Apa sih arti iman
secara sederhana? Iman adalah yakin atau percaya. Penerapan iman secara
transendental berarti kita mengakui keberadaan Tuhan dan keesaan Tuhan.
Sebagai
seorang muslim, itu dijabarkan dalam hati, lisan, dan tindakan. Hati berarti
kita benar-benar yakin Tuhan itu Maha Esa. Kemudian, dalam lisan, kita jabarkan
dalam ucapan kalimat sahadat. Dalam tindakan, itu dijabarkan dari perilaku kita
yang menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Lalu, bagaimana ciri
orang yang menerapkan iman pada bisnis?
1. Dia benar-benar
yakin dalam hati bahwa bisnisnya akan berhasil. Jika pengusahanya aja tidak
yakin dalam hatinya bahwa bisnisnya akan berhasil, bagaimana dengan orang lain.
Tentu orang lain akan ikut-ikutan tidak percaya dan tidak yakin bisnis itu akan
sukses.
2. Dia benar-benar
yakin dalam lisan bahwa bisnisnya akan berhasil. Dia akan mengatakan kata-kata
positif terkait bisnisnya saat bicara dengan orang lain. Dia tidak mengatakan
sesuatu yang negatif atau merendahkan hasil usahanya.
Misalnya, dia bilang, “Ah
ini cuma bisnis kecil-kecilan.” Perkataan itu kalau dikabulkan Tuhan maka
bisnisnya akan tetap jadi kecil-kecilan selamanya. Kenapa Anda tidak mengatakan
pada orang lain, “Doakan ya, semoga bisnis ini jadi lebih besar.” Kalimat terakhir
ini tentu lebih baik daripada sebelumnya.
3. Dia benar-benar
yakin dalam tindakan bahwa bisnisnya akan berhasil. Hati dan lisan harus
diikuti dengan tindakan. Seorang entrepreneur sejati, dia akan bertindak 100%
terlebih dulu sebelum mengatakan bisnisnya tidak prospek atau tidak berhasil.
Entrepreneur harus yakin dalam tindakannya, bahwa dia harus bertindak 100% dulu
baru bisa mengatakan bisnisnya tidak prospek atau gagal.
Kalau tindakannya
belum 100%, usahanya belum 100%, bagaimana dia bisa mengatakan bisnisnya buruk,
tidak prospek, atau gagal. Banyak sekali kita jumpai para pebisnis, terutama
yang pemula, yang belum bekerja 100%, belum menggali semua potensi bisnisnya
100%, tapi sudah mengatakan bisnisnya gagal, bisnisnya tidak laku, bisnisnya
buruk, dan lain sebagainya. Ingat, melakukan tindakan 100% adalah syarat agar
Tuhan bermurah hati untuk membukakan 100% rizki kita.
Bekerja 100% adalah
bagian kita, hasilnya itu hak prerogatif Tuhan. Kalau Anda belum bekerja 100%,
lalu Anda menuntut Tuhan akan bisnis Anda berhasil, bukankah itu lucu? Hehe.
Kalau Anda sudah bekerja 100%, tapi hasilnya belum maksimal, itu memang
hak prerogatif Tuhan. Mungkin memang Anda harus putar haluan atau mencari
potensi bisnis lain. Tapi apakah Anda memang sudah melakukan semuanya 100%?
Apakah sisi produksi sudah 100%? Sisi marketing 100%? Sisi layanan konsumen
100%?
Nah, sekarang silahkan
instrospeksi diri. Apakah Anda sebagai entrepreneur sudah memiliki tiga ciri di
atas? Anda termasuk dalam pebisnis yang yakin atau tidak yakin, beriman atau
tidak beriman? Silahkan tulis pengalaman Anda di kolom komentar di bawah ini.
Baca kelanjutan artikel ini di eBook Jadi Miliarder dalam 3 Tahun. Anda tidak perlu membayarRp25.000. Sebagai promo, kami memberikan diskon 32% hingga harga eBook hanya Rp17.000. Silahkan hubungi 081288851177. Terima kasih.
Baca kelanjutan artikel ini di eBook Jadi Miliarder dalam 3 Tahun. Anda tidak perlu membayar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar