ATHENA– Presiden Yunani Carolos Papoulias menyerukan perundingan untuk
membentuk pemerintahan teknokrat demi menyelesaikan krisis politik
terkait bailout Uni Eropa (UE) dan Dana Moneter Internasional (IMF).
Ketua
sosialis Partai Pasok Evangelos Venizelos menjelaskan, setelah bertemu
Presiden Papoulias bersama pemimpin konservatif New Democracy dan
radikal Democratic Left, perundingan dilanjutkan pada Selasa (15/5).
“Pertemuan akan berupaya membentuk satu pemerintahan istimewa dan bukan
to-koh politik,”ujar Venizelos yang tahun lalu membentuk koalisi
teknokrat bersama New Democracy yang melaksa-nakan langkah penghematan
untuk bailout.
Namun,pemilihYunani menentang kebijakan tersebut
pada Pemilu 6 Mei silam. Ketua New Democracy Antonis Samaras
menjelaskan, semua orang harus ber-tanggung jawab. “Upaya kami
dilanjutkan besok. Mandat kita semua adalah bersama-sama membangun
sebuah pemerintahan,” paparnya,dikutip AFP. Ketua Democratic Left Fotis
Kouvelis awal pekan ini menyatakan tidak akan ada peluang kesepakatan
jika partai kiri radikal Syriza tidak dilibatkan dalam koalisi.Namun,
dia mengindikasikan akan mengikuti pertemuan Selasa (15/5).
Ketua
Syriza Alexis Tsipras menjelaskan dia juga akan hadir dalam pertemuan
tersebut. NET TVmelaporkan bahwa partai Independen Yunani telah sepakat
untuk terlibat perundingan. Itu artinya, hanya partai garis keras
Komunis (KKE) dan kanan-jauh Golden Dawn akan absen dalam pertemuan
tersebut. Negosiasi Minggu (13/5) yang digagas Papoulias bersama
Samaras, Venizelos, dan Kouvelis gagal membuahkan hasil.Kegagalan itu
membuat banyak pihak menduga Yunani akan menggelar pemilu baru.
Memburuknya krisis di Yunani bertepatan dengan pertemuan para menteri
keuangan zona euro di Brussels.
Para menlu Uni Eropa (UE)
menegaskan bahwa Yunani harus menerima bailoutsecara penuh atau
menghadapi berbagai konsekuensi seperti dikeluarkan dari zona euro yang
beranggotakan 17 negara saat ini. Pada Senin (14/5), Jerman yang
merupakan ekonomi terbesar UE dan kekuatan utama zona euro menyatakan
bahwa membentuk pemerintahan merupakan masalah paling penting di
Yunani.Jerman juga menegaskan bahwa tidak akan ada perubahan baru dalam
syarat-syarat bailout untuk Yunani.
“Bagi pemerintah Jerman, hal
paling penting ialah proses politik berhasil mengonsolidasi diri mereka
sendiri dalam mayoritas yang mampu bekerja, pemerintahan yang dapat
bekerja,” ungkap juru bicara pemerintah Jerman Steffen Seibert di
Berlin. Ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barroso menunjukkan harapan
Yunani dapat bertahan di zona euro.“Tapi Athena harus melaksanakan
komitmennya,” kata juru bicara Barroso, Pia Ahrenkilde Hansen. New
Democracy dan Pasok mendukung utang 240 miliar euro dari UE dan IMF yang
disepakati tahun lalu dan disahkan parlemen sebagai bagian dari
pemerintahan teknokrat yang dipimpin Lucas Papademos.
Perkembangan
saat ini tampaknya kembali mengarah pada solusi semacam itu,setidaknya
pemerintahan teknokrat terbukti cukup stabil untuk mendapatkan
kesepakatan utang.Namun, kondisi politik saat ini memang sangat berbeda
dari sebelumnya. Syriza berhasil mengumpulkan dukungan dari publik Eropa
yang frustrasi terhadap pemerintahan yang mengutamakan penghematan
daripada pertumbuhan. Hal itu terlihat dalam pemilu di Prancis di mana
sosialis Francois Hollande berhasil mengalahkan Nicolas Sarkozy. Syriza
menyatakan bahwa keinginan untuk tetap dalam zona euro dapat
memperpanjang krisis yang memburuk sejak awal 2010.
Dengan
sikapnya yang tegas menolak penghematan itu membuat Syriza diperkirakan
menjadi partai tunggal dengan suara terbanyak di Yunani jika pemilu
digelar lagi. Yunani telah mendapatkan dua kali dana bailout, selain
Irlandia dan Portugal. Krisis utang di Eropa dikhawatirkan menyebar ke
Spanyol dan Italia. Pasar saham Eropa merosot karena khawatir dengan
kondisi tersebut.Pasar saham di Yunani turun 4,56%, sementara Wall
Street juga waspada dengan situasi di Yunani.Krisis di zona euro itu
berpotensi menjadi bencana yang berdampak luas dan jauh.
“Waktu
Yunani di euro tampaknya terbatas sekarang.Berbagai tagihan harus mereka
bayar dan kebijakan Jerman cukup kuat untuk mengguncang zona euro lebih
jauh,” kata broker Jonathan Bristow dari Valbury Capital. “Keluarnya
Yunani mungkin baik bagi zona euro dalam jangka panjang.Dalam jangka
pendek, ada ketidakpastian tentang sebesar apa kerugian yang ditimbulkan
akibat keluarnya Yunani dari zona euro,” papar trader ETX Capital
Markus Huber. ●syarifudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar