GAZA CITY- Beberapa jam setelah kesepakatan gencatan senjata antara faksi Palestina, Israel melancarkan serangan udara di dekat kota Khan Yunis, Gaza tenggara, kemarin, menewaskan dua pejuang Hamas.
Serangan itu terjadi di Khuza'a, daerah dekat perbatasan yang tertelak di timur Khan Yunis. Kedua orang yang tewas berasal dari Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas. Nama korban Abdallah al-Qarra dan Muataz Abu Jamea. Militer Israel mengakui melakukan serangan tersebut.
“Militer Israel mengidentifikasi dua pejuang dari Hamas dalam dua insiden di selatan Jalur Gaza. Pasukan udara menembaki mereka dan mengenai pihak yang diidentifikasi,” papar pernyataan militer rezim Zionis, seperti dilaporkan kantor berita AFP.
Korban tewas itu menambah total warga Gaza yang terbunuh dalam 13 serangan udara Israel menjadi tujuh orang. “Mereka yang tewas termasuk tiga pejuang Hamas, tiga warga sipil, dan seorang polisi,” papar petugas medis. Sebanyak 41 orang lainnya terluka dalam serangan Israel, yang melibatkan kekuatan pesawat tempur dan tiga serangan angkatan darat.
Pejuang Hamas menembakkan sebuah roket ke sebuah bus sekolah sebagai balasan terhadap serangan Israel. Tentara rezim Zionis kemudian membombardir Shejaiya, gaza bagian timur, hingga menewaskan seorang pria berusia 50 tahun dan melukai lima orang lainnya. Israel kemudian melancarkan 13 serangan udara ke penjuru Gaza, termasuk di Rafah.
Beberapa saat sebelum tengah malam, pemerintah Hamas berupaya membuat kesepakatan dengan faksi-faksi Palestina untuk mempertimbangkan gencatan senjata. Tapi beberapa jam kemudian, Israel melancarkan serangan udara di utara Gaza.
Utusan Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan, kepemimpinan Palestina melakukan gencatan senjata dengan Hamas dan aliansinya di Gaza, untuk menghentikan agresi baru Israel. “Kami melakukan segalanya untuk menghentikan agresi ini semakin memanas,” kata kepalam isi pengawas Palestina Riyad Mansour setelah bertemu presiden Dewan Keamanan PBB Nestor Osorio untuk meminta lembaga internasional itu meredam ketegangan baru. Osorio merupakan duta besar Kolombia untuk PBB yang kini menjaba presiden Dewan Keamanan PBB sejak April.
Menurut Mansour, gencatan senjata oleh Hamas efektif berlaku pada pukul 20.00 GMT.
“Sesuai pemahaman saya, Hamas dan kelompok lain mendeklarasikan gencatan senjata dan kami harap semua pihak, termasuk Israel, akan mengikuti gencatan senjata itu,” paparnya.
Kekerasan yang terjadi di Gaza kali ini merupakan yang terburuk sejak Israel melancarkan 22 hari agresi pada akhir tahun 2008 yang menewaskan lebih dari 1.400 rakyat Palestina di Gaza dan 13 warga Israel.
Saat ditanya tentang serangan Hamas yang mengenai bus sekolah Israel, Mansour menjelaskan, Presiden Palestina Mahmud Abbas mengecam semua bentuk kekerasan yang akan merugikan rakyat sipil, baik dari Israel atau Palestina.
“Kami tidak ingin ada alasan apapun yang digunakan untuk terjadinya perang yang lebih besar, yang akan merugikan lebih banyak warga sipil di kedua pihak, serta mengakibatkan lebih banyak kehancuran,” tutur Mansour. (syarifudin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar