BEIRUT – Utusan Liga Arab dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk
Suriah Kofi Annan kemarin terbang ke Damaskus, untuk bertemu
pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Kunjungan itu dilakukan sehari
setelah Dewan Keamanan PBB mengecam kekerasan yang menewaskan 108 orang
di Kota Houla. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Suriah Jihad Makdissi
mengonfirmasi kunjungan Annan itu melalui email.
“Annan akan
berunding dengan Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moualem pada Senin
(28/5), sebelum bertemu Presiden Bashar al-Assad pada Selasa
(29/5),”ungkap Makdissi, dikutip Reuters. Annan merupakan mediator
rencana damai untuk mengakhiri kekerasan di Suriah, setelah satu tahun
unjuk rasa menentang Assad.Namun, ra-tusan orang dilaporkan tewas sejak
gencatan senjata berlaku pada 12 April.
Minggu (27/5) lalu, PBB
mengecam keras tewasnya 108 korban, termasuk 49 anak-anak dan 34
perempuan di Houla.Negara- negara Barat dan Arab mengecam Assad yang
menyalahkan kelompok teroris bersenjata sebagai pihak yang bertanggung
jawab atas banyaknya korban tewas tersebut. China juga mengecam
kekerasan itu tapi tidak menyalahkan pasukan Assad atas tewasnya ratusan
orang tersebut.
“China terkejut dengan besarnya jumlah korban
warga sipil di Houla,” ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China
Liu Weimin,dikutip BBC. Di Moskow, Menlu Rusia Sergei Lavrov dan Menlu
Inggris William Hague menyatakan rencana damai Annan merupakan harapan
terbaik untuk Suriah. “Alternatifnya ialah rencana Annan atau
meningkatnya kekacauan dan semakin mendekat ke perang sipil total serta
kehancuran,” ujar pernyataan bersama kedua menlu tersebut.
Menurut
Lavrov, kedua pihak yang bertikai di Suriah terlibat dalam pembantaian
di Houla.Saat ditanya apakah Assad dapat menjadi bagian solusi di
Suriah, dia menyatakan bahwa menghentikan kekerasan lebih penting
daripada siapa yang berkuasa. Rusia dan China merupakan aliansi Suriah
yang menghalangi berbagai upaya Dewan Keamanan PBB memberlakukan sanksi
terhadap rezim Damaskus.
Adapun Iran menganggap bahwa kekerasan
di Houla dilakukan sesuai pesanan untuk menyebarkan kekacauan di Suriah
dan menghalangi upaya damai.“Kami yakin intervensi asing, teroris, dan
tindakan mencurigakan yang menargetkan warga sipil Suriah akan gagal,”
papar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast.
“Serangan
itu dilakukan sesuai pesanan untuk menciptakan kekacauan di Suriah dan
para pengkhianat itu mencoba menghalangi jalan resolusi damai.” Duta
Besar Suriah untuk London dipanggil ke kantor Kementerian Luar Negeri
Inggris untuk mendengarkan kecaman pemerintah Inggris terhadap
pembantaian yang terjadi di Houla. syarifudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar