PARIS – Jenderal Munaf Tlass yang dekat dengan Presiden Suriah Bashar
al-Assad dan keluar ganya telah membelot. Tindakan ini merupakan
pukulan besar bagi Assad.
“Jenderal Munaf Tlass membelot tiga
hari lalu, dan dia sepertinya telah meninggalkan Suriah,” ujar sumber
yang de kat de ngan Pemerintah Suriah. Tlass merupakan pejabat militer
dengan pangkat tertinggi yang membelot dari rezim Assad. Dia menuju
Paris bersama istri dan saudari kandungnya, Nahed Ojjeh, yang juga janda
miliuner pedagang senjata asal Arab Saudi Akram Ojjeh.
Tlass
merupakan anggota lingkaran terdalam rezim Suriah dan teman bermain
Assad saat kecil. Dia merupakan putra mantan menteri pertahanan Suriah
Mustafa Tlass, teman dekat mendiang ayah Assad dan pendahulunya, Hafez.
Sementara itu, Prancis dan Amerika Serikat (AS) men dorong sanksi lebih
keras terhadap Suriah dalam konferensi internasional “Teman-teman
Suriah” yang diikuti 100 negara kemarin.
Presiden Prancis
Francois Hollan de menyatakan, kekerasan di Suriah yang menewaskan
16.500 jiwa telah mengancam keamanan internasional. Dia mengiyakan
desakan AS untuk sanksi lebih keras dari Perserikatan Bangsa- Bangsa
(PBB) terhadap Suriah. “Tidak lagi diperdebatkan bahwa krisis ini telah
menjadi ancaman perdamaian dan keamanan internasional,” ujar Hollande
dalam konferensi Teman-teman Suriah yang diboikot oleh Rusia dan China,
dikutip AFP.
Rusia dan China merupakan aliansi Suriah yang telah
mengeluarkan dua veto untuk menggagalkan resolusi Dewan Keamanan PBB
yang menyerukan sanksi terhadap rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
“Sehingga,
kita harus menarik kesimpulan. Bashar al- Assad harus pergi. Sebuah
pemerintahan transisi harus dibentuk. Ini kepentingan semua orang. Pada
mereka yang berpendapat bahwa rezim Bashar al-Assad tidak disukai, dapat
menghindari kekacauan. Saya katakan pada mereka bahwa mereka memiliki
pilihan yakni rezim yang paling tidak disukai dan kekacauan. Kekacauan
akan mengancam kepentingan mereka,” tutur Hollande.
Hollande
menyerukan semua peserta konferensi untuk mendorong Dewan Keamanan PBB
mengambil langkah secepat mungkin untuk men du kung rencana menghentikan
krisis. Konferensi di Paris ini di gelar setelah pertemuan serupa di
Tunisia dan Istanbul. Ketiga konferensi ini menyerukan aksi lebih keras
terhadap pemerin tahan Assad. China tidak hadir dalam semua pertemuan
itu.
Adapun, AS, Prancis, Inggris, Jerman, Arab Saudi, dan Qatar
memimpin kelompok yang terdiri atas 60 anggota, termasuk sebagian besar
negara Uni Eropa dan Liga Arab. Anggota tetap Dewan Keamanan PBB, AS
dan Prancis, memimpin desakan untuk sanksi lebih keras terhadap Assad
dan lingkaran da lamnya.
Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton
kemarin menyerukan resolusi PBB untuk menerapkan sanksi terhadap Suriah.
“Kita harus kembali dan meminta untuk resolusi di Dewan keamanan yang
memberlakukan konsekuensi nyata dan segera untuk tidak terpenuhinya
kewajiban, termasuk sanksi-sanksi berdasarkan Chapter 7,” tuturnya.
Chapter
7 menyebutkan penerapan sanksi ekonomi hingga pengerahan militer
terhadap suatu negara. “Kami, dan kami yakin sebagian besar negara yang
diwakili di Paris, berpikir untuk menerapkan Chapter 7 sanksi ekonomi
terhadap Assad. Banyak negara di Paris telah mendukung sanksi tersebut,
tapi mengglobalkan tujuan itu akan sangat penting,” tutur pejabat AS
yang bersama pesawat Hillary saat menuju Paris.
Sementara,
WikiLeaks memublikasikan lebih dari 2 juta email dari tokoh-tokoh
politik Suriah sejak 2006 hingga saat ini. “Baru saja, WikiLeaks mulai
memublikasikan file-file Suriah, lebih dari 2 juta email dari to koh
politik Suriah, para menteri dan perusahaan, sejak Agus tus 2006 hingga
Maret 2012,” tutur Sarah Harrison, juru bicara WikiLeaks. ●syarifudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar