Keloid adalah suatu penyakit yang tidak asing lagi dikalangan masyarakat. Keloid memang penyakit yang sulit disembuhkan, tapi ini semua kehendak allah kita hanyalah berusaha. Tak ada salahnya jika kita berikhtiar untuk menyembuhkannya. Penyembuhan keloid ada beberapa cara, semua cara yang kita lakukan tersebut hanyalah sebagai perantara. Hakekatnya semua itu yang menyembuhkan adalah allah.
Untuk lebih aman gunakan saja pengobatan keloid dengan herbal. Mari kembali kealam, hidup sehat dengan herbal. Lihat kanan kiri disekitar kita, tak kita sadari bahwa disekitar kita bisa juga dijadikan perantara sebagai obat suatu penyakit yang anda derita. Dengan herbal memiliki resiko kecil dibanding obat kimia. Obat kimia memang cara yang cepat untuk sembuh, tapi jika mengomsumsi lebih banyak akan beresiko tinggi. Sedang herbal cara penyembuhan dengan jangka waktu yang lama, tapi sembuh dengan alami tanpa resiko. Cuman jika menggunakan pengobatan secara herbal harus sabar dan telaten dalam melakukannya insaallah akan sembuh. Kita hanya bisa berikhtiar dan berdo’a, hanyalah allah yang menentukan.
arang orang menaruh perhatian bahwa didalam kayu terbakar terjadi reaksi kimia dan fisika. Melalui suatu proses reaksi kimia dan fisika (panas), air dalam kayu bakar didorong keluar ke bagian bawah kayu karena bagian atas kayu mengalami pembakaran. Dalam bahasa Bali air itu disebut “Yeh Saang Api” (air kayu bakar).
Di Bali telah diketahui secara turun-temurun bahwa air kayu bakar berkhasiat untuk menghilangkan bekas luka parut (keloid), merupakan daging menebal yang menutupi luka. Berdasarkan pengalaman tersebut, produsen mencoba mengekstrak air asap tanaman obat untuk pengobatan bekas luka parut.
Dizaman modern, dimana bahan kayu bakar sangatlah jarang digunakan, tentunya air kayu bakar sangat susah didapatkan. Melalui proses kondensasi (perubahan asap menjadi air, melalui proses pendinginan), asap dan uap panas dari tanaman obat berhasil diambil airnya dan diberi nama Banyu Kuntho.
Banyu Kuntho merupakan air asap tanaman obat yang dikembangkan oleh Pak Oles dengan teknologi kondensasi secara traditional.
Ini merupakan gambar penyakit keloid
Keloid
Komposisi : Air asap tanaman obat, ekstrak tanaman yang terlarut dalam air dari reaksi kimia dan panas.
Kegunaan : insya Allah Menghilangkan bekas luka parut (keloid).
Pemakaian : Dioles 3-4 kali sehari, semakin sering mengoles semakin cepat hasilnya. Dalam waktu 2-4 bulan bulan keloid akan mengecil atau hilang sama sekali. Tergantung besar kecilnya keloid.
Selain dengan cara diatas berikut ada beberapa wawasan tentang keloid :
Benjolan pada kulit yang dikenal dengan sebutan keloid suatu saat mungkin dapat menghampiri kulit kita terutama ketika ada luka, baik terkena guratan pisau, luka bakar, bekas bisul ataupun jerawat. Keloid yang menempel di dalam kulit sering terlihat menyebalkan di mata orang. Keloid dapat mengakibatkan estetika kulit berkurang terutama bila keloid tersebut timbul di tempat yang sangat tidak diharapkan yaitu wajah. Bagi kaum perempuan, kecantikan mereka akan menjadi sangat terganggu.
Apa sih keloid itu? Keloid adalah benjolan padat di kulit yang merupakan pertumbuhan proliferatif (perbanyakan) dari jaringan fibrosa (jaringan ikat pada kulit) setelah mengalami penyembuhan luka. Keloid sebenarnya merupakan suatu tumor jinak pada kulit namun keloid tidak mengundang bahaya pada nyawa. Keloid yang lebih dari 1 kita sebut sebagai keloidosis.
Pada suatu luka, proses katabolisme dan anabolisme mencapai keseimbangan kira-kira 6-8 minggu setelah operasi. Pada keadaan normal, luka yang terjadi pada kulit akan membuat sel-sel kulit dan jaringan penghubung (fibroblast) mulai menggandakan diri untuk memperbaiki kerusakan. Pada kasus keloid, terjadi ketidakseimbangan antara pembentukan dan penghancuran (degradasi) kolagen. Meskipun luka sudah tertutup, pertumbuhan yang berlebih terus terjadi sehingga mengakibatkan penumpukan fibroblast dan kemudian penonjolan keluar permukaan kulit yang akhirnya membentuk benjolan di jaringan luka.
Faktor penyebab keloid masih belum diketahui dengan pasti, tetapi diduga disebabkan oleh peradangan. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keloid antara lain adalah:
* Genetik dan ras : Keloid berhubungan dengan gen HLA-B14, HLA-B21, HLA-BW16, HLA-BW35, HLA-DR5, HLA-DQW3, dan golongan darah A. Keloid lebih banyak ditemukan pada orang kulit hitam dibandingkan orang kulit putih di barat. Keturunan Afrika lebih banyak menderita keloid dibandingkan orang kulit putih. Begitu juga dengan Malaysia. Kebanyakan masyarakat India memiliki kulit yang mudah terkena keloid, kedua adalah bangsa Melayu, dan ketiga adalah bangsa Cina.
* Umur : Keloid umumnya muncul pada anak-anak dan dewasa muda (10-30 tahun). Pria dan wanita tidak memiliki perbedaan dalam memiliki keloid.
* Jenis dan lokasi trauma : Keloid lebih sering terjadi pada peradangan yang lama sembuh dan pada daerah dengan regangan kulit yang tinggi, misalnya: dada, bahu, leher, kepala, dan tungkai.
* Vaksinasi : Biasanya vaksinasi BCG akan menimbulkan bekas.
Gejala dan tanda dari keloid : adalah adanya benjolan kemerahan berbentuk kubah, keras, tidak teratur, berbatas jelas, menonjol, pigmentasi, ukurannya jauh lebih besar daripada lukanya sendiri, sifatnya melebar dan meninggi dengan terlihat adanya teleangiectasis. Pada tahap awal benjolan terasa kenyal, gatal, dan nyeri bila disentuh tetapi lama-kelamaan benjolan mengeras dan tidak terasa apa-apa. Perkembangan keloid biasanya cepat, kira-kira dalam jangka waktu bulanan.
Pada pemeriksaan fisik perlu diketahui riwayat lesi, ciri-ciri lesi, serta frekuensi tempat-tempat lesi. Pada keloid sebenarnya tidak perlu melakukan pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan darah karena hanya akan mempermahal biaya pemeriksaan, tetapi cukup melakukan biopsi saja.
Lokasi-lokasi munculnya keloid antara lain adalah di pipi, telinga, leher, dan cenderung di dada bagian atas dan bahu.
Terapi yang diberikan untuk keloid antara lain:
1. Injeksi kortikosteroid intralesi : Berupa penyuntikan di lokasi keloid. Umumnya penyuntikan perlu dilakukan berulang-ulang sehingga sering kali pasien mengeluhkan ketidaknyamanan.
2. Operasi : Pada operasi, sulit untuk melakukan pengangkatan keloid secara menyeluruh. Operasi kurang cocok untuk dilakukan karena dengan membuat sayatan baru maka akan menimbulkan keloid baru lagi.
3. Bedah beku (Cryosurgery) : Menggunakan nitrogen cair. Umumnya teknik ini lebih dianjurkan karena kurang menyebabkan nyeri. Tetapi teknik ini hanya bisa diterapkan pada keloid dalam ukuran kecil.
4. Bedah skapel : Merupakan operasi ringan pengambilan keloid dengan menggunakan pisau dan benang khusus. Prognosis pada keloid yang hanya diterapi dengan bedah skapel saja biasanya dapat kambuh kembali (>50%). Biasanya teknik ini akan dikombinasi dengan teknik lain.
5. Laser : Merupakan metode yang banyak dilakukan karena tidak merusak jaringan di sekitar. Lamanya pengobatan tergantung pada ukuran keloid. Perawatan pasca terapi laser harus hati-hati, misalnya saja tidak boleh terkena air, mengganti perban harus bersih untuk mencegah terjadinya infeksi.
6. Pengolesan cream
Untuk mengurangi kemerahan serta meringankan rasa nyeri dan gatal-gatal.
7. Kompresi : Pemakaian plester yang mengandung hydroactive polyurethane efektif menyamarkan keloid. Terapi ini hanya dilakukan selama 12 jam sehari secara berturut-turut selama 8 minggu.
Selain Dengan cara-cara diatas berikut ada cara dengan pengobatan secara herbal :
Luka yang relatif dalam seperti bekas operasi, luka tusuk, luka bakar, luka tembak bahkan luka tato atau tindik pun bisa menimbulkan keloid. Untuk menghilangkannya ramuan berikut bisa dicoba:
* 1 sdm asam kawak
* 1 sdt kapur sirih
* Campur kedua bahan tersebut hingga rata.
* Kemudian oleskan pada keloid dua kali sehari, sampai sembuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar