Cari di Sini

Sabtu, 07 Juli 2012

Jenderal Suriah Membelot

PARIS – Jenderal Munaf Tlass yang dekat dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan keluar ganya telah membelot. Tindakan ini merupakan pukulan besar bagi Assad.

“Jenderal Munaf Tlass membelot tiga hari lalu, dan dia sepertinya telah meninggalkan Suriah,” ujar sumber yang de kat de ngan Pemerintah Suriah. Tlass merupakan pejabat militer dengan pangkat tertinggi yang membelot dari rezim Assad. Dia menuju Paris bersama istri dan saudari kandungnya, Nahed Ojjeh, yang juga janda miliuner pedagang senjata asal Arab Saudi Akram Ojjeh.

Tlass merupakan anggota lingkaran terdalam rezim Suriah dan teman bermain Assad saat kecil. Dia merupakan putra mantan menteri pertahanan Suriah Mustafa Tlass, teman dekat mendiang ayah Assad dan pendahulunya, Hafez. Sementara itu, Prancis dan Amerika Serikat (AS) men dorong sanksi lebih keras terhadap Suriah dalam konferensi internasional “Teman-teman Suriah” yang diikuti 100 negara kemarin.

Presiden Prancis Francois Hollan de menyatakan, kekerasan di Suriah yang menewaskan 16.500 jiwa telah mengancam keamanan internasional. Dia mengiyakan desakan AS untuk sanksi lebih keras dari Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) terhadap Suriah. “Tidak lagi diperdebatkan bahwa krisis ini telah menjadi ancaman perdamaian dan keamanan internasional,” ujar Hollande dalam konferensi Teman-teman Suriah yang diboikot oleh Rusia dan China, dikutip AFP.

Rusia dan China merupakan aliansi Suriah yang telah mengeluarkan dua veto untuk menggagalkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan sanksi terhadap rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.

“Sehingga, kita harus menarik kesimpulan. Bashar al- Assad harus pergi. Sebuah pemerintahan transisi harus dibentuk. Ini kepentingan semua orang. Pada mereka yang berpendapat bahwa rezim Bashar al-Assad tidak disukai, dapat menghindari kekacauan. Saya katakan pada mereka bahwa mereka memiliki pilihan yakni rezim yang paling tidak disukai dan kekacauan. Kekacauan akan mengancam kepentingan mereka,” tutur Hollande.

Hollande menyerukan semua peserta konferensi untuk mendorong Dewan Keamanan PBB mengambil langkah secepat mungkin untuk men du kung rencana menghentikan krisis. Konferensi di Paris ini di gelar setelah pertemuan serupa di Tunisia dan Istanbul. Ketiga konferensi ini menyerukan aksi lebih keras terhadap pemerin tahan Assad. China tidak hadir dalam semua pertemuan itu.

Adapun, AS, Prancis, Inggris, Jerman, Arab Saudi, dan Qatar memimpin kelompok yang terdiri atas 60 anggota, termasuk sebagian besar negara Uni Eropa dan Liga Arab. Anggota tetap Dewan Keamanan PBB, AS dan Prancis, memimpin desakan untuk sanksi lebih keras terhadap Assad dan lingkaran da lamnya.

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton kemarin menyerukan resolusi PBB untuk menerapkan sanksi terhadap Suriah. “Kita harus kembali dan meminta untuk resolusi di Dewan keamanan yang memberlakukan konsekuensi nyata dan segera untuk tidak terpenuhinya kewajiban, termasuk sanksi-sanksi berdasarkan Chapter 7,” tuturnya.

Chapter 7 menyebutkan penerapan sanksi ekonomi hingga pengerahan militer terhadap suatu negara. “Kami, dan kami yakin sebagian besar negara yang diwakili di Paris, berpikir untuk menerapkan Chapter 7 sanksi ekonomi terhadap Assad. Banyak negara di Paris telah mendukung sanksi tersebut, tapi mengglobalkan tujuan itu akan sangat penting,” tutur pejabat AS yang bersama pesawat Hillary saat menuju Paris.

Sementara, WikiLeaks memublikasikan lebih dari 2 juta email dari tokoh-tokoh politik Suriah sejak 2006 hingga saat ini. “Baru saja, WikiLeaks mulai memublikasikan file-file Suriah, lebih dari 2 juta email dari to koh politik Suriah, para menteri dan perusahaan, sejak Agus tus 2006 hingga Maret 2012,” tutur Sarah Harrison, juru bicara WikiLeaks. ●syarifudin 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar