NEW DELHI- Menteri Luar Negeri India dan Pakistan menyambut babak baru dalam hubungan kedua negeri, kemarin, setelah perundingan pertama mereka dalam satu tahun terakhir.
Menlu India S.M. Krishna mengatakan hubungan kedua negara kembali ke jalur yang benar. Sedangkan Menlu Pakistan Hina Rabbani Khar mengungkapkan era baru kerja sama dua pihak.
“Kami memiliki beberapa jarak untuk ditempuh, tapi dengan pikiran terbuka dan pendekatan konstruktif, saya yakin kami dapat mencapai tujuan yang kami inginkan untuk memiliki kerja sama bersahabat,” papar Krishna, seperti dikutip AFP.
Dalam pernyataanya pada wartawan, Khar mengatakan ada perubahan pola pikir yang menjadikan dialog perdamaian menjadi proses yang tidak dapat diinterupsi. “Satu generasi baru rakyat India dan Pakistan akan melihat hubungan yang kami harapkan banyak berbeda dari yang pernah kita alami dalam dua dekade terakhir,” ujarnya.
Khar merupakan menlu wanita pertama Pakistan yang dipilih pekan lalu dan baru berusia 34 tahun. Beberapa pihak mempertanyakan apakah pengalaman dia cukup untuk menghadapi salah satu hubungan lintas batas paling rumit di dunia. Sedangkan Krishna yang berusia 79 tahun, lebih tua 45 tahun dibandingkan umur Khar.
Dalam pertemuan itu, mereka tidak banyak membuat kesepakatan penting untuk menunjukkan optimisme. Mereka hanya membuat pernyataan bersama dalam upaya bilateral memerangi terorisme, meningkatkan perdagangan, dan menjaga dialog perdamaian terus berjalan.
Hubungan kedua negara memburuk setelah serangan teror di Mumbai pada 2008. India menuduh serangan itu dilakukan militan yang bersembunyi di Pakistan. Proses perdamaian juga terganjal sejak secara resmi dimulai lagi awal tahun ini akibat munculkan ketidakpercayaan kedua pihak.
India dan Pakistan pernah terlibat dalam tiga perang sejak kemerdekaan pada 1947. Dua perang itu dipicu oleh konflik teritorial atas Kashmir yang hingga kini masih menjadi isu utama dan penghalang terbesar kesepakatan perdamaian komprehensif di masa depan.
Suasana pertemuan kedua menlu itu dibayangi keputusan Khar untuk bertemu para pemimpin separatis Kashmir, segera setelah dia tiba di New Delhi pada Selasa (26/7). Seorang sumber pemerintah India mengatakan, pertemuan Khar dengan pemimpin separatis Kashmir itu bukan ide baik dan tidak berguna dalam kontek dialog perdamaian India-Pakistan.
Kedua menlu menekankan pentingnya hubungan India-Pakistan untuk memastikan perdamaian di kawasan Asia Selatan. India dan Pakistan saat ini saling berebut pengaruh di Afghanistan menjelang penarikan mundur pasukan Amerika Serikat (AS). Washington melihat stabilitas hubungan India-Pakistan sangat penting bagi situasi Afghanistan pasca pendudukan militer AS.
“Ini merupakan Afghanistan yang dinamis yang akan dipengaruhi kontek regional hubungan India-Pakistan untuk beberapa tahun mendatang,” papar C. Raja Mohan, pengamat di Centre for Policy Research, New Delhi.
Khar berasal dari salah satu klan politik dan tuan tanah di Pakistan. Beberapa pengamat menilai pemilihannya sebagai menlu merupakan bukti bahwa negara itu masih dikelola oleh dinasti keluarga. “Orang-orang yang berkuasa, termasuk militer, merasa nyaman karena dia akan mengikuti apa pun pengarahan yang diberikan padanya,” ujar pengamat kebijakan luar negeri Pakistan Hasan Askari. “Dia tidak akan menciptakan gelombang (kejutan).”
Sedangkan media massa India lebih banyak menonjolkan penampilan Khar yang fotogenik. Fotonya pun dipampang di halaman depan sebagian besar surat kabar di India. “Pakistan Menempatkan Wajah Terbaiknya,” tulis The Times of India, surat kabar berbahasa Inggris terbesar di India. Sedangkan surat kabar Hindi, Navbharat Times, menulis, “India Berkeringat Akibat Menteri Seperti Model.”
Tabloid Mumbai Mirror menulis “Bom Pakistan Mendarat di India”. Judul berita halaman depan itu merujuk pada sejarah perang antar kedua negara, dan serangan kelompok militan Pakistan di wilayah India.
Media India selama ini jarang menyoroti gaya berpakaian para tamu negara sebelumnya. Tapi tabloid Mail Today menulis tentang pilihan pakaian Khar saat terbang ke bandara New Delhi pada Selasa (26/7). “Menteri berusia 34 tahun itu menonjolkan pilihan fesyennya saat dia berada di bandara Delhi dengan pakaian berwarna biru, warna musim ini,” tulis Mail Today. “Asesoris yang berkelas, dengan kaca mata Roberto Cavalli, tas besar Hermes Birkin dan perhiasan mutiara klasik, menambah penampilan glamornya.” (syarifudin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar