormatan kepada pemahaman Presiden Obama,termasuk dalam subjek seperti pajak pada aktivitas finansial,” ujar Sarkozy menyoroti Washington yang bergerak menuju rencana Eropa. Tapi sebelum datang Obama diperkirakan menyatakan pesan tegas kepada Prancis. Gedung Putih menyatakan, AS menginginkan tujuan yang disepakati secara bulat,lahir dari G-20.
Adapun Beijing memperingatkan dukungannya tergantung pada apakah Eropa menunjukkan lebih banyak solidaritas. Presiden China Hu Jintao sempat makan malam bersama Sarkozy, Rabu (2/11), setelah sejumlah pejabat mengatakan keduanya mungkin menambah USD100 miliar untuk dana bailoutEropa. Dengan catatan,jika mereka yakin bahwa investasi itu aman.
“Eropa harus membantu dirinya sendiri, Uni Eropa memiliki semua hal untuk itu saat ini, otoritas politik, sumber daya finansial, dan dukungan banyak negara,” kata Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada Reuters. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang hadir dalam KTT itu mengingatkan bahwa krisis zona euro harus diselesaikan secara cepat dan tepat agar tidak berkepanjangan.
“Jika berkepanjangan bisa mengunci semua negara dalam pertumbuhan ekonomi, ”ujarnya. Presiden mendengar keputusan Yunani yang mengambil langkah untuk melakukan referendum. Menurut Kepala Negara, Indonesia sangat mendorong agar krisis zona euro dapat diselesaikan dengan baik. syarifudin/chindya citra/ rarasati syarief/wisnoe moerti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar