Cari di Sini
Senin, 06 September 2010
Membuat Patung Luar Biasa dari Mentega
Semua orang tahu, terlalu banyak mengonsumsi mentega itu buruk bagi kesehatan. Tapi, siapa yang pernah berpikir menggunakan mentega untuk menciptakan patung yang sangat bagus sekali?
Dialah Vipula Athukorale, salah satu koki paling imajinatif di dunia. Dia telah membuat patung mobil Rolls-Royce, patung pemandangan latar film Pinocchio, dan cerita Pied Piper. Berbagai karya patung spektakuler itu membuatnya meraih dua medali emas dan satu medali perak dalam kompetisi internasional Salon Culinaire Awards 2010 di London, pekan lalu (15/3).
Para juri dalam kompetisi itu sangat kagum dengan tingkat ketelitian, kecermatan, dan kesabaran Athukorale dalam menghasilkan berbagai patung berbahan mentega. “Patung itu membutuhkan waktu yang sangat lama untuk membuatnya,” ujar Athukorale.
Ayah satu anak dari Leicester itu menambahkan, “Pembuatan patung mobil Rolls-Royce membutuhkan waktu 90 jam karena seluruh bagian dalam dan luar mobil itu memiliki seluruh detail yang rumit,” tuturnya.
Kesabaran dan ketelitian memang bagian terberat dari proses penciptaan patung-patung mentega itu. “Jika Anda bernafas, tangan Anda akan ikut bergera. Jadi saya tidak boleh melakukannya. Saya pun melakukan ini, menarik napas dalam-dalam, menahannya, dan mulai mengukir atau melakukan apa yang harus dilakukan. Lalu menarik tangan dan mengeluarkan nafas,” papar Athukorale.
Tidak hanya itu, Athukorale harus beristirahat secara rutin dari aktivitas mengukir patung mentega dan mencuci tangannya dengan air es yang sangat dingin. “Tentu saja, jika jari-jari saya terlalu hangat, itu tidak bagus untuk patung tersebut,” katanya.
Menurutnya, jari-jari yang panas bisa membuat mentega itu meleleh. Selain itu, suhu ruangan harus dijaga tetap dingin sehingga mentega itu tetap keras dan mudah dibentuk. Setelah selesai, patung-patung itu dapat bertahan dan ditampilkan selama bertahun-tahun. “Saya pernah membuat satu kapal Viking saat saya berada di Bahrain dan hingga saat itu patung itu tetap ditampilkan di lobi hotel. Patung kapal itu bertahan di sana selama bertahun-tahun,” tuturnya.
Mentega yang digunakan Athukorale dari jenis margarin untuk kue kering sehingga tidak mudah meleleh. “Margarin sedikit lebih keras. Anda perlu menjaganya dari debu, tapi selebihnya, kondisinya OK,” paparnya.
Athukorale lahir di Sri Lanka dan pernah bekerja di berbagai hotel kelas atas di Yunani, Irak, Cyprus, Bahrain, dan Inggris. Koki yang kini berusia 46 tahun itu bercerita, saat bekerja di Irak, dia pernah membantu mendesain makanan untuk Pemimpin Irak Saddam Hussein dalam pesta ulang tahunnya ke-50. Setelah merasa cukup berpetualang di berbagai negara dengan menjadi koki, dia membawa keluarganya ke Leicester pada Juni 2004.
Athukorale bercerita, kegemarannya membuat patung telah berawal sejak masih kanak-kanak. “Saat saya masih kecil, saya sangat bagus dalam menggambar. Lalu seseorang memberi saya tanah liat dan saya mulai membuat patung,” kenangnya.
Hobi membuat patung dari tanah liat kemudian dikembangkan lagi menjadi membuat patung berbahan polisterin. “Itulah favorit saya, dan saya pun mencoba membuat patung dari mentega dan bahan makanan,” katanya.
Karya-karya yang dihasilkan Athukorale memang luar biasa. Dan saat ini, dia menemukan dirinya dalam posisi sebagai koki dengan ketelitian terbaik di dunia. Tapi satu hal yang masih diiinginkannya, bekerja kembali di hotel.
“Saya mulai berpikir bahwa apa yang saya lakukan sekarang ini tidak lagi diperlukan. Dulu, hotel-hotel yang bagus selalu memiliki seorang seniman dapur atau koki seniman. Tapi sekarang, mereka tidak lagi membutuhkannya,” ungkap Athukorale.
Athukorale menambahkan, “Apa yang saya rasa dapat saya lakukan, semua yang saya banggakan, mereka (hotel-hotel) tidak mempedulikannya lagi. Ini sangat menyedihkan, tapi saya ingin bekerja.”
Dia ingin keahliannya itu dapat diterapkan di hotel-hotel yang menyajikan makanan berkualitas bagi tamu-tamunya. Athukorale bersedia membagi ilmunya untuk siapa saja yang berminat belajar cara pembuatan patung berbahan mentega tersebut. (syarifudin, sindo 27 maret 2010)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar