ROMA – Presiden Italia Giorgio Napolitano kemarin mulai melakukan berbagai pertemuan dengan para politisi senior untuk membentuk pemerintahan sementara setelah Perdana Menteri (PM) Silvio Berlusconi mundur.
Napolitano meminta mantan Komisioner Uni Eropa Mario Monti untuk membentuk pemerintahan teknokrat hingga pembukaan pasar saham hari ini.Pemerintahan Monti akan segera bertugas mengatasi krisis finansial yang melanda ekonomi terbesar ketiga di zona euro tersebut. Konsultasi untuk membentuk pemerintahan sementara itu dilakukan hingga 17.00 GMT atau 24.00 WIB.
Berlusconi menyerahkan surat pengunduran diri pada Napolitano di Istana Quirinale pada Sabtu (12/11) malam. Sejumlah demonstran masih merayakan pengunduran diri Berlusconi dan pengesahan undang-undang anggaran baru oleh parlemen pada Sabtu (12/11) siang. Monti yang dilantik sebagai senator seumur hidup pekan lalu bertemu Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi dan politisi dari berbagai partai pada Sabtu (12/11) sebagai persiapan untuk transisi yang dimulai, bahkan sebelum Berlusconi mundur secara resmi.
Monti mendapat dukungan dari kelompok oposisi utama dan diterima partai berkuasa kanan-tengah Kebebasan Rakyat (PDL) setelah beberapa keberatan dari beberapa faksi diatasi. “Pada akhirnya rasa tanggung jawab diutamakan,” ucap Mario Baccini, anggota parlemen PDL, pada kantor berita AFP.
Menurut Baccini,PDL akan mendukung pemerintahan Monti selama melaksanakan reformasi yang disepakati pemerintahan sebelumnya dengan Uni Eropa.Dengan pemilu berikutnya yang tidak akan digelar hingga 2013, pemerintahan teknokrat memiliki waktu 18 bulan untuk melakukan reformasi ekonomi yang sangat berat. Pemerintahan teknokrat itu juga harus mendapatkan dukungan mayoritas di parlemen dan dapat jatuh sebelum pemilu selanjutnya dilaksanakan.
Italia mengalami darurat finansial skala penuh pekan ini setelah mencapai level yang memaksa Irlandia, Portugal, dan Yunani meminta bailout internasional. Dengan utang publik lebih dari 120% GDP dan lebih dari satu dekade pertumbuhan ekonomi di bawah itu, Italia merupakan jantung krisis utang zona euro dan akan terlalu besar bagi Uni Eropa untuk bailout. Pasar finansial memberikan dukungan pada pemerintahan Monti.
Pengganti Berlusconi harus memberi jaminan pada pasar bahwa pemerintahan baru akan mampu me-ngontrol pengeluaran dan mengesahkan sejumlah reformasi untuk pensiun, layanan publik, pasar tenaga kerja, yang tidak dapat dilaksanakan oleh pemerintahan sebelumnya. Pemerintahan Monti dituntut untuk dapat mempertahankan dukungan parlemen.
Sebagai mantan komisioner Uni Eropa, Monti sudah sering melakukan negosiasi sulit dengan berbagai kepentingan korporat berpengaruh kuat.Karena itu, kelihaian Monti berdiplomasi diharapkan dapat menyelamatkan pemerintahannya di panggung politik Italia yang keras. Apalagi sejumlah reformasi yang akan dilakukannya diperkirakan mendapat tentangan dari sejumlah pihak.
Misalnya, reformasi untuk meningkatkan usia pensiun atau aturan yang memudahkan untuk memecat dan merekrut pegawai akan mendapat penolakan kuat dari serikat buruh. Selain itu, pemerintahan Monti juga harus menghadapi tekanan dari politisi yang masih loyal pada Berlusconi.
Sejumlah kantor berita Italia melaporkan, Berlusconi telah mengatakan pada mitra partai bahwa mereka akan mengontrol masa depan pemerintahan baru. “Kita dapat menarik penyumbat di mana pun kita mau,” kata Berlusconi pada partai-partai aliansi, dikutip Reuters. Meskipun PDL memberikan dukungan pada Monti,ada beberapa pihak yang menolaknya.
Koalisi utama PDL, Liga Utara juga menegaskan tidak akan mendukung Monti serta menyerukan pemilu dipercepat. Senator Bob Lasagna yang menyusun strategi kampanye politik pertama Berlusconi pada 1994 menilai Monti tidak akan dapat mengubah keberuntungan dalam semalam.
“Masih ada bagian penting rakyat Italia yang berpikir mereka harus diberi peluang untuk memilih bagi sebuah pemerintahan daripada memiliki pemerintahan dengan penunjukan.Saya pikir di Inggris,Anda menginginkan hal yang sama.Anda tidak akan menerima pemerintahan yang didikte oleh, jika Anda sebut, struktur kepresidenan,” paparnya. Syarifudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar