TEHERAN – Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyatakan akan segera
mengumumkan kemajuan program nuklirnya.
Pernyataan itu diungkapkannya
dalam peringatan 33 tahun Revolusi Islam yang menggulingkan rezim Shah
yang didukung Amerika Serikat (AS). Puluhan ribu rakyat Iran berpawai
memperingati ulang tahun tersebut. “Dalam beberapa hari, dunia akan
menyaksikan pengumuman sangat penting tentang prestasi nuklir Iran,”
ujar Ahmadinejad di hadapan ribuan massa di Lapangan Azadi (Kebebasan)
dalam pidato yang ditayangkan langsung di televisi Iran,dikutip Reuters.
Puluhan ribu orang membawa bendera Iran dan gambar pemimpin
tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Mereka meneriakkan “Kematian untuk
Israel” dan “Kematian untuk Amerika”. Ismail Haniya, pemimpin
pemerintahan Hamas di Jalur Gaza,Palestina, menghadiri acara tersebut.
Ahmadinejad dalam pidatonya tidak menjelaskan secara terperinci
bagaimana kemajuan program nuklir Iran saat ini.Teheran menegaskan
negaranya akan membalas setiap serangan militer asing di negaranya.
“Jika
diserang oleh rezim Zionis (Israel), kami akan menjadikannya debu.
Ribuan rudal kami akan menargetkan Israel dan 40 pangkalan Amerika di
kawasan,” tegas salah satu komandan Garda Revolusi Mohammad Shirdel,
dikutip kantor berita Fars. Duta Besar Iran untuk Indonesia Mahmoud
Farazandeh menjelaskan bahwa negaranya telah berhasil melewati 33 tahun
penuh tekanan politik dan ekonomi,serta ancaman militer.
“ Dari
pandangan identitas, baik ideologi maupun kebudayaan, revolusi ini tidak
memiliki contoh kedua di dunia, maka para musuh kemandirian bangsa kami
tidak berhasil membungkamkannya pada awal perjalanan ataupun
mengarahkannya dengan proses tertentu, karena pemimpin spiritual secara
bijaksana mempunyai kemampuan menyesuaikan segala sesuatunya dengan
perkembangan dan situasi zaman,”paparnya di Jakarta.
“Berbagai
fitnah yang telah dilancarkan dengan tujuan menghancurkan persatuan
rakyat Iran telah mengalami kegagalan dan seluruh sanksi ekonomi, ilmu
pengetahuan, dan teknologi telah memperkuat rasa percaya diri dan
kemandirian bangsa Iran,” kata Farazandeh. Menurut Farazandeh, Iran
telah berhasil menduduki peringkat pertama di kawasan dan peringkat
ke-17 di dunia dari segi ilmu pengetahuan.
“Tujuan
mempermasalahkan program nuklir Iran dan menuduh kami membuat senjata
nuklir hanya satu pemerintah tertentu di dunia hanyalah untuk mencegah
kemajuan bangsa Iran,”tuturnya. Dia menambahkan, sejak ribuan tahun yang
lalu, para ilmuwan Iran seperti Ibnu Sina, Biruni, Zakaria Razi,
berjasa terhadap kehidupan umat manusia. Kini, menurutnya, para ilmuwan
Iran yang masih hidup ataupun yang mati syahid dibunuh negara-negara
pendukung terorisme, sedang berjalan ke arah yang sama dengan para
pendahulunya.
“Dalam pertemuan saya di Teheran dengan keluarga
para ilmuwan Iran yang mati syahid, saya mendengar bahwa para istri dari
ilmuwan-ilmuwan tersebut mengatakan bahwa mereka akan mendidik
anak-anak ilmuwan-ilmuwan ini lebih baik dari ayahnya dalam hal
mendalami ilmu pengetahuan,” ungkap Farazandeh. Sementara itu, otoritas
Iran kemarin menegaskan akan melawan pengunjuk rasa yang menentang
penahanan rumah terhadap para pemimpin oposisi, Mirhossein Mousavi dan
Mehdi Karoubi.
Gerakan oposisi Iran bangkit setelah pemilu 2009
yang memenangkan lagi Mahmoud Ahmadinejad.Iran akan menggelar pemilu
parlemen pada 2 Maret mendatang,pertama kali sejak Mousavi dan Karoubi
kalah melawan Ahmadinejad.Kedua tokoh oposisi itu lantas menjalani
tahanan rumah sejak 14 Februari tahun lalu, karena dituduh menggerakkan
unjuk rasa antipemerintah Iran. syarifudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar