TRIPOLI- Putra Muammar Khadafi, Saadi, ditahan di rumah tamu negara di ibu kota Niger, Niamey, kemarin, setelah melarikan diri dari Libya pada akhir.
Saadi Khadafi, 38, merupakan putra ketiga dari tujuh anak laki-laki Khadafi. Dia termasuk 32 petinggi rezim Khadafi yang melarikan diri ke Niger bulan ini.
“Saadi diterbangkan ke Niamey pada Selasa (13/9) setelah naik ke pesawat Hercules C-130 milik angkatan udara, dari kota Agadez,” kata beberapa pejabat Niger pada AFP. “Dia ditempatkan di kediaman gubernur di kota gurun dengan delapan orang dekat Khadafi, setelah mereka melintas ke Niger pada Minggu (11/9).
Amerika Serikat (AS) menerima jaminan Niamey bahwa Saadi Khadafi berada dalam tahanan pasukan keamanan Niger. Saadi merupakan komandan unit militer elit setelah melepas karirnya di dunia sepakbola, usai keluar dari tim sepakbola di Italia.
“Pemahaman kami, seperti yang lain, dia ditahan di sebuah rumah tamu negara. Ini tahanan rumah yang penting di fasilitas pemerintahan, ini setahu kami,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland.
Namun hingga kini keberadaan ayahnya masih menjadi teka-teki. Pasukan aliansi NATO menyatakan tidak tahu di mana Khadafi bersembunyi. NATO juga tidak tahu apakah Khadafi sudah keluar dari Libya atau belum. NATO menekankan, Khadafi bukan target pengeboman pesawat tempur asing setiap hari di Libya.
Juru bicara misi NATO di Libya Kolonel Roland Lavoie menjelaskan, aliansi mencapai sejumlah tahap dalam konflik. Dia juga mengatakan, intelijen mengonfirmasi bahwa Khadafi masih di Libya, tapi keberadaannya hingga kini masih misteri. “Sejujurnya kami tidak tahu jika dia telah meninggalkan negara ini. Dia tidak tampil ke publik di negara ini selama beberapa waktu dan ini memunculkan pertanyaan tentang keberadaannya. Tapi kami tidak tahu pasti tentang di mana dia saat ini,” katanya.
Khadafi hanya didengar suaranya dari rekaman audio yang disiarkan oleh televisi Arrai yang berkantor pusat di Suriah. Pernyataan terbaru Khadafi juga hanya dibacakan oleh pemilik televisi tersebut.
Menurut Lavoie, misi NATO tidak untuk memburu Khadafi. “Kami tidak memiliki urusan untuk menargetkan atau menangkap Khadafi,” paparnya.
Namun Kolonel asal Kanada itu menyatakan, ruang gerak Khadafi semakin terbatas karena pasukan pendukung Dewan Transisi Nasional (NTC) mendekat di satu-satunya wilayah basis pendukungnya. “Secara pasti, daerah operasi Khadafi berkurang,” katanya.
Lavoie menuturkan, gerakan pasukan NTC dalam dua hari terakhir telah mengurangi wilayah yang dikuasai pasukan Khadafi di kota Sirte, pantai Mediterania dan kota gurun Bani Walid di selatan oasis Waddan dan Sabha yang memiliki akses ke perbatasan gurun Libya.
NATO kemarin menjelaskan, pesawat-pesawat tempur mereka menyerang sembilan target di sekitar Sirte, tujuh target di sekitar Waddan dan satu target di Zillah, kota oasis lainnya. Gelombang pengungsi melarikan diri dari Sirte dan tiba di kota Sadada yang dikuasai NTC.
“Mereka tahu perang menuju Sirte sehingga mereka mencari tempat yang aman,” kata komandan NTC Omran Abdul Salam. (syarifudin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar