SEOUL (SINDO)- Kim Jong-Il menjadi pria paling bahagia di Korea Utara (Korut) kemarin. Dia merayakan ulang tahunnya ke-69 dan menggelar festival meriah.
Berbagai acara digelar, mulai dari penampilan seni, pemutaran film, tarian renang harmoni dan festival Kimjongilia. Jalan-jalan pun didekorasi dengan lampion dan pesan-pesan harapan baik.
“Seluruh negeri diliputi kebahagiaan dan kebanggaan besar,” ungkap kantor berita Pyongyang pada Selasa (15/2) malam menjelang hari libur paling penting di negara komunis tersebut.
Pesawat diterbangkan untuk membagikan hadiah di delapan pulau di Laut Kuning, yang menjadi bagian dari pemberian tahunan berupa permen, permen karet, dan kue-kue untuk seluruh anak-anak.
“Musim semi datang lebih awal bagi Kim yang mengaku lahir di Gunung Paekdu, wilayah perbatasan dengan China. Sebuah lingkaran halo matahari muncul di Puncak Jong-Il di gunung tersebut.
Namun surat kabar internet, The Daily NK menulis, makanan yang biasa dikirimkan ternyata tidak ada di sedikitnya satu provinsi. Harian online tersebut mengutip satu sumber di provinsi North Hamkyung yang menjelaskan, pemerintah selalu menyediakan beras atau jagung yang sangat berharga di negara itu, selama lima hingga sepuluh hari sebelum ulang tahun Kim.
“Pada Selasa pagi (15/2), tidak ada makanan atau hadiah yang dibagikan, bahkan untuk pejabat di sana,” tulis Daily NK yang dikelola penentang rezim junta.
Sumber itu menjelaskan, para pekerja di pabrik senjata di provinsi itu mendapatkan makanan tambahan dan anak-anak mereka mendapat hadiah permen.
Kim saat ini sedang berjuang memulihkan krisis ekonomi dan menghadapi keterbatasan pangan, saat dia mempersiapkan penyerahan kekuasaan pada putra bungsunya Jong-Un. Meski kondisi kesehatan Kim semakin tidak pasti setelah serangan stroke pada Agusuts 2008, dia masih melakukan kunjungan lawatan ke pabrik-pabrik, pusat industri, dan unit-unit militer.
Sementara itu hubungan Korut dengan Korea Selatan (Korsel) masih membeku setelah keduanya terlibat insiden berdarah di perbatasan pada tahun lalu. Padahal Korsel merupakan salah satu penyuplai makanan terbesar ke Korut.
Korut juga menghadapi berbagai sanksi internasional yang diterapkan untuk mencegah pengembangan persenjataan nuklir dan rudal. Kendati demikian, China masih memberikan dukungan dan bantuan ekonomi pada Pyongyang.
Bulan lalu, Korut dilaporkan meminta Amerika Serikat (AS) untuk kembali mengirimkan bantuan makanan. Dua badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah memulai misi menuju Korut untuk mengetahui situasi krisis pangan yang dialami negara komunis itu setelah musim dingin yang sangat ekstrim dan kenaikan harga pangan global.
Misi PBB itu diluncurkan setelah kunjungan Program Pangan Dunia (WFP) dan Organisasi Pangan dan Agrikultur (FAO) pada tahun lalu. Lembaga PBB itu memperkirakan lima juta rakyat Korut akan menghadapi krisis pangan pada 2011.
Sejumlah aktivis Korsel pun turut merayakan ulang tahun Kim dengan menerbangkan puluhan ribu selebaran menggunakan balon-balon udara di perbatasan. (AFP/Rtr/syarifudin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar