”Sejumlah NGO itu beroperasi tanpa izin dan pekerjaan mereka dianggap murni aktivitas politik dan tidak terkait dengan pekerjaan civil society,” papar Hakim Sameh Abu Zeid, dikutip AFP. Sameh Abu Zeid menyatakan, razia Desember di 17 kantor NGO merupakan bagian penyelidikan tentang pendanaan ilegal terhadap berbagai organisasi tersebut. ” Ini merupakan kasus yang rumit dan sangat luas yang melibatkan ratusan orang dan organisasi, baik dari Mesir maupun asing,” katanya.
” Ada banyak bukti, termasuk keterangan saksi mata, keterangan pakar, dan pengakuan. Ada 67 barang bukti,” ungkap Abu Zeid. Abu Zeid menjelaskan,berbagai organisasi asing bukan kelompok social society,melainkan cabang organisasi yang berpusat di luar negeri. Badan keamanan berulang kali menolak mendaftarkan NGO yang bekerja di Mesir selama bertahun- tahun dengan visa wisatawan.
Menurut Sameh, puluhan orang telah dibawa ke pengadilan karena ada bukti yang cukup kuat. Mereka yang diadili ialah 19 warga Amerika Serikat (AS).Langkah ini membuat tiga senator AS memperingatkan Mesir tentang bencana yang dapat ditimbulkan akan lebih besar. ” Mereka menerima perintah dari luar negeri untuk melakukan ini dan diberi tahu untuk tidak mencari izin kerja. Mereka juga melanggar undang- undang pajak Mesir,” ungkapnya.
Menurut Abu Zeid,kasus itu melibatkan pendanaan ilegal dari AS, Eropa, dan juga dari negara-negara Arab. AS menyatakan telah diberi tahu otoritas Mesir tentang tuduhan resmi terhadap warga negara AS dalam satu dokumen berbahasa Arab setebal 100 halaman. ” Kami sekarang memiliki satu dokumen dakwaan resmi.Kami sedang bekerja untuk memahami siapa yang terlibat dan apa ancamannya,” papar pernyataan pemerintah AS.
Pejabat lain di Washington menjelaskan, petinggi militer AS berencana menuju Mesir pekan ini.AS berupaya menekan Mesir untuk mencabut dakwaan terhadap warga negara AS. ”Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Martin Dempsey dijadwalkan menuju Mesir setelah pekan ini,” ungkap juru bicara Dempsey, Kolonel Dave Lapan, kepada AFP. ” Dalam lawatan itu,Dempsey akan bertemu mitranya, Letnan Jenderal Sami Enan dan penguasa militer Mesir, Marsekal Hussein Tantawi.”
Abu Zeid mengatakan, dia menolak permintaan Duta Besar AS Anne Patterson untuk mencabut larangan terbang pada staf NGO warga AS. Berbagai NGO yang diinvestigasi termasuk US International Republican Institute (IRI), National Democratic Institute (NDI), Freedom House, dan German Konrad-Adenauer Foundation.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar