Cari di Sini

Senin, 21 Februari 2011

Polisi Iran Halangi Unjuk Rasa Oposisi

TEHERAN (SINDO)- Polisi dalam jumlah besar dikerahkan di Teheran untuk menghalangi unjuk rasa oposisi Iran.

Saksi mata menyatakan, polisi dan milisi Basij dikerahkan di lapangan Tehran, termasuk Haft-e Tir, untuk memastikan demonstran anti pemerintah tidak dapat menggalang massa dalam jumlah besar. Polisi menyatakan Teheran masih dalam kondisi tenang.

“Situasi di Teheran normal dan politik telah dikerahkan di Teheran. Tidak ada masalah khusus dengan keamanan,” ujar deputi kepala polisi Iran Ahmad Reza Radan. Teheran telah menjadi pusat unjuk rasa berdarah pada 2009, setelah Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menang pemilu.

Dalam laporan kantor berita Fars, Radan mengecam Amerika Serikat (AS) dan Inggris sebagai dalang unjuk rasa anti pemerintah. Radan mengungkapkan, polisi menemukan paket bahan peledak dengan detonator elektronik serta senjata api dengan peredam dekat sebuah universitas di Teheran.

Kepala polisi lalu lintas Teheran Hossein Rahimi menjelaskan, lalu lintas kendaraan padat, tapi lancar di kota tersebut.

Sementara itu, beberapa lamat oposisi dan saksi mata menyatakan terjadi demonstrasi di beberapa lokasi di Teheran. Selain itu, terjadi bentrok antara polisi dan pengunjuk rasa.

“Polisi menembakkan gas air mata seperti permainan kucing dan tikus antara polisi dan demonstran di Lapangan Vali Ash, Teheran,” tulis laman Rahesabz.net, mengutip pernyataan saksi mata.

Sahamnews.org yang dimiliki pemimpin oposisi Mehdi Karroubi melaporkan adanya unjuk rasa di sejumlah lapangan di Teheran dan beberapa jalan, sambil meneriakkan Allahu Akbar.

Fars melaporkan, Faezeh Hashemi, putri mantan presiden Iran Akbar Hashemi Rafsanjani ditahan sebentar setelah memimpin gerakan anti rezim di Teheran. “Faezeh Hashemi yang ditahan saat dia memimpin sejumlah anti revolusi dan penjarah serta mengaku membeli baju di Jalan Vali Asr, telah dibebaskan,” tulis Fars.

Sedangkan IRNA melaporkan, “Dia diidentifikasi dan ditahan polisi di Jalan Vali Asr saat membuat komentar pedas dan meneriakkan slogan-slogan provokatif, serta menciptakan kekacauan.”

Rafsanjani merupakan ulama dan mantan presiden Iran dua periode yang kemudian mendukung pemimpin oposisi Mir Hossein Mousavi pada pemilu 2009. “Pria yang mengendarai motor berkeliling Teheran, menunjukkan kekuatan untuk mengintimidasi orang dan mencegah mereka berkumpul dan menggalang massa,” tulis laman oposisi Kaleme.com.

Sementara itu dua kapal perang Iran yang hendak melintasi Terusan Suez, ditunda jadwalnya hingga Rabu (23/2). “Agen pengiriman yang mengurus dua kapal perang Iran tela hmengatakan pada pengelola terusan Suez untuk menunda jadwal melintas hingga dua hari,” papar pejabat terusan Suez.

Pejabat itu tidak menjelaskan alasan penundaan, tapi mengonfirmasi hari baru untuk melintasi Suez yang menghubungkan laut Mediterania ke Laut Merah, pada Rabu (23/2). Kapal-kapal Iran dilaporkan menuju ke Suriah, dalam perjalanan yang juga harus melintasi Israel. Kapal cepat Alvand dan kapal pendukung Kharg itu akan menjadi kapal perang Iran pertama yang melintasi Suez sejak revolusi Islam 1979. (AFP/Rtr/syarifudin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar