Cari di Sini

Senin, 04 Juni 2012

Asing Berupaya Hancurkan Suriah

BEIRUT – Presiden Suriah Bashar al- Assad menyatakan pemerintahannya sedang menghadapi rencana asing untuk menghancurkan Suriah.

Pernyataan itu diungkapkannya kemarin saat pidato di parlemen untuk pertama kali sejak pemilu 7 Mei silam.Assad menegaskan bahwa negaranya tidak menghadapi masalah politik, tapi upaya asing untuk menghancurkan Suriah. “Topeng-topeng telah jatuh dan peran internasional dalam berbagai kejadian di Suriah kini jelas. Pemilu merupakan respons tepat penjahat pembunuh dan pihak yang mendanai mereka,” kata Assad kemarin,dikutip AFP.

Assad yang kini menghadapi tekanan internasional untuk melepaskan jabatan itu juga mengatakan bahwa darah para martir tidak akan tumpah dengan sia-sia.“Kita tidak menghadapi masalah politik, tapi sebuah proyek untuk menghancurkan negara.Tidak akan ada dialog dengan oposisi yang menginginkan intervensi asing,” tuturnya. Merujuk pada pemilu 7 Mei, Assad mengungkapkan, “Suriah terbuka untuk seluruh rakyat Suriah tidak peduli bagaimana pandangan mereka, tapi terorisme tidak bisa menjadi bagian dari proses politik dan kita harus berjuang melawan terorisme untuk menyembuhkan bangsa.”

“Keamanan nasional merupakan garis merah.Suriah telah membayar mahal hingga sekarang,” ujarnya. Mengenai Kebangkitan Arab yang menyapu kawasan itu,Assad menekankan,“Rakyat Suriah itu cerdas dan tidak meniru secara buta dengan apa yang terjadi di tempat-tempat lain. Jutaan orang yang berpawaimendukung Assaditumemahami apa yang sebenarnya dibutuhkan negara ini.” Pidato Assad ini dilakukan setelah para pemimpin negaranegara Arab mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bertindak menghentikan kekerasan di Suriah yang telah berlangsung 15 bulan.

Saat ini PBB telah mengerahkan sekitar 300 pemantau di Suriah, namun tetap tidak dapat menghentikan kekerasan. Utusan Liga Arab dan PBB Kofi Annan telah menengahi gencatan senjata antara Suriah dan pemberontak bersenjata pada 12 April.Namun,gencatan senjata itu tampaknya tidak menghentikan kekerasan di Suriah. Sementara itu,Menteri Luar Negeri(Menlu) AmerikaSerikat (AS) Hillary Clinton dan Menlu Rusia Sergei Lavrov sepakat bahwa mereka perlu bekerja sama dalam mengatasi masalah Suriah.

“Mereka sepakat perlu ada kerja sama. Pesan Hillary pada Lavrov: ‘Kita harus mulai bekerja sama untuk membantu rakyat Suriah dengan strategi transisi politik Suriah’.Dan saya ingin rakyat kita bekerja sama untuk berbagai ide di Moskow, Eropa,Washington,dandimanapun kita perlukan,” papar pejabat AS,setelah percakapan telepon antara Hillary dan Lavrov. Ketegangan antara AS dan Rusia meningkat sejak pembunuhan lebih dari 100 orang di Houla,Suriah,pada 25 Mei.AS menuduh Rusia melindungi rezim Assad.Rusia dan Iran merupakan aliansi utama Suriah.

AS meningkatkan kritik terhadap Moskow dan Teheran sejak pembunuhan di Houla, Suriah, yang menewaskan 108 orang,termasuk 49 anak-anak. Sementara itu, Komite Kementerian Liga Arab mendesak PBB bertindak tegas terhadap Suriah. ● syarifudin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar