KAZAN- Rusia kemarin berkabung atas kecelakaan tenggelamnya kapal. Publik semakin terguncang saat diketahui bahwa sedikitnya 40 anak terperangkap di ruang bermain di kapal yang tenggelam bersama 120 orang di kabin.
Bendera setengah tiang dikibarkan di penjuru negeri dan berbagai acara hiburan di televisi dibatalkan untuk menghormati ratusan korban tewas di kapal bernama Bulgaria yang diterjang badai di Sungai Volga pada Minggu siang (10/7).
Bunga dan lilin dinyalakan di pusat kota Kazan, saat kerabat dan korban selamat bertemu untuk saling menghibur mereka yang kehilangan orang yang dicintainya. “Lebih dari 100 orang tewas. Negara berkabung pada korban musibah ini,” ungkap pernyataan juru bicara pemerintah Rusia Rossiyskaya Gazeta, kemarin.
Pencarian korban berlangsung untuk mengangkat jasad-jasad dari kedalaman 20 meter. Sebanyak 65 jasad, termasuk kapten kapal ditemukan kemarin pagi, tapi masih ada ketidakpastian tentang seberapa banyak orang yang sebenarnya berada di kabin kapal yang kelebihan penumpang.
Publik Rusia terkejut saat para penyelam yang menghabiskan 24 jam terakhir untuk mencari korban dan menghadapi turbulensi air, sebelum akhirnya mendapati puluhan anak-anak yang tewas di satu bagian kapal. Pejabat terkait menyatakan, kabar inilah yang paling mengejutkan bagi publik.
“Penyelam memeriksa kapal dan menemukan 30 hingga 40 anak-anak di ruang kargo,” ujar seorang anggota operasi penyelamatan pada kantor berita Interfax.
Pernyataan anggota penyelamat itu mendukung laporan korban selamat bahwa anak-anak masuk ruang bermain, beberapa saat sebelum kapal tenggelam. Tim penyelamat menjelaskan, jasad anak-anak hanya akan ditemukan saat seluruh bagian kapal diangkap ke permukaan laut. Proses pengangkatan kapal ini memerlukan kapal khusus yang dilengkapi dengan derek. “Saat ini arus sangat kuat di bagian sungai itu,” kata anggota tim penyelamat.
Televisi menyatakan, beberapa penyelamat yang terguncang akibat menemukan jasad anak-anak itu telah berkonsultasi dengan para dokter.
Kementerian Darurat Rusia menjelaskan, Presiden Dmitry Medvedev menjelaskan, Bulgaria membawa 208 orang, sehingga melanggar aturan yang hanya mengijinkan 140 orang untuk naik di kapal dua dek tersebut.
Kementerian darurat lokal kemarin menyatakan, 205 orang mungkin berada di kabin karena para pejabat terkait memiliki daftar yang kontradiksi tentang siapa yang membeli dan tidak membeli tiket untuk dua hari perjalanan kapal.
Pemerintah menyiapkan sejumlah investigasi kriminal untuk mengetahui mengapa Bulgaria melakukan pelayaran akhir pekan lalu tanpa ijin operasi yang seharusnya dan apakah ada kejahatan tak disengaja di dalam proses tersebut.
Kementerian Transportasi Rusia berencana menyelidiki laporan korban selamat bahwa sebuah kapal tongkang dan sebuah kapal tanker minyak melintasi kapal naas itu tanpa berhenti, padahal saat itu orang-orang bertarung menghadapi maut di sungai tersebut.
“Kami mengetahui kapal-kapal ini dan nama kapten mereka. Kami akan menggunakan segala cara sesuai hukum untuk menghukum mereka seberat mungkin,” tegas Menteri Transportasi Rusia Igor Levitin, dikutip RIA Novosti. (syarifudin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar