SANAA – Serangan bom bunuh diri di ibu kota Yaman, Sanaa, kemarin,
menewaskan 63 tentara yang mengikuti parade militer. Seorang pria
berseragam meledakkan diri di tengah parade militer yang dihadiri
sejumlah pejabat senior Yaman di Sanaa,kemarin.
Ledakan itu juga melukai lebih
dari 60 orang. “Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Militer Yaman berada
di lokasi parade militer itu, tapi tidak mengalami luka akibat
ledakan,”papar sumber militer, dikutip Reuters. Darah dan bagian tubuh
manusia berceceran di jalan tempat parade militer itu digelar kemarin
pagi.Lokasi itu kemudian ditutup dengan pita kuning dan tim forensik
memeriksanya.
“Kami sedang parade, tibatiba terjadi ledakan
keras. Puluhan personel kami tewas.Kami mencoba membantu mereka. Pelaku
bom bunuh diri mengenakan seragam militer.Dia mengenakan sabuk bahan
peledak di balik pakaiannya,”papar seorang pria yang menyebut namanya
Kolonel Amin al- Alghabati.
Tangan dan seragamnya berlumuran
darah. Saksi mata menyatakan korban luka-luka dibawa ke rumah sakit
menggunakan taksi. Se-rangan bom di Sanaa terjadi bersamaan dengan
operasi militer Yaman untuk melumpuhkan pejuang Al-Qaeda di wilayah
selatan negara itu.Tentara dan militan bertempur sengit sejak Minggu
(20/5). Seorang instruktur militer AS dikabarkan terluka dalam
penyerangan terhadap satu tim pelatih AS pada Minggu (20/5).
Militan
memanfaatkan kekacauan politik di Yaman untuk memperluas pengaruh di
negara yang lumpuh akibat unjuk rasa antipemerintahan Presiden Ali
Abdullah Saleh sejak 2011. Negara itu terus diguncang kekerasan berdarah
sejak Abd-Rabbu Mansour Hadi menggantikan Saleh pada Februari silam,
sebagai presidenYaman. Yaman merupakan basis Al- Qaeda di Semenanjung
Arab (AQAP).
Amerika Serikat (AS) menganggap kelompok itu sebagai
ancaman utama; bukan hanya bagi keamanan kawasan, melainkan juga untuk
Yaman. Militer Yaman awal bulan ini melancarkan serangan ofensif di
Provinsi Abyan, bagian selatan. Militer hendak menguasai lagi wilayah
yang diduduki militan yang menyebut diri mereka Ansar al-Sharia. Parade
militer dijadwalkan digelar hari ini untuk memperingati hari nasional
Yaman, untuk mengenang bersatunya wilayah utara dan selatan Yaman yang
dulunya terpisah.
Presiden Hadi direncanakan hadir dalam
peringatan itu. “Rakyat Yaman harus berdiri bersama menghadapi ancaman
teroris mematikan ini. Kita akan memperingati persatuan kita besok
dengan darah para martir kita di wajah dan tangan kita,” tutur Bragadir
Karim Nahil dari militer Yaman. Sementara itu, Al-Qaeda mengklaim mereka
menyerang konvoi yang membawa empat penasihat militer AS di Hudaida.
Namun,
pejabat AS menyatakan mereka tidak memiliki personil semacam itu di
kota pelabuhan bagian barat Yaman tersebut. Al-Qaeda dalam pernyataannya
mengatakan, pejuangnya menembaki dua mobil yang membawa empat penasihat
militer AS yang berada di kota Laut Merah pada Minggu (20/5), dalam
misi pelatihan dengan Garda Pantai Yaman.
“Militan menembaki
mereka saat mereka meninggalkan hotelnya untuk menuju lokasi kerja,”
ungkap pernyataan Al-Qaeda yang menambahkan, pelaku penyerangan dapat
melarikan diri meskipun pasukan Yaman menutup kota tersebut.
syarifudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar