Cari di Sini

Selasa, 15 Februari 2011

Arab Hentikan Rekrutmen TKI

JEDDAH (SINDO)- Komite Rekrutmen Nasional di Dewan Kamar Dagang dan Industri Arab Saudi memutuskan menghentikan rekrutmen Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mulai Senin (14/2).

Komite juga menyarankan semua kantor rekrutmen untuk tidak menerima visa kerja apa pun dari warganegara Indonesia (WNI) karena Federasi Buruh Indonesia dianggap gagal memenuhi syarat-syarat dan kondisi kesepakatan bilateral.

“Kami juga menyarankan Saudi untuk tidak meminta visa rekrutmen baru untuk Indonesia karena tuntutan yang berlebihan dan kurangnya pekerja yang memenuhi syarat,” ujar komite tersebut.

Ketua komite rekrutmen di Kamar Dagang dan Industri Jeddah Yahya Hassan Al-Maqbool menyatakan, keputusan baru ini muncul setelah laporan media massa di Indonesia yang dibesar-besarkan atas berbagai pelanggaran dan siksaan yang dialami pembantu rumah tangga (PRT) asal Indonesia oleh para majikannya di Arab Saudi.

Ada perbedaan pendapat antara pemerintah Arab Saudi dan Indonesia tentang biaya rekrutmen dan gaji yang harus dibayar pada PRT dan sopir asal Indonesia. PRT dan sopir merupakan jenis utama tenaga kerja yang didatangkan dari Indonesia.

Sementara itu, deputi ketua Komisi Buruh Indonesia Ramli Saud menyatakan Arab Saudi sebelumnya pernah mengatakan bahwa mereka merekrut hampir satu juta warganegara Indonesia dengan 97% menjadi PRT dan sopir.

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia menyatakan, pemerintah Saudi dan Indonesia telah sepakat bahwa tidak ada denda yang akan diberlakukan untuk pekerja migran ilegal asal Indonesia yang akan dideportasi dari Kerajaan Arab Saudi.

“Kedua negara telah mencapai kesepakatan selama diskusi bilateral untuk memudahkan pemulangan (pekerja ilegal asal Indonesia) dan ini dilakukan tanpa pemberlakuan denda,” ujar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia Muhaimin Iskandar.

Pemerintah Indonesia telah memfasilitasi pemulangan 301 WNI yang tinggal di bawah jembatan setelah visa mereka habis. Mereka tiba di Jakarta pada Senin (14/2) menggunakan penerbangan Garuda Indonesia. (arabnews.com/syarifudin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar