Cari di Sini

Rabu, 06 Juni 2012

Pakistan Tes Rudal Jarak Jauh

ISLAMABAD– Pakistan kemarin menguji rudal Hatf VII yang berkemampuan nuklir. Ini merupakan tes rudal kelima sejak India meluncurkan rudal jarak jauh terbaru yang mampu menjangkau China, enam pekan silam.

Militer Pakistan menjelaskan, rudal jelajah Hatf VII memiliki jangkauan 700 km dan dapat membawa hulu ledak konvensional serta memiliki kemampuan menghindari radar. “Rudal ini mampu terbang rendah dan memiliki kemampuan manuver yang tinggi, dengan akurasi yang tepat serta peralatan untuk menghindari radar,” tutur militer Pakistan,dikutip AFP.

Uji coba rudal berkemampuan nuklir itu merupakan yang kelima kali dilakukan Pakistan sejak 25 April silam. Pada 20 April, India berhasil menembakkan rudal Agni V yang mampu membawa hulu ledak nuklir seberat satu ton di lokasi mana pun di China yang merupakan pesaingnya. Keberhasilan uji coba Agni V itu merupakan kemajuan penting dalam kemampuan militernya. India dan Pakistan telah mengalami tiga perang sejak kemerdekaan dari Inggris pada 1947.Kedua negara telah melakukan tes rudal secara rutin sejak India dan Pakistan menunjukkan kemampuan persenjataan nuklirnya pada 1998.

“Prioritas strategis India lebih fokus ke China, sementara Pakistan masih khawatir dengan negara tetangganya itu,” tutur sejumlah pengamat pertahanan, kepada AFP. Sementara itu,Menteri Luar Negeri Pakistan Hina Rabbani Khar menegaskan bahwa AmerikaSerikat( AS) harusmeminta maaf atas serangan udara yang menewaskan 24 tentara Pakistan, jika Washington ingin Islamabad membuka lagi rute suplai utama ke Afghanistan. Serangan udara AS,November silam,membuat publik Pakistan marah dan menutup rute suplai utama untuk pasukan AS dan tentara aliansi NATO.

Penutupan itu memaksa NATO dan AS mencari rute yang lebih jauh dan lebih mahal, melalui Rusia dan Asia Tengah. “Parlemen yang mewakili 180 juta orang telah berbicara tentang satu subjek,”ujar Khar, merujuk pada panduan baru untuk hubungan AS-Pakistan yang disetujui parlemen Pakistan yang mendesak Washington minta maaf.“Pernyataan maaf oleh AS merupakan sesuatu yang harus dilakukan dalam beberapa hari mendatang.Kemitraan tidak hanya permintaan, tapi kewajiban.

” Hubungan AS dan Pakistan berada di level terendah.Kondisi ini membayangi pemilu presiden AS pada November mendatang. Presiden AS Barack Obama tampaknya tidak akan meminta maaf kepada Pakistan, karena langkah tersebut akan membuatnya mudah diserang lawannya dari Partai Republik Mitt Romney. Dua pekan lalu, NATO menggelar konferensi tingkat tinggi di Chicago,AS.Namun, pertemuan itu tidak menghasilkan kesepakatan apa pun tentang jalur suplai NATO yang melintasi Pakistan. Khar menegaskan bahwa meskipun terdapat tantangan politik,AS harus melaksanakan prinsip-prinsipnya. Dia menyatakan Pakistan juga memiliki tantangan politik di pihaknya.

“Bagi kami di Pakistan, masalah paling populer untuk dilakukan sekarang ialah memindahkan seluruh rute suplai NATO. Ini untuk menutupnya selamanya,”ujar Khar. Jalur suplai NATO yang melintasi Pakistan terganggu selama lebih dari enam bulan. Padahal, jalur itu penting bagi NATO yang berencana melakukan penarikan pasukan dan peralatan skala besar pada akhir 2014. Para pejabat AS sejauh ini menolak permintaan Pakistan yang ingin memberlakukan tarif beberapa ribu dolar untuk setiap truk NATO yang melintasi perbatasan. Khar juga mengkritik AS yang menggunakan pesawatpesawat tanpa awak untuk menyerang militan di wilayah suku di perbatasan Pakistan. syarifudin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar