Cari di Sini

Selasa, 20 Maret 2012

Puluhan Ribu Demonstran Kecam Korupsi di Irak

BASRA – Puluhan ribu orang pendukung ulama Moqtada al- Sadr berunjuk rasa di Basra, Irak Selatan, kemarin, mengecam buruknya pelayanan publik dan meluasnya korupsi di negara itu.


Demonstrasi itu digelar bertepatan dengan peringatan sembilan tahun invasi pimpinan Amerika Serikat (AS) yang menggulingkan rezim Saddam Hussein. Demonstran membanjiri kota pelabuhan Basra dengan melambaikan bendera Irak serta foto Sadr serta ayahnya, Ayatollah Mohammed Mohammed Sadiq al-Sadr, yang tewas pada 1999 oleh pembunuh yang dikirim Saddam.

“Kita tidak dapat beristirahat saat terjadi ketidakadilan terhadap kita.Tuntut hak Anda, saya akan mendukung kalian dan dengan persatuan kita akan kuat. Kalian harus berjuang untuk sebuah bangsa yang stabil,” ungkap pernyataan tertulis Sadr yang dibacakan Sheikh Assad al-Nassari, dikutip AFP. Saat ini Sadr berada di Iran. Demonstran berasal dari berbagai provinsi di Irak.Mereka ambil bagian dalam demonstrasi bertema “Hari untuk Mendukung Penindas Rakyat Irak”.

Pengunjuk rasa meneriakkan “Ya untuk hak asasi! Ya untuk kemanusiaan! Tidak untuk ketidakadilan! Tidak untuk kemiskinan! Tidak untuk korupsi!” Beberapa demonstran membawa kabel listrik, pipa air,dan sekop untuk menyimbolkan buruknya layanan publik di Irak. Pengunjuk rasa lainnya membawa keranda jenazah dengan tulisan “demokrasi, listrik, edukasi, dan layanan publik.”

Meski produksi minyak Irak meningkat, rakyatnya masih mengalami pemadaman listrik tiba-tiba,polusi udara,meluasnya korupsi, dan tingginya pengangguran. Gerakan Sadr saat ini memiliki 40 anggota parlemen dan beberapa menteri sebagai bagian dari kekuatan politik utama di Irak. Gerakan itu menggerakkan unjuk rasa bertepatan dengan sembilan tahun invasi AS di Irak.

Unjuk rasa kemarin tidak bertujuan mengumandangkan pesan anti-AS,meski beberapa demonstran membawa tulisan“Tidak untukAmerika” dan “Tidak untuk Israel.” Polisi Basra memperkirakan, unjuk rasa kemarin diikuti oleh 700.000 hingga 1 juta orang.Koresponden Reuters di lokasi menyatakan, ratusan ribu orang berunjuk rasa di kota tersebut. Pasukan AS yang pernah mencapai 170.000 personel di Irak telah ditarik dari negara itu pada Desember.

Sekarang hanya ada 157 tentara AS yang berjaga di Kedutaan Besar AS, untuk menambah pasukan marinir yang bertanggung jawab atas keamanan misi diplomatik Negeri Paman Sam. Dalam beberapa tahun terakhir gerakan Sadr menggelar unjuk rasa pada 9 April, bertepatan dengan hari saat AS secara resmi menggulingkan Saddam.

Unjuk rasa yang digelar kemarin hanya 10 hari sebelum Baghdad menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Liga Arab. Ini merupakan pertama kalinya pertemuan Liga Arab dilakukan di ibu kota Irak sejak invasi Saddam ke Kuwait pada 1990.

Gerakan Sadr juga sering menggelar unjuk rasa mengecam pemerintahan Suni di negara- negara Arab lain, terutama Bahrain dan Arab Saudi yang melumpuhkan demonstran Syiah tahun lalu.Pada unjuk rasa 9 Maret silam demonstran membakar bendera Saudi. syarifudin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar