ST PETERSBURG– Krisis Suriah membayangi konferensi tingkat tinggi (KTT)
antara Rusia dan Uni Eropa (UE). UE desak Moskow lebih keras menekan
rezim Damaskus.
Suriah merupakan aliansi
terdekat dan mitra dagang terbesar Rusia. Moskow mengeluarkan dua veto
untuk menolak draf resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa- Bangsa
(DK PBB).Adapun UE terus mendesak Rusia untuk meningkatkan tekanan
terhadap Suriah. Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Catherine Aston
menjelaskan bahwa krisis Suriah telah mencapai saat kritis dan peran
Rusia sangat penting untuk solusi.
Rusia menegaskan, negaranya
tidak melindungi Assad,tapi penurunan presiden Suriah tidak bisa menjadi
syarat untuk dialog politik. Dalam KTT Rusia dan UE kemarin, Presiden
Rusia Vladimir Putin meminta UE menghapus stereotip tentang Rusia. Putin
juga menyerukan pelaksanaan perjalanan tanpa visa antara Rusia dan UE
kemarin. “Kita memiliki peluang bagus untuk menetapkan tujuan strategis
kita dalam dokumen ini dan menyusun rencana jangka panjang untuk kerja
sama,” tutur Putin saat berpidato di Istana Constantine yang banyak
menggunakan hiasan era kerajaan, dikutip Reuters.
Putin juga
menyerukan pendekatan yang pragmatis tanpa stereotip dan ideologis.
Rusia dan UE memiliki ketergantungan yang tinggi. Eropa sangat
bergantung pada ekspor energi Rusia dan Rusia membeli produk-produk UE
mulai dari mobil-mobil buatan Jerman, minyak zaitun Italia, dan mebel
Skandinavia untuk kelas menengah yang terus tumbuh. Namun, hubungan
Rusia dan UE dibayangi berbagai masalah mulai dari suplai energi, akses
perdagangan dan pasar, hingga hak asasi manusia (HAM). Berbagai masalah
itu menghalangi upaya menyepakati satu kerangka kerja baru.
Rusia
mengkritik regulasi UE yang didesain untuk meliberalisasi pasar gasnya
dengan melarang sejumlah pemasok termasuk perusahaan Rusia Gazprom dari
mengontrol jaringan pipa transit. Putin yang telah berkuasa 12 tahun dan
kurang disukai UE sejak lama menginginkan warga Rusia dapat melakukan
perjalanan bebas visa ke Eropa.“Kemitraan sesungguhnya mustahil saat ada
penghalang visa,” ujarnya saat membuka pembicaraan dengan Presiden
Dewan Eropa Herman Van Rompuy dan Presiden Komisi Eropa Jose Manuel
Barroso.
Rusia yang bergabung Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)
tahun ini tampaknya ingin memperluas pengaruh ekonominya secara global.
Sedangkan UE ingin Rusia memperlunak berbagai penghalang terhadap
investasi dan perusahaan-perusahaan Barat untuk masuk ke pasar Negeri
Beruang Merah. UE juga menyeru Moskow untuk memberantas korupsi dan
memperbaiki penegakan hukum. Sementara itu, surat kabar corong
pemerintah China, People’s Daily, memperingatkan setiap bentuk
intervensi militer yang didukung Barat di Suriah akan menciptakan
kekacauan lebih mengerikan.
People’s Daily juga menyatakan,
meninggalkan rencana damai Utusan Liga Arab dan PBB Kofi Annan akan
mendorong Suriah memasuki jurang perang skala penuh. People’s Daily
menjelaskan berbagai alasan pemerintah China menentang respons keras
komunitas internasional terhadap insiden yang terjadi di
Houla,Suriah.Negara-negara Barat dan Arab menuduh pemerintah Suriah
sebagai pihak yang bertanggung jawab atas terbunuhnya lebih dari 100
orang, termasuk anak-anak, di Houla. Namun, rezim Damaskus menegaskan
bahwa pelaku pembunuhan adalah kelompok teroris bersenjata.
“Kekuatan
luar tidak berhak mencampuri. Sangat mudah untuk membayangkan kekacauan
yang akan terjadi hingga Suriah mengalami perang sipil total, memicu
intervensi militer Barat,” tulis People’s Daily, yang secara umum
mencerminkan sikap pemerintah China. Menurut People’s Daily, kesepakatan
gencatan senjata yang dimulai 12 April silam tetap menjadi satu-satunya
landasan praktis untuk perdamaian di Suriah.
Dalam pidatonya
yang disiarkan lang-sung di televisi Suriah pada Minggu (3/6), Presiden
Bashar al-Assad menyatakan bahwa pembunuhan di Houla merupakan kejahatan
keji.“Apa yang terjadi di Houla dan tempat lainnya di Suriah merupakan
pembantaian brutal yang bahkan monstermonster tidak akan melakukannya,”
tuturnya. ● syarifudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar