DAMASKUS– Ketua Tim Pemantau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
memperingatkan terjadinya perang sipil di Suriah setelah kekerasan yang
menewaskan 92 orang, termasuk 32 anak-anak di pusat Kota Houla. Ketua
Misi Pemantau PBB di Suriah Mayor Jenderal Robert Mood menyebut
kekerasan yang terjadi di Houla merupakan tragedi brutal.
”Pagi
ini pemantau militer dan sipil PBB pergi ke Houla dan menghitung lebih
dari 32 anak-anak dan lebih dari 60 orang dewasa tewas,”tuturnya,dikutip
AFP. Pemantau PBB menyatakan ada 92 orang yang tewas.Namun laporan dari
kelompok Pengawas Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) menyatakan ada
114 orang tewas di Houla. ”Siapa pun yang memulai, siapa pun yang
membalas,dan siapa pun yang melakukan aksi kekerasan yang menyedihkan
ini harus bertanggung jawab.
Mereka yang menggunakan kekerasan
untuk kepentingan mereka sendiri akan menciptakan kekacauan lebih
banyak, lebih tidakdapatdidugadanmungkin membawa negeri ini menuju
perang sipil,”tegas Mood. Mood mengonfirmasi bahwa artileri dan
tank-tank mengepung Houla. ”Saya menyeru Pemerintah Suriah menghentikan
penggunaan senjata berat.
Kami mendesak semua pihak menghentikan
kekerasan dalam segala bentuknya,” tuturnya.Video amatir yang diunggah
di YouTube menunjukkan kondisi mengerikan anakanak yang tewas.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon bersama komunitas internasional
mengecam kekerasan itu. Utusan Liga Arab dan PBB Kofi Annan juga
menganggap pembantaian itu sangat brutal dan melanggar hukum
internasional.
”Ini kejahatan brutal yang melibatkan penggunaan
kekuatan secara berlebihan dan tidak pandang bulu.Ini merupakan
pelanggaran hukum internasional,” papar juru bicara PBB mengutip
pernyataan Ban dan Annan.”Pembantaian ini akan menekankan pentingnya
kunjungan Annanke Suriahsegera.” Dewan Keamanan PBB akan membahas krisis
di Suriah pada Rabu (30/5).
Sejumlah negara menyerukan tindakan
internasional untuk segera menghentikan pertumpahan darah di Suriah.
Menteri Luar Negeri (Menlu) AmerikaSerikat(AS) Hillary Clinton
menyatakan,Washington akan bekerja sama dengan aliansinya untuk
meningkatkan tekanan terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad dan
kroni-kroninya.
”Pemerintahan dengan pembunuhan dan ketakutan
harus segera diakhiri,”tegasnya. Kecaman juga muncul dari Uni Eropa
(UE). Inggris, Prancis, dan Jerman akan segera menyusun pertemuan dengan
kelompok Teman-Teman Suriah. ”Kami akan menyerukan sesi darurat di
Dewan Keamanan PBB dalam beberapa hari mendatang,” kata Menlu Inggris
William Hague.
Sementara Menlu Jerman Guido Westerwelle
menyatakan terkejut dengan terjadinya pembunuhan itu. Menlu Uni Emirat
Arab (UEA) Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahayan menyeru Liga Arab segera
menggelar pertemuan. Enam negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), termasuk
UEA,mendesak komunitas internasional untuk memikul tanggung jawab dalam
menghentikan kekerasan di Suriah.
Pemberontak Tentara Suriah
Bebas (FSA) menyatakan tidak lagi mematuhi rencana damai PBB untuk
Suriah hingga ada intervensi PBB untuk melindungi warga sipil.FSA
mendesak dilakukannya serangan udara terhadap pasukan rezim. ”Rencana
Annan sedang menuju ke neraka.Pembunuhan di Houla dan berbagai tempat
lainnya terjadi di depan mata para pemantau PBB.
Komunitas
internasional harus mengumumkan kegagalan rencana Annan,” ungkap
pernyataan FSA. Ketua Dewan Militer FSA Jenderal Mustafa Ahmed al-
Sheikh mendesak negaranegara yang tergabung dalam kelompok Teman-Teman
Suriah untuk melancarkan serangan udara terhadap pasukan Presiden
Assad.Sementara, oposisi Dewan Nasional Suriah (SNC) menyeru tindakan
cepat Dewan Keamanan PBB. syarifudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar