Cari di Sini

Selasa, 27 Maret 2012

Tawaran Annan Peluang Terakhir Rezim Assad

MOSKOW – Presiden Rusia Dmitry Medvedev kemarin memperingatkan Suriah bahwa tawaran Utusan Liga Arab dan Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan merupakan peluang terakhir rezim Damaskus untuk menghindari perang sipil. 


Kremlin juga menegaskan dukungan penuh terhadap enam poin proposal damai Annan untuk dilaksanakan Suriah. Sikap tegas Medvedev itu diungkapkan beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengumumkan rencana mengirimkan bantuan non-senjata pada pemberontak Suriah. ”Ini mungkin menjadi peluang terakhir bagi Suriah untuk menghindari perang sipil berkepanjangan.

Kami akan memberi Anda dukungan penuh kami di tiap level yang ada. Kami sangat berharap bahwa upaya Anda mendapat hasil positif,” tegas Medvedev pada Annan dalam pertemuan di Moskow, sebelum pemimpin Rusia itu menuju Seoul,dikutip AFP. Annan berharap, Rusia memainkan peran aktif dalam memastikan bahwa rezim Suriah dan oposisi menjalankan inisiatif damai yang didukung Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa- Bangsa (DK PBB).

Annandijadwalkanberadadi China hari ini untuk meminta dukungan dari Beijing di DK PBB.Moskow dan Beijing telah dua kali mengeluarkan veto untuk menggagalkan draf resolusi DK PBB yang mengecam rezim Suriah.China juga mengungkapkan dukungan atas misi Annan. Enam poin proposal damai Annan itu termasuk desakan agar pasukan Suriah ditarik dari berbagai kota dan membuka akses kemanusiaan pada ribuan warga sipil.

Namun,proposal itu tidak secara eksplisit meminta pasukan oposisi mundur dari wilayah yang dikuasainya. Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Gennady Gatilov menulis di Twitter setelah pertemuan Annan bahwa otoritas Suriah tampaknya siap melaksanakan proposal damai tersebut. Rusia dalam beberapa pekan ini berupaya mengurangi citra bahwa negaranya sebagai aliansi utama Suriah.

Moskow menuduh Assad membuat banyak kesalahan dan menganggapnya tidak mendengarkan saran Rusia untuk mengakhiri krisis di Suriah. Kekuatan Barat masih meragukan keinginan Assad untuk bernegosiasi karena pemimpin Suriah itu tidak menunjukkan banyak sinyal hendak melaksanakan proposal damai tersebut. Barat konsisten mendesak Assad mundur dari jabatannya.

Oposisi Suriah juga sejak awal menolak bernegosiasi dengan rezim Presiden Bashar al-Assad. Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabilal-Arabimenyatakan, dia tidak memperkirakan ada seruan agar Assad mundur pada pertemuan tahunan Liga Arab di Irak bulan depan.Utusan Rusia untuk Timur Tengah akhir pekan lalu bertemu Menlu Aljazair Mourad Medelci sebelum konferensi tingkat tinggi Liga Arab.

Meskipun Aljazair diduga memiliki hubungan dekat dengan Suriah, mereka mendukung keputusan Liga Arab untuk mengeluarkan Damaskus dari kelompok itu pada November silam. Sementara,Turki menutup kedutaan besarnya di Suriah kemarin. Langkah ini semakin mengisolasi rezim Assad.

Turki akhir pekan lalu juga mengumumkan akan bekerja sama dengan Washington untuk menyediakan bantuan non-senjata pada oposisi Suriah.Kekerasan terus terjadi di Suriah. Asap tebal tampak membumbung dari sedikitnya dua lokasi di Homs,kota terbesar ketiga di negara itu. syarifudin 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar