YERUSALEM- Pesawat tempur Israel membombardir dua lokasi di Gaza kemarin, melukai seorang perempuan. Serangan itu dilakukan setelah pejuang Palestina menembakkan tiga roket ke wilayah selatan Israel.
Sumber medis Palestina menyatakan, seorang wanita terluka ringan akibat serangan udara Israel di timur Gaza City. Perempuan itu lantas dibawa ke dekat rumah sakit Shifa.
“Pesawat kami menargetkan dua lokasi pembuatan senjata di utara Jalur Gaza. Serangan langsung itu dikonfirmasi dan ledakan kedua diidentifikasi,” papar militer rezim Zionis dalam pernyataannya.
Militer Israel menyatakan, pada Selasa malam (12/7), tiga roket ditembakkan ke selatan Israel dari Gaza. Tidak satu pun serangan roket itu yang mengakibatkan korban, hanya terjadi kerusakan kecil di sebuah rumah.
Roket yang ditembakan dari Gaza ke Israel sudah semakin berkurang dalam beberapa bulan terakhir. Tercatat hanya ada dua roket yang ditembakkan dari wilayah pantai sejak April silam.
Ketegangan di kawasan itu meningkat setelah sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza mengenai sebuah bus sekolah Israel hingga menewaskan seorang remaja. Rezim Zionis merespon dengan melakukan serangkaian serangan udara yang menewaskan sedikitnya 19 warga Palestina. Ini merupakan kekerasan paling mematikan sejak Israel melancarkan 22 hari agresi di Gaza pada 2008-2009 yang menewaskan sedikitnya 1400 warga Palestina.
Kekerasan yang dilancarkan Israel ini dikhawatirkan memicu baku tembak selanjutnya. Tapi pada 10 April silam, pemerintahan Hamas di Jalur Gaza mendeklarasikan kembali ke perdamaian yang mengakhiri Operasi Cast Lead pada Januari 2009.
Sementara itu seorang pria Palestina tewas kemarin dalam serangan militer Israel di sebuah kamp pengungsi Tepi Barat. Militer Israel berdalih, tentara mereka menembak seorang pria yang mencoba melarikan diri dari penangkapan di kamp el-Fara bagian utara Nablus.
Tapi seorang saksi mata mengatakan, penduduk melempari tentara Israel dengan batu. Namun tentara Zionis membalas dengan menembakkan peluru tajam hingga menewaskan mahasiswa universitas bernama Ibrahim Sarhan, 21.
“Putra saya ditembak setelah salat subuh di sebuah masjid dan tewas karena tidak ada ambulance yang diijinkan Israel untuk membawanya,” ujar ayah Ibrahim, Omar Sarhan.
Petugas medis Palestina menambahkan, “Pemuda 21 tahun itu ditembak dua kali, setiap tembakan mengenai paha kakinya. Dia meninggal saat tiba di rumah sakit.”
Menurut militer Israel, penyerbuan saat subuh merupakan bagian aktivitas rutin tentara Zionis di kamp pengungsi. “Seorang warga Palestina mencoba menghindari penangkapan, saat tentara mulai prosedur penagnkapan, dan lagnsung menembak bagian bawah tubuhnya,” papar seorang juru bicara militer Zionis.
Tujuh warga Palestina ditangkap selama penyerbuan Israel. “Sebuah bahan peledak dilemparkan ke arah tentara Israel selama operasi. Tidak ada tentara yang terluka,” kata militer Zionis.
Sementara itu, roket kembali menerjang wilayah selatan Israel kemarin pagi. Tapi tidak ada korban terluka. (syarifudin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar