LONDON- Grup surat kabar Inggris, Daily Mail & General Trust (DMGT) tidak menerbitkan satu cerita pun yang berdasarkan informasi dari penyadapan. Kepala eksekutif DMGT Martin Morgan menegaskan hal itu saat pesaingnya, News Corp, menghadapi skandal penyadapan telepon dan kini menutup tabloid News of the World.
Menurut Morgan, DMGT mempertimbangkan menerbitkan tabloid Minggu untuk mengisi kekosongan pasar yang ditinggalkan News of the World. Dia menjelaskan, pihaknya juga memperbaiki sirkulasi surat kabarnya Mail on Sunday.
“Kami sedang mempertimbangkan kekosongan di pasar untuk nama baru tabloid Minggu,” papar Morgan kemarin, setelah grup itu melaporkan 2% peningkatan pendapatan untuk kuartal hingga akhir Juni. “Media kami tidak menerbitkan cerita-cerita berdasarkan informasi hasil penyadapan.”
Morgan menegaskan, DMGT tidak melihat perlu dilakukan investigasi internal tentang praktek-praktek pencarian berita yang dilakukan media mereka.
Direktur Keuangan DMGT Stephen Daintith yang mantan CFO News Corp menyatakan, Mail on Sunday telah menambah sirkulasi hingga 500.000 eksemplar sejak News of the World tutup. Mail on Sunday terbantu dengan pemotongan harga cover tabloid itu.
Sirkuasi Mail on Sunday meningkat menjadi 2,4 juta dari 1,9 juta eksemplar. Sebelum News of the World tutup, tabloid itu memiliki sirkulasi hingga 2,7 juta eksemplar.
News of the World mengakui menyadap telepon para selebritas untuk menulis cerita-cerita spektakuler. Tapi terungkapnya fakta bulan ini bahwa tabloid itu juga menyadap telepon seorang gadis pelajar yang terbunuh, mengakibatkan kemarahan publik Inggris.
Sejumlah perusahaan mencabut iklan mereka dari tabloid itu, yang diperkirakan senilai 40 juta poundsterling per tahun dan News Corp terpaksa mengambil keputusan mengejutkan dengan menutup tabloid yang berusia 168 tahun tersebut.
Daily Mail menjelaskan kemarin, terjadi penurunan pendapatan iklan pada Juli, tapi itu akibat pasar yang masih lemah, mencerminkan rentannya ekonomi Inggris. Pendapatan iklan nasional turun 3% pada tiga pekan pertama Juli, dibandingkan penurunan 9% pada Juni. Sedangkan pendapatan iklan regional turun 8% pada empat pekan terakhir, dibandingkan penurunan 10% pada kuartal hingga akhir Juni.
Sementara itu, mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair kemarin menyebut penyadapan telepon oleh media milik News Corp merupakan tindakan tercela. Blair tidak yakin bahwa dia menjadi korban penyadapan tersebut.
Blair yang berkuasa saat skandal penyadapan itu terjadi, menolak berkomentar tentang apakah pemilik News Corp Rupert Murdoch harus menudur dari kerajaan media global yang dia bangun selama beberapa dekade silam.
“Tentu saja, apa yang terjadi terkait penyadapan itu sangat tercela,” ujar Blair pada wartawan di Melbourne dalam konferensi pers bersama PM Australia Julia Gillard.
Mantan pemimpin Inggris itu menyatakan pentingnya penyelidikan mendalam tentang apa yang sebenarnya terjadi. Tapi dia menyatakan, dia tidak berpikir bahwa kata-katanya termasuk mereka yang disadap oleh News of the World karena dia tidak emmbawa telepon saat menjadi PM Inggris pada 1997 hingga 2007.
“Saat saya PM Inggris, saya tidak pernah memiliki telepon seluler, yang saat ini saya pikir merupakan satu keuntungan nyata bagi saya. Jadi saya tidak pernah berpikir tentang kemungkinan saya akan disadap. Tapi saya jujur tidak tahu,” tutur Blair. (syarifudin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar