AMMAN- Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan pada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon bahwa operasi militer dan polisi terhadap demonstran telah dihentikan.
Namun aktivis melaporkan dua demonstran ditembak mati oleh milisi pro-Assad pada Rabu (17/8) setelah salat tarawih di kota Homs, dan pasukan keamanan menggelar penyerbuan di distrik Hama dan ibu kota Damaskus.
Dalam percakapan telepon dengan Assad pada Rabu (17/8), Ban mengungkapkan laporan meluasnya pelanggaran hak asasi manusia dan penggunaan pasukan secara berlebihan oleh pasukan keamanan Suriah terhadap warga sipil.
“Sekretaris Jenderal PBB menekankan bahwa semua operasi militer dan penahanan massal harus dihentikan segera. Presiden Assad menyatakan operasi militer dan polisi telah dihentikan,” papar pernyataan PBB kemarin, seperti dikutip Reuters.
Pejabat PBB pekan lalu mengatakan, sedikitnya 2.000 warga sipil tewas sejak unjuk rasa lima bulan silam. Suriah juga mengusir sebagian besar media independen sejak protes muncul, sehingga sulit memverifikasi laporan dari negara tersebut.
Sumber di Washington mengatakan pada Reuters bahwa Amerika Serikat (AS) diperkirakan mendesak Assad untuk mundur. Seruan itu paling cepat keluar pada Kamis (18/8) waktu setempat dan Uni Eropa diperkirakan akan mengikutinya.
Assad juga menghadapi kecaman dari negara-negara Arab dan tetangganya Turki atas meningkatnya operasi militer terhadap demonstran sejak awal bulan Ramadan. “Assad mencoba meyakinkan Turki bahwa serangan telah dihentikan, sehingga dapat membantu melunakkan AS, berpikir dia dapat menghentikan upaya Washington yang mendesaknya mundur,” ujar seorang diplomat Barat di Damaskus. “Tapi berbagai operasi belum juga dihentikan.”
Meskipun otoritas Suriah telah mengumumkan penarikan militer dari Hama dan Deir al-Zor, penduduk mengatakan unit-unit militer masih berada di kota-kota tersebut. Militer juga masih dikerahkan di Homs dan kota pantai Latakia.
Penduduk Hama mengatakan, pasukan Suriah merazia rumah-rumah di al-Qusour sepanjang malam. Sedangkan ratusan polisi dan milisi shabbiha menyerbu wilayah Rukn al-Din, dekat Damaskus. Di kota Deraa, tempat demonstran pertama kali turun ke jalan pada Maret, penduduk menyatakan tank-tank dan kendaraan lapis baja berada di pintu masuk kota dan di lapangan utama sekitar lapangan lama Deraa. “Pasukan keamanan merazia rumah-rumah di distrik Sabeel sepanjang malam,” tuturnya.
Kepala HAM PBB Navi Pillay diperkirakan akan meyakinkan Dewan Keamanan PBB untuk membawa masalah operasi militer Suriah terhadap demonstran ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Pillay akan berpidato di Dewan Keamanan PBB dalam sesi tertutup tentang Suriah.
Di kota pelabuhan Latakia, yang menjadi sasaran kampanye militer terbaru, penduduk mengatakan pada Rabu (17/8) bahwa pasukan Suriah merazia rumah-rumah di distrik Sunni, menahan ratusan orang dan membawa mereka ke sebuah lapangan. Pasukan Suriah juga menyerang al-Raml, wilayah pantai tempat kamp pengungsi Palestina dibangun pada 1950-an.
Latakia berperan penting bagi Assad yang berasal dari komunitas minoritas Alawite. Presiden berusia 45 tahun itu berasal dari sebuah desa di bagian tenggara Suriah, tempat ayahnya dimakamkan.
Keluarga Assad dan teman-temannya mengontrol kota pelabuhan dan keuangan di wilayah itu. Beberapa warga Palestina bergabung dalam demonstrasi menentang Assad, meskipun Suriah memberi suaka pada para pemimpin pejuang Hamas Palestina dan berbagai kelompok Palestina lainnya.
Juru bicara Badan Pekerja dan Pemulihan PBB (UNRWA) Chris Gunness menjelaskan, tiga pengungsi dibunuh di kamp tersebut. Banyak pengungsi terluka akibat serangan militer Suriah. “Informasi UNRWA mengindikasikan bahwa sebagian besar penduduk pergi dan hanya tersisa lima hingga 10 keluarga yang tidak pergi karena keterbatasan fisik,” paparnya.
Dia menjelaskan, 150 keluarga telah pergi menuju Homs, di pusat Suriah, tempat demonstran anti-Assad juga dilumpuhkan. PBB menyatakan pada Rabu (17/8) bahwa pihaknya telah mengevakuasi 26 staf dari negara tersebut. (syarifudin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar