Cari di Sini
Rabu, 28 Desember 2011
Misi Liga Arab Gelar Pertemuan di Homs
DAMASKUS– Tim misi pengawas dari Liga Arab kemarin menggelar pertemuan di Kota Homs, Suriah, setelah laporan 34 orang tewas dalam 24 jam di sana dan sekitarnya.
Kepala misi pengawas Liga Arab yang juga veteran pejabat intelijen militer Sudan Jenderal Mohammed Ahmed Mustafa al-Dabi menyatakan,otoritas Suriah sejauh ini bersedia bekerja sama.Menurut televisi Dunia Suriah, tim pengawas bertemu Gubernur Homs Ghassan Abdel Al. “Hingga sekarang, mereka sangat kooperatif,” kata Dabi pada AFP.
Misi pengawas juga akan mengunjungi dua kota lain yang menjadi pusat konflik antara aparat keamanan Suriah dan oposisi yakni Hama dan Idlib.Idlib berada dekat perbatasan dengan Turki.Tidak diketahui pasti kapan kunjungan itu dilakukan. Misi pengawas merupakan bagian rencana Liga Arab yang didukung Suriah pada 2 November untuk menyerukan penarikan mundur aparat keamanan dari kota-kota dan distrik- distrik permukiman, menghentikan kekerasan terhadap rakyat sipil,dan pembebasan tahanan.
Sejak menandatangani kesepakatan itu, rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad dituduh meningkatkan operasi militer untuk melumpuhkan gerakan anti-pemerintah yang muncul sejak pertengahan Maret. Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan,lebih dari 5.000 orang tewas dalam konflik tersebut.
Menjelang kedatangan misi pengawas Liga Arab di Homs, militer Suriah menarik mundur persenjataan beratnya dari kota tetangga, Baba Amro, lokasi terjadinya banyak kekerasan. “Sebelas tank ditarik mundur sekitar pukul 7.00,” ungkap Rami Abdel Rahman, kepala Pengawas Hak Asasi Manusia Suriah pada AFP.
Aktivis di Homs,Mohamed Saleh, mengatakan pada Reuters bahwa rumahnya di pintu masuk Baba Amro bagian timur. “Saya melihat sedikitnya enam tank meninggalkan wilayah tersebut pada pukul 8.00. Saya tidak tahu jika ada lebih banyak tank yang tersisa di sana,”ujarnya. Video amatir yang direkam aktivis pada Senin (26/12) menunjukkan tank-tank yang berpatroli di sekitar Baba Amro, menembak ke arah yang tidak diketahui.
Video itu menunjukkan sejumlah jasad di gedung yang hancur.“Keadaannya sangat tenang sepanjang pagi, sehingga kami memanfaatkan waktu itu dan menggelar unjuk rasa,” kata Tamir, pekerja bangunan dari distrik Khalidiya di Homs. Menurut Rami, baku tembak di Baba Amro dan Homs menewaskan 18 orang. “Penembakan sangat gencar dalam tiga hari terakhir,” papar Rami.
Sebelas warga sipil tewas di bagian lain Homs dan daerah sekitarnya,dan seorang wanita tewas di Talbisseh,dekat Homs. Korban tewas lain adalah anak laki-laki berusia 14 tahun yang tertembak di Provinsi Hama pada Senin (26/12) dan dua orang di Provinsi Idlib. Adapun,Empat tentara desersi tewas dalam konflik melawan pasukan loyalis rezim dekat Desa Al-Yunsieh, perbatasan Turki.
Bunyi ledakan juga terdengar saat bentrok antara tentara desersi dan militer rezim di Douma,Damaskus. Ketua Dewan Nasional Suriah (SNC) Burhan Ghaliun mendesak PBB dan Liga Arab melakukan intervensi untuk mengakhiri kekerasan di negara itu.“Lebih baik jika Dewan Keamanan PBB mengadopsi rencana Liga Arab dan menyediakan berbagai sarana untuk penerapannya.
Itu akan memberi lebih banyak kekuatan. Rencana Liga Arab untuk meredam krisis itu baik, tapi saya tidak yakin Liga Arab benar-benar memiliki sarana untuk melaksanakannya,” ujarnya, kepada Reuters.“Misi pengawas bekerja dalam berbagai kondisi yang digambarkan Liga Arab sebagai sesuatu yang tidak baik. Saya pikir kita tidak menegosiasikan kondisi para pengawas.” Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jihad Makdisi menyatakan, “Misi Liga Arab memiliki kebebasan bergerak sesuai dengan protokol yang ditandatangani Suriah dengan Liga Arab.
” Berdasarkan kesepakatan itu, misi Liga Arab dilarang masuk ke lokasi sensitif. Menteri Luar Negeri Suriah Walid Muallem berharap, misi Liga Arab dapat menemukan bukti tentang klaim pemerintah bahwa teroris bersenjata dibalik kekerasan yang terjadi di negara tersebut. syarifudin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar