BEIRUT – Sedikitnya 21 orang tewas saat dua bom meledak dekat gedung
badan intelijen Suriah,kemarin di Kota Idlib. “Bom meledak dekat kantor
pusat Intelijen Angkatan Udara dan gedung Intelijen Militer,” kata Rami
Abdelrahman, ketua Pengawas Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR),kepada
kantor berita Reuters.
Serangan ini terjadi saat
Ketua Pemantau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Suriah Jenderal
Robert Mood kemarin tiba di Damaskus.Saat ini di Suriah ada 30 pemantau
PBB. Mereka mempersiapkan kedatangan personil lainnya hingga mencapai
300 pemantau. “Kami hanya 300 orang,tapi kami dapat membuat perbedaan.
30 pemantau tak bersenjata, 300 pemantau tak bersenjata, bahkan 1.000
pemantau tak dapat menyelesaikan semua persoalan,”ungkap Mood.
Mood
meminta semua orang membantu tugas pemantau PBB dan bekerja sama dalam
setiap tantangan yang mereka hadapi. PBB menyatakan pasukan Presiden
Suriah Bashar al-Assad menewaskan 9.000 orang selama
revolusi.Sebaliknya, Damaskus menegaskan 2.600 personilnya tewas di
tangan milisi antipemerintah.Rezim Suriah menuduh PBB menutup mata atas
aksi-aksi terorisme terhadap aparat keamanan.
Kantor berita
Suriah,SANA, melaporkan pemantau PBB meninjau distrik Khalidiya, Homs
pada Minggu (29/4). Seorang aktivis di Homs menyatakan, kekerasan
menurun drastis di kota itu sejak pemantau PBB mengirimkan dua pemantau
tetap di kota mulai pekan lalu. “Masih ada kekerasan, tapi serangan
mortir telah berhenti. Kami mendesak agar pemantau tinggal di Homs
karena kami tahu jika mereka pergi, serangan akan berlanjut,”ujar
aktivis Karam Abu Rabea melalui Skype pada Reuters.
Menurut
Karam Abu Rabea, dengan adanya pemantau PBB di sana,warga dapat
mengumpulkan tiga jasad yang sebelumnya terlalu berisiko untuk diambil
karena ancaman penembak jitu.Warga juga bisa membersihkan sampahsampah
di jalanan.“Ada bahaya penyakit dari sampah.Hingga kini masih banyak
sampah di jalanan,”tuturnya.
Meskipun kondisi relatif tenang di
Homs,SOHR melaporkan sedikitnya 39 orang tewas di Suriah pada Minggu
(29/4), termasuk warga sipil, pasukan keamanan,dan pemberontak.
syarifudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar