Cari di Sini
Senin, 06 September 2010
Terbangkan Pesawat Bomber Bertenaga Baterai
Saat seluruh penerbangan di Eropa ditutup pekan lalu karena debu vulkanik yang keluar dari gunung Eyjafjallajokull di Islandia, hanya ada satu pesawat yang bisa terbang, Boeing B-50 Superfortress.
Tentu saja, itu hanya pesawat model bertenaga listrik. Tapi jangan menyepelekan, itu merupakan pesawat model terbesar di dunia yang pernah dibuat oleh seseorang.
Tony Nijhuis adalah pembuat pesawat model Boeing B-50 Superfortress tersebut. Karena berukuran sangat besar, pesawat bernama Jolly Green Giant itu diklasifikasikan sebagai pesawat ringan dan mendapat lisensi dari Otoritas Penerbangan Sipil Inggris.
Pria kreatif itu merancang pesawat tersebut di garasi rumahnya. “Ini merupakan model pesawat pengebom Boeing B-50 yang digunakan pada era 1950-an hingga 1970-an. Seluruh bagian pesawat ini dibuat dengan tangan dan memiliki rentang sayap sepanjang 20 kaki,” papar Nijhuis.
Pesawat model bomber Amerika Serikat buatan Nijhuis itu hanya memiliki bobot sekitar 100 pon. Pria asal Hastings, East Sussex, Inggris, ini memerlukan waktu dua tahun untuk membuat pesawat yang dikendalikan dengan radio control tersebut.
Nijhuis mengaku harus merogoh koceknya sendiri hingga 8.000 poundsterling atau Rp112 juta. Dia rela mengeluarkan uang sebanyak itu karena kecintaannya pada dunia aeromodeling.
Sebagai pembuat berbagai pesawat model selama 30 tahun, dia ingin menorehkan namanya dalam sejarah aeromodeling dengan menciptakan sesuatu yang spektakuler. Maka muncullah ide membuat pesawat model bomber 1950-an bertenaga listrik itu.
“Pesawat ini menggunakan 96 baterai yang menggerakkan empat motor listrik yang dapat membawa pesawat itu bergerak dengan kecepatan 40 mph sepanjang 50 meter landasan sebelum lepas landas,” papar Nijhuis.
Setelah lepas landas, pesawat itu dapat terbang selama delapan menit sebelum akhirnya mendarat sehingga baterainya bisa diisi ulang. “Saya hanya dapat menerbangkannya selama delapan menit karena baterainya harus diisi ulang. Saya pun memasang alarm sehingga kami tahu kapan waktu untuk mendaratkannya,” katanya.
Dia membuat pesawat itu dari bahan yang terdapat di sekitarnya. “Pesawat ini dibuat dari jenis kayu balsa dan triplek. Pesawat ini dapat membuka pintu pelepas bom dan roda angin pendaratan,” tuturnya.
Nijhuis biasanya menerbangkan pesawat itu di ketinggian 400 kaki. Tapi setelah adanya debu vulkanik dari gunung berapi di Islandia yang membuat semua penerbangan dibatalkan, Nijhuis memiliki ruang udara yang kosong. Dia pun memacu pesawatnya di ketinggian yang diinginkannya.
Karya Nijhuis itu merupakan pesawat model 7:1 dari ukuran pesawat sebenarnya. Dengan ukuran sebesar itu, Nijhuis langsung menorehkan namanya dalam catatan rekor dunia sebagai pembuat pesawat model terbesar di dunia, setelah peluncuran pertamanya.
Karena ukurannya yang sangat besar, maka pesawat ini dikategorikan sebagai pesawat ringan dan telah diuji oleh Otoritas Penerbangan Sipil (CAA), dan memerlukan sertifikat untuk menerbangkannya dalam pertunjukan publik.
Dengan bangga, ayah dari tiga anak yang merupakan konsultan teknik mesin itu menjelaskan, “Ini merupakan pesawat model tenaga listrik terberat di dunia.”
“Pesawat model bomber ini memiliki berat sekitar 100 pon dan memiliki empat mesin bertenaga listrik empat kilowatt dan tiap motor memiliki 24 baterai yang menggerakkannya. Baling-balingnya memiliki diameter 2 kaki,” kata Nijhuis.
Nijhuis menuturkan, semua bagian pesawat itu dibuatnya sendiri di satu garasi rumahnya. “Pesawat ini dapat dipisah-pisah menjadi delapan bagian dan dibaut untuk menjadikannya satu pesawat yang utuh. Tidak seperti pesawat model yang lebih kecil, jika pesawat ini menabrak sesuatu maka bagian-bagian pesawat akan terpisah,” paparnya.
Menurut Nijhuis, semakin besar pesawat model, semakin mudah untuk terbang. Pesawat model karyanya itu bisa dibilang sangat sempurna karena memiliki berbagai fungsi layaknya pesawat sungguhan.
Pesawat itu memiliki pengendali elevator, pengendali kemudi, pintu-pintu untuk bom. “Bahkan, jika Anda mau, Anda bisa menjatuhkan bom sebenarnya,” katanya sambil tersenyum lebar.
Nijhuis kini terus melakukan pengembangan untuk pesawat modelnya, terutama untuk meningkatkan kemampuan baterainya. Dia berharap proyek pengembangan pesawat model dengan baterai yang lebih tahan lama dapat segera rampung. Dengan baterai yang lebih tahan lama, dia dapat menerbangkan pesawatnya lebih dari delapan menit.
Kecintaan pria berusia 46 tahun terhadap dunia aeromodeling dimulai sejak kecil. Dia sejak kecil suka menyaksikan berbagai atraksi menarik pesawat-pesawat model yang digerakkan dengan kendali jarak jauh. Setiap melihat seseorang memainkan pesawat model, dia ingin ikut merasakan keasyikannya.
Hingga pada tahun 1980-an, dia memiliki pesawat model pertamanya dan sejak itulah dia mulai merakit sendiri berbagai pesawat model. Dengan memasuki berbagai kompetisi dan kelompok penggemar pesawat model, pengetahuannya pun semakin luas. Hingga akhirnya dia pun mewujudkan mimpi terbesarnya kali ini. (syarifudin, sindo 24 april 2010)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar