HONG KONG– Hong Kong merayakan 15 tahun penyerahan kota itu dari Inggris
ke China. Presiden China Hu Jintao memimpin upacara peringatan setelah
melantik Leung Chunying sebagai pemimpin baru wilayah tersebut.
Saat upacara pelantikan, Hu
memberikan ucapan selamat kepada Leung dan timnya. Hu menyebut
peringatan 15 tahun penyerahan Hong Kong ke China merupakan peristiwa
gembira. Hu menegaskan lagi komitmen China terhadap kebijakan satu
negara dua sistem,di mana warga Hong Kong diizinkan memiliki lebih
banyak kebebasan berpolitik dibandingkan rakyat China daratan. Dalam
pelantikannya, Leung yang merupakan seorang konsultan properti berjanji
menegakkan supremasi hukum.
“Saya berjanji membela Undang-Undang
Dasar Hong Kong,”ujar Leung dalam bahasa Mandarin saat dia membacakan
sumpah di depan Presiden China Hu Jintao, dikutip AFP. Hu kemudian
menjabat tangan Leung di depan 2.300 tamu yang hadir dalam acara
pelantikan. Leung diambil sumpahnya di depan latar belakang spanduk yang
menggambarkan bendera China dan Hong Kong. Undang-undang dasar
merupakan konstitusi mini yang dimiliki Hong Kong.
Undangundang
dasar itu menyatakan sistem satu negara dua sistem yang dicanangkan
pemerintah China. Leung, 57, yang terpilih pada Maret lalu menegaskan,
“Saya akan melakukan yang terbaik untuk melaksanakan kepercayaan yang
diberikan pada saya oleh pemerintah pusat dan rakyat.” “Saya akan
melaksanakan janji saya untuk membawa perubahan bagi Hong Kong sambil
menjaga stabilitas,” imbuhnya.
Leung menepis tuduhan bahwa dia
anggota rahasia Partai Komunis China. Leung mengambil alih jabatan itu
dari Donald Tsang yang mengakhiri masa jabatannya dengan berbagai
kontroversi terkait hubungan dekatnya dengan para pengusaha kelas kakap.
Keamanan di tempat upacara peringatan itu sangat ketat. Polisi Hong
Kong berupaya melindungi presiden China dari pengunjuk rasa.
Petugas
juga menggunakan penyemprot merica untuk membubarkan massa yang
menuntut penyelidikan atas keamanan aktivis China,Li Wangyang,di
Tiananmen, awal tahun ini. Kunjungan Hu saat ini di Hong Kong sangat
berbeda dibandingkan lawatannya lima tahun silam. Saat itu Hu keliling
Hong Kong dengan sambutan meriah menjelang acara Olimpiade. Sejumlah
demonstran mengecam kedatangan Hu di Hong Kong.
Mereka menuduh
sistem yang digunakan untuk memilih pemimpin Hong Kong didesain untuk
menetapkan kandidat yang didukung pemerintah China.Pemimpin Hong Kong
dipilih oleh komite pemilihan yang terdiri atas 1.200 tokoh bisnis dan
warga negara berpengaruh lainnya yang sebagian besar setia pada
pemerintah China.
Warga Hong Kong tampaknya tidak senang dengan
harga properti yang semakin mahal, semakin lebarnya kesenjangan
kekayaan, kurangnya kebebasan demokrasi, dan sejumlah skandal politik.
●syarifudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar