BEIJING – Kanselir Jerman Angela Merkel kemarin mendesak China
menggunakan pengaruhnya untuk meyakinkan Iran menghentikan program
nuklirnya.
Pernyataan itu diungkapkan Merkel
kemarin, dalam lawatan tiga hari di Negeri Tirai Bambu. Merkel
menyatakan dia telah melakukan diskusi panjang dengan Presiden China Hu
Jintao dan Perdana Menteri (PM) China Wen Jiabao tentang sanksi-sanksi
untuk Iran. ”Jika kita bicara tentang sanksi-sanksi Eropa terhadap Iran,
pertanyaannya ialah bagaimana China dapat lebih baik menggunakan
pengaruhnya untuk membuat Iran memahami bahwa dunia tidak boleh memiliki
satu kekuatan nuklir lagi,” tutur Merkel di Chinese Academy of Social
Sciences,dikutip Reuters.
Dia berharap Dewan Keamanan
Bangsa-Bangsa (DK PBB) dapat meloloskan resolusi baru untuk menekan
Iran.Amerika Serikat (AS) telah memberlakukan sanksi baru terhadap Iran,
sejak Presiden AS Barack Obama pada 31 Desember menandatangani
undang-undang baru tentang sanksi yang melibatkan Bank Sentral Iran. Uni
Eropa (UE) pekan lalu memberlakukan larangan terhadap impor, pembelian,
atau transportasi minyak Iran. China sejak lama menolak mendukung
sanksi terhadap Iran, meskipun Wen Jiabao bulan lalu menjelaskan,
Beijing menentang pengembangan senjata nuklir Teheran.
Iran
merupakan penyuplai minyak terbesar ketiga untuk China. Menurut
Teheran,program nuklirnya untuk tujuan sipil. Sumber dari Jerman
menjelaskan, Merkel dapat mendesak China untuk menghentikan impor minyak
mentah dari Iran. Namun,tampaknya desakan itu sulit dilaksanakan
Beijing. Li Xiangang, pakar hubungan Timur Tengah dan China di China
Institute of International Studies,menuturkan bahwa Negeri Tirai Bambu
hanya akan bertindak setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA)
mengirim pengawas ke Iran.
”China menentang penggunaan energi
nuklir untuk proliferasi tapi yakin ini digunakan untuk tujuan damai,”
kata Li yang menjabat sebagai pegawai di Kedutaan Besar China di Iran
pada 1990-an. ”Sanksi-sanksi energi terhadap Iran hanya akan
mengakibatkan harga minyak dunia naik dan merusak pemulihan ekonomi
global. Itulah mengapa saya pikir China tidak mendukung sanksi
selanjutnya terhadap Iran,”tuturnya. Merkel juga menekan China untuk
memperbaiki perlindungan hak kekayaan intelektual. Dia mendesak Beijing
memastikan bahwa bisnis Jerman memiliki akses pada pasarnya.
Masalah
tersebut tampaknya akan ditekankan lagi saat Merkel mengunjungi
Guangzhou pada Jumat (3/2) untuk konferensi bisnis.Merkel ditemani
beberapa CEO Jerman yang pada konferensi bisnis dua tahun silam juga
menginginkan akses pasar lebih besar. Jerman menikmati ekspor yang besar
ke China, khususnya dalam produk mesin dan teknologi tinggi. Namun,
ekspor China merusak manufaktur di Eropa dan kebijakan Beijing juga
mengancam bisnis Jerman di masa depan.
Bagi China, kunjungan
Merkel merupakan peluang untuk mendapat penjelasan langsung mengenai
krisis Eropa. syarifudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar