ANKARA- Dewan Militer Tertinggi (YAS) Turki kemarin menggelar pertemuan tahunan membentuk eselon komando baru Pasukan Bersenjata Turki (TSK).
“Pertemuan yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Turki Recep Tayyip Erdoğan itu digelar di tengah permohonan pengunduran diri oleh empat komandan militer, termasuk kepala Staf Jenderal,” tulis todayszaman.com.
YAS bertemu setiap Agustus untuk membahas promosi dan pemecatan dalam pasukan bersenjata. Pertemuan tahun ini dimulai kemarin dengan melibatkan sembilan jenderal, PM dan Menteri Pertahanan Turki. YAS biasanya melibatkan 14 jenderal, tapi tahun ini mereka hanya memiliki sembilan jenderal karena empat jenderal mengundurkan diri lebih awal dan satu jenderal dalam tahanan rumah karena terlibat tuduhan rencana kudeta.
Pemerintahan Erdogan dibayangi masalah militer sejak dia berkuasa pada 2002 dan pengunduran diri sejumlah jenderal semakin memperkuat pengaruhnya. Pemerintah tampaknya hendak mengisi kekosongan kepemimpinan dengan secara resmi memilih Jenderal Necdet Özel sebagai kepala Staf Jenderal. Ozel saat ini menjadi kepala staf dan komandan angkatan darat. Posisi untuk komadnan angkatan laut, angkatan udara, juga kosong.
Jumat silam (29/7), Kepala Staf Jenderal Turki, Jenderal Işık Koşaner, Komandan Angkatan Darat Jenderal Erdal Ceylanoğlu, Komandan Angkatan Laut Laksamana Eşref Uğur Yiğit dan Komandan Angkatan Udara Jenderal Hasan Aksay mengajukan pengunduran diri untuk memprotes keputusan pemerintah yang tidak mempromosikan para tersangka kudeta di pertemuan YAS.
Saat ini ada 195 tersangka, semuanya ada yang sudah mengundurkan diri dan ada yang masih aktif bertugas di angkatan bersenjata, seiring penyelidikan kasus Sledgehammer, dugaan rencana kudeta saat pertemuan militer pada 2003. Para tersangka dituduh hendak merusak pemerintahan melalui pengambilalihan kekuasaan.
Sejumlah personil militer senior saat ini ditangkap dan telah dipenjara atas tuduhan terkait rencana kudeta subversif. Pemerintah juga menentang promosi 41 tersangka skandal Sledgehammer yang masih aktif sebagai personil TSK.
Dipimpin Erdogan, para anggota YAS mengunjungi Anıtkabir, mausoleum Mustafa Kemal Atatürk, kemarin, di hari pertama pertemuan YAS. Hasil pertemuan YAS akan disimpulkan pada Kamis mendatang (4/8). Keputusan yang diambil dewan akan diberikan pada Persiden Turki Abdullah Gül untuk disetujui pada hari yang sama.
Gul akan menjamu buka puasa untuk para anggota YAS di istana kepresidenan Cankaya pada Rabu (3/8). Presiden tidak akan menjamu makan siang karena tahun-tahun sebelumnya pertemuan YAS bersamaan dengan bulan puasa Ramadan. (syarifudin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar