Cari di Sini

Jumat, 29 Juli 2011

Indonesia Bisa Samai China-Korea Selatan

Friday, 29 July 2011. JAKARTA – Indonesia berpeluang menyamai China dan Korea Selatan (Korsel) apabila mampu menjaga stabilitas ekonomi dan politik. Indonesia dinilai merupakan negara yang unik, sehingga mampu bersaing di tingkat global.

“Fakta bahwa negaranegara begitu cepat berubah, tapi Indonesia mampu mempertahankan kestabilan politik dan ekonomi. Jika stabilitas ini tetap terjaga, Indonesia akan mempunyai banyak kesempatan untuk menyamai China,” ujar futurolog George Friedman di sela acara International Conference on Futurology,“How the World will Change in the Next 30 Years: World Experts Talk about Global Trends and Forces that will Sweep the 21st Century, di Jakarta kemarin.

Dia menuturkan, investor asing akan mendapatkan banyak keuntungan apabila berinvestasi di Indonesia.Sebaliknya, posisi China tidak lagi kompetitif. Negara itu tidak bisa menguasai pasar dalam negerinya sendiri,sehingga harus terus meningkatkan ekspor.“ Penduduk di China penghasilannya kecil sekali,sekitar USD3 per hari, sehingga mereka semakin terbebani dengan rakyatnya yang miskin,” paparnya.

Vice Chairman Citi, Global Head, Public Sector and Sovereign Wealth Funds Zubaid Ahmad mengatakan, dalam 30 tahun mendatang masalah populasi akan menghambat perekonomian China. Sedangkan, Indonesia dan India akan masuk dalam lima besar negara yang pertumbuhan ekonominya paling tinggi.

Saat ini posisi China memang bisa mengalahkan Amerika Serikat (AS) namun hal itu tidak akan berlangsung lama. “Dalam 10 tahun terakhir Indonesia melakukan hal hebat dan mampu meningkatkan produk domestik bruto (PDB).Tantangannya adalah mengambil jalur yang benar,”ucapnya.

Kendati demikian, Zubaid mengingatkan bahwa kondisi infrastruktur bisa menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karena itu, dia berharap, masalah infrastruktur di Tanah Air harus segera diselesaikan. “Infrastruktur dan politik menjadi pendorong perubahan ekonomi di masa depan. Kita harus mempunyai rencana jangka panjang,”kata Zubaid.

Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung menjelaskan, saat ini kondisi infrastruktur di Indonesia memang belum memadai.Namun, dia meyakini, pemerintah tengah berupaya keras untuk mengatasi masalah itu. Peran swasta juga dibutuhkan untuk berinvestasi di sektor infrastruktur.

“ Aturan harus diperbaiki dan diubah. Kalau infrastruktur dibiayai swasta, itu silakan asalkan menguntungkan mereka,”ujar Chairul. Chairul menjelaskan,PDB yang terus meningkat dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia terus tumbuh.

Indonesia mempunyai masa depan yang cerah dan mampu bersaing di tingkat global. “Indonesia tidak bisa diremehkan. Kami dan generasi muda percaya Indonesia lebih baik daripada negara lain,”cetusnya. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan mengatakan, Indonesia mampu mengelola kebijakan moneter dan fiskal dalam beberapa tahun terakhir.

Hal itu bisa menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di Indonesia. Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) Dino Patti Djalal mengatakan,Indonesia bisa menjadi negara yang penting serta mampu bersaing di tingkat global apabila mampu mengembangkan ideologi keunggulan dan persatuan.

“Ini semuanya sangat penting dan akan terus relevan untuk generasi yang akan datang. Kita perlu menggandakan ideologi persatuan dengan ideologi keunggulan yakni seperti idealisme dan inovasi,” ujarnya. Dia mengatakan,Indonesia tidak boleh puas pada prospek semata.

Indonesia harus menjadi bangsa yang memiliki inovasi dan berpikir global di 30 tahun mendatang.“Indonesia jangan cepat merasa puas dengan prospek saja.Tetapi, bagaimana prospek-prospek baik tersebut terealisasikan,” tegas Dino.

Inovasi

Pendiri Institute for Global Futures James Canton mengatakan, inovasi merupakan kunci untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Inovasi itu lebih mengarah kepada teknologi. “Pengembangan inovasi merupakan investasi masa depan,”katanya.

Menurut Canton, masa depan yang ekstrem lebih banyak menghadapi risiko dibandingkan sebelumnya. Risiko itu di antaranya jumlah penduduk yang semakin besar, semakin kompleksnya persoalan lantaran semakin banyak pola pikir, dan berbagai kesempatan yang ekstrem.

“Perubahan pun bakal terjadi, baik di tingkat individu hingga institusi,” papar James Canton. Dia memprediksi, inovasi bakal merambah semua bidang, mulai pertanian hingga medis. “Nantinya juga bakal ada kombinasi antara medis dan fashion,” katanya.

Ketika saat ini orang hanya dapat memiliki sepatu, di masa mendatang orang dapat membeli kaki yang indah. Pada dekade mendatang, gen pun dapat dimodifikasi. Operasi medis pun dapat dilaksanakan dengan robot dan dilaksanakan dari jarak jauh. “Era teknologi informasi pun menjadi kunci dalam pertumbuhan ekonomi,”katanya.

Ranah keamanan juga dipengaruhi oleh teknologi. Menurut Canton, pertahanan suatu negara juga sangat bergantung pada teknologi.“Komputer semakin kecil. Semua orang pun menggunakan teknologi 3D, dari televisi hingga ponsel,”kata Canton.

Futurolog lainnya, Roger Beachy,menilai pentingnya ketahanan pangan di masa mendatang. Agar mampu meningkatkan hasil panen, diperlukan penerapan teknologi aplikasi.“ Keamanan pangan menjadi tantangan utama di masa mendatang,”katanya. sandra karina/andika hendra m/rini harumi w

Tidak ada komentar:

Posting Komentar