ISLAMABAD– Pakistan kemarin menguji rudal Hatf VII yang berkemampuan
nuklir. Ini merupakan tes rudal kelima sejak India meluncurkan rudal
jarak jauh terbaru yang mampu menjangkau China, enam pekan silam.
Militer Pakistan menjelaskan,
rudal jelajah Hatf VII memiliki jangkauan 700 km dan dapat membawa hulu
ledak konvensional serta memiliki kemampuan menghindari radar. “Rudal
ini mampu terbang rendah dan memiliki kemampuan manuver yang tinggi,
dengan akurasi yang tepat serta peralatan untuk menghindari radar,”
tutur militer Pakistan,dikutip AFP.
Uji coba rudal berkemampuan
nuklir itu merupakan yang kelima kali dilakukan Pakistan sejak 25 April
silam. Pada 20 April, India berhasil menembakkan rudal Agni V yang mampu
membawa hulu ledak nuklir seberat satu ton di lokasi mana pun di China
yang merupakan pesaingnya. Keberhasilan uji coba Agni V itu merupakan
kemajuan penting dalam kemampuan militernya. India dan Pakistan telah
mengalami tiga perang sejak kemerdekaan dari Inggris pada 1947.Kedua
negara telah melakukan tes rudal secara rutin sejak India dan Pakistan
menunjukkan kemampuan persenjataan nuklirnya pada 1998.
“Prioritas
strategis India lebih fokus ke China, sementara Pakistan masih khawatir
dengan negara tetangganya itu,” tutur sejumlah pengamat pertahanan,
kepada AFP. Sementara itu,Menteri Luar Negeri Pakistan Hina Rabbani Khar
menegaskan bahwa AmerikaSerikat( AS) harusmeminta maaf atas serangan
udara yang menewaskan 24 tentara Pakistan, jika Washington ingin
Islamabad membuka lagi rute suplai utama ke Afghanistan. Serangan udara
AS,November silam,membuat publik Pakistan marah dan menutup rute suplai
utama untuk pasukan AS dan tentara aliansi NATO.
Penutupan itu
memaksa NATO dan AS mencari rute yang lebih jauh dan lebih mahal,
melalui Rusia dan Asia Tengah. “Parlemen yang mewakili 180 juta orang
telah berbicara tentang satu subjek,”ujar Khar, merujuk pada panduan
baru untuk hubungan AS-Pakistan yang disetujui parlemen Pakistan yang
mendesak Washington minta maaf.“Pernyataan maaf oleh AS merupakan
sesuatu yang harus dilakukan dalam beberapa hari mendatang.Kemitraan
tidak hanya permintaan, tapi kewajiban.
” Hubungan AS dan
Pakistan berada di level terendah.Kondisi ini membayangi pemilu presiden
AS pada November mendatang. Presiden AS Barack Obama tampaknya tidak
akan meminta maaf kepada Pakistan, karena langkah tersebut akan
membuatnya mudah diserang lawannya dari Partai Republik Mitt Romney. Dua
pekan lalu, NATO menggelar konferensi tingkat tinggi di
Chicago,AS.Namun, pertemuan itu tidak menghasilkan kesepakatan apa pun
tentang jalur suplai NATO yang melintasi Pakistan. Khar menegaskan bahwa
meskipun terdapat tantangan politik,AS harus melaksanakan
prinsip-prinsipnya. Dia menyatakan Pakistan juga memiliki tantangan
politik di pihaknya.
“Bagi kami di Pakistan, masalah paling
populer untuk dilakukan sekarang ialah memindahkan seluruh rute suplai
NATO. Ini untuk menutupnya selamanya,”ujar Khar. Jalur suplai NATO yang
melintasi Pakistan terganggu selama lebih dari enam bulan. Padahal,
jalur itu penting bagi NATO yang berencana melakukan penarikan pasukan
dan peralatan skala besar pada akhir 2014. Para pejabat AS sejauh ini
menolak permintaan Pakistan yang ingin memberlakukan tarif beberapa ribu
dolar untuk setiap truk NATO yang melintasi perbatasan. Khar juga
mengkritik AS yang menggunakan pesawatpesawat tanpa awak untuk menyerang
militan di wilayah suku di perbatasan Pakistan. syarifudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar