GUANTANAMO – Lima pria tersangka perencana serangan 11 September 2001
(9/11) di Amerika Serikat (AS), secara resmi didakwa melakukan berbagai
kejahatan, termasuk pembunuhan dan terorisme.
Tersangka yang mengaku sebagai
dalang serangan 9/11 Khalid Sheikh Mohammed dan empat orang lainnya,
diberi hak untuk membela diri.Pengadilan militer khusus itu mendakwa
Mohammed, 47, dan empat tersangka lainnya melakukan konspirasi,
menyerang warga sipil,membunuhdanmelanggar hukum perang,membuat
kerusakan, pembajakan,
dan terorisme atas peran mereka dalam
serangan militan Al-Qaeda yang menerbangkan pesawat yang dibajak ke
gedung kembar World Trade Center di New York, Pentagon, dan satu
lapangan di Pennsylvania. Jika terbukti bersalah,lima tersangka itu akan
menghadapi hukuman mati atas peran mereka dalam serangan 9/11 yang
menewaskan 2.976 orang. Mohammed didakwa bersama keponakan laki-lakinya
asal PakistanAliAbd al-AzizAli yang juga dipanggil Ammar al-Baluchi.
Selain
itu, terdakwa ialah Mustapha al-Hawsawi dari Arab Saudi, Ramzi
Binalshibh, dan Walid bin Attash dari Yaman. Setelah pemeriksaan
pengadilan selama lebih dari sembilan jam,Mohammed dan terdakwa lainnya
diberi kesempatan melakukan pembelaan diri. “Mungkin Anda tidak akan
melihat kami lagi.Anda akan membunuh kami,” ujar Binalshibh kepada Hakim
James Pohl, dalam momen dramatis saat pengadilan di pangkalan militer
AS di tenggara Kuba,dikutip AFP.
Para tersangka mengenakan
pakaian putih, beberapa orang mengenakan sorban putih. Sebagian besar
tersangka hanya mengikuti proses pengadilan dengan diam, menolak
berbincang-bincang dengan para petugas. Binalshibh menginterupsi proses
pengadilan untuk berdiri menjalankan salat, termasuk bersujud dan
berdiri. Dia juga berkata,“Era Muammar Khadafi telah berakhir, tapi Anda
memiliki Khadafi di kamp.
Anda akan membunuh kami dan mengatakan
bahwa kami melakukan bunuh diri.” Hanya Walid bin Attash yang diikat
tangannya saat semua tersangka dibawa ke pengadilan. Namun, Pohl
memerintahkan penjaga melepas borgol tangannya setelah ada jaminan dia
akan bertindak sopan. Ini merupakan kedua kalinya AS mengadili para
tersangka 9/11.Selama proses pengadilan, kelima tersangka sebagian besar
menundukkan pandangan ke lantai.
Dua dari mereka membaca
Alquran. Mereka juga saling memberikan majalah The Economistantar
mereka. “Terdakwa menolak menjawab,” ujar Pohl berulang kali, setiap
kali tersangka menolak merespons berbagai pertanyaan yang diajukan pada
mereka. Mohammed tampak tenang dan janggutnya yang panjang tampaknya
diberi pewarna merah henna.
Pengacara Mohammed, David
Nevin,mengatakan bahwa kliennya mungkin tidak akan bicara dalam
pengadilan kali ini,karena dia sangat meragukan kejujuran proses
pengadilan ini. Mohammed tiga tahun lalu mengakui merencanakan serangan
9/11. Para tersangka menolak mengenakan headphone untuk mendengarkan
terjemahan dari proses pengadilan yang digelar dalam bahasa Inggris.
Menurut pengacara mereka, mengenakan headphone mengingatkan para
tersangka pada interogasi keras yang mereka alami selama ini.
syarifudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar