Cari di Sini

Rabu, 14 Juli 2010

Ciptakan Robot Telekonferensi Rp138 Juta




Pernahkah Anda di pagi hari malas pergi ke kantor, padahal harus mengikuti rapat yang sangat penting? Semua tentu pernah mengalaminya dan mau tidak mau harus tetap berangkat ke kantor.

Tapi kini Anda dapat bernapas lega. Anda bisa tetap berada di rumah dan mengikuti rapat dari jarak jauh karena Bob Christopher telah menciptakan robot bernama Anybots QB. Robot itu dapat mewakili pemiliknya dalam rapat-rapat penting dengan sistem telekonferensi yang canggih.

“QB merupakan perpanjangan tangan Anda. Robot ini mampu menghilangkan dinding penghalang antara manusia dan pekerjaan sehingga orang-orang dapat tetap hadir di ruang kantor tanpa harus berada di tempat tersebut,” tutur Christopher yang menjabat sebagai chief operating officer Anybots, perusahaan pembuat robot.

Christopher merupakan mantan chief executive officer (CEO) Ugobe yang memproduksi robot-robot dinosaurus bernama Pleo. Ugobe tutup tahun lalu karena mainan robot yang mirip makhluk hidup sebenarnya, kurang diminati konsumen. Christopher lantas berinovasi dengan menciptakan robot-robot yang memudahkan orang-orang dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari, termasuk QB.

“QB tidak menggantikan fungsi video konferensi, tapi robot ini mampu memberikan lebih. Misalnya, robot ini mampu melihat sekeliling orang yang mengikuti rapat dan keliling kantor untuk mengawasi pekerjaan karyawan,” tutur Christopher.

Memang, QB memiliki mobilitas yang tinggi karena robot ini memiliki dua roda di kanan dan kiri sehingga dapat berjalan mengelilingi suatu tempat. “Robot ini juga dapat menggantikan pemiliknya yang berada di rumah atau lokasi lain, hanya dengan menggunakan website internet. Robot ini juga mampu mengirimkan suara dan video penggunanya,” papar Christopher.

Christopher yakin, kecanggihan dan kemudahan yang ditawarkan QB mampu menarik minat para pebisnis yang memiliki mobilitas tinggi dan tidak selalu hadir di kantor. Di mana pun pemiliknya berada, dia tetap mampu mengikuti rapat-rapat di kantornya dan mengawasi pegawainya, bahkan jika pemiliknya berada di benua atau negara lain.

“QB memiliki dua mata yang berbentuk seperti robot lucu bernama Pixar di film Wall-E. Kamera dan layar dipasang di dahi kepala robot, sehingga bisa sejajar dengan tinggi mata orang-orang yang mengikuti rapat atau karyawan di kantor,” kata Christopher.

Robot ciptaan Christopher itu menggunakan baterai yang mampu bertahan selama delapan jam. QB dilengkapi dengan Wi-Fi, kamera video 5 megapixel, dan roda yang mampu bergerak hingga kecepatan 3,5 mil per jam. Layar LCD selebar 320 x 240 yang dipasang di QB berfungsi sebagai panel kontrol dan dapat menampilkan video dan foto.

Christopher mematok harga USD15.000 (Rp138 juta) untuk satu robot. QB akan dilepas pada musim gugur tahun ini.

Keberanian Christopher berekperimen menciptakan QB karena dia yakin bahwa pasar untuk mempermudah telekomunikasi antar manusia masih sangat besar. Apalagi menurut perusahaan riset Gartner, pasar video konferensi di penjuru dunia dapat tumbuh 17,8% antara kurun 2008 dan 2013. Itu artinya, terjadi peningkatan daya serap pasar dari USD3,8 miliar (Rp35 triliun) menjadi USD8,6 miliar (Rp791 triliun). Jumlah tersebut, menurut Christopher, tentu bukan nilai yang sangat kecil.

Dengan besarnya pasar tersebut, Christopher mengakui memiliki banyak pesaing berat. Beberapa perusahaan pesaing itu antara lain iRobot dan WowWee yang berusaha memperebutkan pasar potensial tersebut.

Christopher sangat waspada dengan inovasi yang dimiliki para pesaingnya. Misalnya saja, iRobot telah mengeluarkan robot bernama ConnectR dan WowWee mengeluarkan robot Rovio. Kedua robot itu memiliki teknologi kamera video juga.

Tapi Christopher dapat bernapas agak lega karena produk pesaingnya, ConnectR, tidak terlalu laku saat pameran Consumer Electronics Show tahun lalu. Tapi Christopher tetap harus bersaing dengan Rovio yang masih diminati pasar hingga saat ini. Selain itu, Christopher terus mengawasi pesaing-pesaing baru seperti perusahaan robot Palo Alto yang mengeluarkan robot telekonferensi Texai. Untungnya, Texai belum dijual ke pasar tahun ini.

“QB menawarkan pengalaman serupa, tapi membuatnya lebih menarik dan tidak terlalu dekat dengan lantai. Robot berbobot 35 pon dan ketinggian kepala robot bisa diatur mulai dari 3 kaki hingga 5 kaki atau 9 inchi. Robot ini juga mudah digunakan,” kata Christopher.

Pria enerjik itu berani menjamin, para pengguna QB akan merasakan kemudahan dalam mengoperasikan robot luar biasa tersebut. Hanya dengan membuka web, log in, dan menaikkan kontrol ke atas, bawah, kiri dan kanan, di keyboard komputer, QB sudah bisa bergerak keliling ruangan.

Untuk melengkapi kehebatan fungsinya, Christopher memakai processor Intel Core 2 Duo dan akan segera menggunakan jaringan 3G. Bahkan, hebatnya lagi, robot ini bisa digunakan oleh lebih dari satu orang. Pengguna lain cukup hanya log in dari lokasi lain dan QB siap beraksi.

“Letakkan satu robot QB di kantor dan siapa pun yang tidak berada di sana dapat menggunakan robot tersebut serta bergerak ke semua orang yang ada. Setelah beberapa menit pertama, orang-orang lupa bahwa mereka berbicara pada sebuah robot,” ujar Christopher. (syarifudin, seputar indonesia 21 Mei 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar