WASHINGTON- Kebakaran menghancurkan sedikitnya 500 rumah di Texas, kemarin. Pemerintah bekerja keras mengevakuasi penduduk dan pemadam kebakaran berjuang menjinakkan si jago merah.
Kebakaran semakin sulit dikendalikan akibat angin tropis yang berhembus di wilayah Amerika Serikat (AS) bagian selatan sepanjang akhir pekan. Si jago merah yang meluas akibat musim panas yang kering itu menewaskan sedikitnya dua orang.
Kebakaran terburuk terjadi di wilayah selebar enam mil dan sepanjang 16 mil. Kondisi ini memaksa otoritas setempat melakukan evakuasi massal. Apalagi badan perkiraan cuaca memperingatkan situasi akan semakin memburuk sebelum kebakaran itu dapat dikendalikan.
“Akan terjadi lebih banyak kebakaran dengan kondisi udara yang dingin,” papar juru bicara Badan Kehutanan Texas (TFS) kemarin, yang memprediksi suhu akan turun setelah pekan ini. Selama akhir pekan silam, pemadam kebakaran menangani hingga 63 titik api yang membakar wilayah seluas 32.936 acre.
Gubernur Texas Rick Perry dari Partai Republik yang maju memperebutkan Gedung Putih dan sedang berkampanye di Carolina Selatan sebelum debat utama pada Rabu malam (7/9), terbang ke Texas saat televisi menayangkan kebakaran di negara bagiannya.
“Kami akan mengambil setiap keping, kami akan membangun kembali,” kata Perry beberapa saat setelah tiba kembali di Texas, seperti dikutip AFP. Perry menjelaskan bahwa kebakaran itu sangat parah dan berjanji mengerahkan semua sumber daya yang dimiliki untuk melindungi nyawa dan properti penduduk.
“Kami meminta warga Texas waspada, seperti kami juga terus memantau dampak yang diakibatkan kebakaran yang melanda di kawasan pedesaan dan perkotaan negara bagian ini,” tutur gubernur Texas tersebut.
Pemerintah Texas tidak menyebut kebakaran itu akibat ulah manusia, tapi menyalahkan Badai Tropis Lee, yang dikategorikan sebagai badai tropis yang lebih ganas saat mencapai wilayah pantai di Louisiana selatan pada Minggu silam (4/9).
Di wilayah Bastrop, lokasi kebakaran terbesar di Texas, pejabat mengatakan, sedikitnya 500 rumah telah hancur. Jumlah ini merupakan rekor kerusakan yang diakibatkan oleh satu kali kebakaran. “Kami tidak memadamkan kebakaran pada tahap ini. Kami hanya mengevakuasi orang,” ujar asisten kepala pemadam kebakaran Rod Stradling pada media lokal.
Kepala pemadam kebakaran TFS Mark Stanford menjelaskan, kebakaran kali ini merupakan bencana. “Ini merupakan bencana alam yang besar,” katanya pada surat kabar The Austin American-Statesman, saat titik kebakaran baru muncul di Texas tengah.
Seorang pejabat TFS Justice Jones mengatakan pada Fox News bahwa situasinya sangat tidak terduga. “Kebakaran di sana meluas dengan sangat cepat. Penduduk harus pergi saat melihat asap atau api,” katanya.
Di Bastrop, lebih dari 250 personil pemadam kebakaran dikerahkan langsung di lokasi kebakaran. Sebagian personil mengendarai pesawat dan helikopter yang menumpahkan air di atas lokasi kebakaran. Namun personil pemadam kebakaran mengalami kesulitan saat mengisi kembali air di beberapa danau dan sungai karena kekeringan.
“Kami memiliki satu armada pesawat yang bertugas di udara. Masalahnya, kami harus membagi mereka semua karena luasnya wilayah yang terbakar,” kata Jan Amen, juru bicara Badan Kehutanan di Bastrop.
Di Texas Timur, kebakaran yang meluas dengan cepat diyakini menewaskan seorang perempuan berusia 20 tahun dan anaknya. Mereka tewas karena tidak dapat keluar dari rumah mobil mereka dengan cepat.
Kepala kepolisian Gregg Maxey Cerliano menjelaskan bahwa kedua korban ditemukan tewas dekat Gladewater, sekitar 240 kilometer timur Forth Worth. Sejak dimulainya musim kebakaran, Texas menghadapilebih dari 20.900 kebakaran yang menghancurkan lebih dari 1.000 rumah dan membakar wilayah 3,6 juta acre.
Badai Lee sudah melemah pada Senin (5/9), tapi masih mengancam sejumlah wilayah di wilayah selatan AS dengan potensi banjir dan tornado. Gubernur Louisiana menyatakan keadaan darurat di negara bagiannya. Lee menerjang wilayah pantai sepanjang 80 kilometer di Lafayette baratdaya, membawa angin berkekuatan 45 mil per jam. (syarifudin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar