SEOUL- Militer Korea Utara (Korut) 
segera
meluncurkan operasi khusus melawan Presiden Korea Selatan (Korsel) Lee
Myung-Bak. Pemimpin Korsel itu dianggap menghina mendiang pemimpin 
negara
komunis tersebut. 
“Kami mengumumkan bahwa operasi 
khusus oleh
angkatan bersenjata revolusioner kita bertujuan untuk menghadapi 
tantangan sembrono
pasukan musuh akan dimulai segera. Target operasi khusus itu ialah musuh
 utama,
Lee Myung-Bak, dan pengikutnya termasuk media konservatif,” tegas 
pernyataan
media resmi Korut, dikutip AFP. 
Korut dalam beberapa bulan terakhir
 mengkritik
Presiden Lee dalam pernyataan keras dan mengancam perang suci. Namun 
tidak ada
insiden yang dilaporkan selama ancaman-ancaman tersebut. 
Puluhan ribu orang berpawai di 
Pyongyang Jumat
(20/4) lalu. Mereka mengecam Lee dan menyerukan kematiannya karena 
dituduh
menghina peringatan ulang tahun pendiri Korut Kim Il-sung yang digelar 
di
negara komunis itu pada pertengahan April. 
Sementara itu, diplomat senior 
China Dai
Bingguo memuji kepemimpinan Korut dan berjanji mempererat kerja sama 
meskipun
dunia internasional mengecam Pyongyang atas peluncuran roket sebelumnya.
  
Dai Bingguo merupakan pejabat 
paling senior
dalam kebijakan luar negeri China. Dia berkomentar saat pertemuan pada 
Minggu
(22/4), di Beijing, dengan Kim Yong-Il, pejabat tinggi dari Partai 
Pekerja
Korea yang berkuasa di Korut. 
Pertemuan ini dilakukan setelah 
Pyongyang
meluncurkan roket yang membawa satelit komunikasi pada 13 April silam. 
Amerika
Serikat (AS) dan aliansinya menuduh peluncuran roket itu hanya kedok 
untuk
menguji rudal jarak jauh. Peluncuran itu gagal karena roket tersebut 
meledak di
udara setelah 90 detik lepas landas. 
AS dan aliansinya menuding 
peluncuran roket
itu melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK 
PBB). Lembaga
internasional itu pun mengecam peluncuran roket dan hendak memperketat 
sanksi terhadap
Korut. 
Namun Dai memuji kepemimpinan 
Presiden Korut
Kim Jong-un yang berkuasa setelah ayahnya, Kim Jong-il meninggal dunia 
pada
Desember silam. Dai mengatakan pada Kim Yong-Il bahwa Beijing akan 
bekerja sama
dengan Pyongyang untuk meningkatkan kerja sama China-Korut ke level yang
 baru. 
“Di bawah kepemimpinan Sekretaris 
pertama
Partai Pekerja Korea, kawan Kim Jong-un, partai, pemerintah dan rakyat 
Korut akan
menciptakan prestasi baru dalam membangun negara yang kuat dan 
sejahtera,”
tutur Dai. 
China merupakan aliansi utama dan 
sumber
dukungan ekonomi Korut. Meski demikian, Beijing juga menyuarakan 
kekhawatiran
atas peluncuran roket Pyongyang. 
Sementara itu, Departemen Luar 
Negeri AS pekan
lalu menuduh China menyuplai teknologi kendaraan peluncur roket untuk 
Korut. Tuduhan
itu dibuat pekan lalu oleh anggota Kongres AS Mike Turner dengan 
mengutip
sejumlah pakar yang mengatakan bahwa kendaraan peluncur roket yang 
ditunjukkan
dalam parade militer Pyongyang seperti desain yang dimiliki China. 
(syarifudin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar